Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Kehamilan tentu memberi banyak perubahan bagi Anda, baik perubahan fisik dan mental, maupun perubahan kebiasaan. Ya, agar Si Kecil dalam perut Anda selalu sehat, diperlukan banyak modifikasi kebiasaan dan gaya hidup untuk menjadi lebih baik, Moms. Ini sangat penting diterapkan para bumil karena ternyata ada banyak kebiasaan saat hamil yang bisa memberikan dampak buruk pada janin, lho!
Anda pasti sudah tak asing dengan kalimat “Ibu bahagia, anak bahagia” kan, Moms? Ini benar banget dan bisa menjadi contoh kebiasaan baik saat hamil: bahagia dan menjauhi hal-hal yang bikin Anda stres! Sayangnya, ada banyak kebiasaan buruk yang jika dilakukan tanpa disadari bisa berdampak buruk kepada bayi Anda. Apa saja contohnya? Yuk, ketahui kebiasaan saat hamil yang bisa berdampak buruk ke janin.
1. Jarang berjemur
Berjemur di pagi hari merupakan sebuah kebiasaan menyehatkan, tapi masih sering dianggap sepele. Selain bisa memperkuat imunitas tubuh, berjemur juga bisa membuat otak bumil lebih optimal untuk menghasilkan serotonin, hormon yang bisa memperbaiki mood, menenangkan, dan membuat Moms lebih fokus. Semua ini penting banget untuk kebahagiaan ibu hamil agar tidak mudah tertekan, karena seperti yang Moms tahu, stres saat hamil bisa berdampak buruk bagi janin.
Stres saat hamil juga bisa meningkatkan risiko gangguan perkembangan janin, bayi lahir dengan berat badan rendah, atau bahkan persalinan prematur. Jika tidak segera ditangani, stres saat hamil juga bisa berlanjut menjadi baby blues dan mungkin post partum depression lho, Moms.
2. Sering makan tidak sehat
Agar tumbuh kembang janin optimal, tentunya bumil harus mengonsumsi berbagai makanan sehat bergizi seimbang. Apa yang Anda makan akan memengaruhi janin. Mengutip Hindustan Times, sebuah studi dari Oregon Health and Science University menyebutkan adanya kaitan antara kebiasaan nutrisi dan metabolisme ibu serta dampaknya bagi tumbuh kembang anak.
Dalam studi ini disebutkan kalau ibu hamil yang sering makan makanan penyebab obesitas memiliki kecenderungan melahirkan anak yang lebih berisiko mengalami obesitas, hipertensi, dan diabetes tipe 2 di kemudian hari. Duh, dampak buruk yang sangat menyeramkan, ya! Stop konsumsi junk food dan jangan lupa untuk rutin menerapkan diet sehat dengan gizi seimbang ya, Moms.
3. Stres
Dalam studi yang sama dan telah dipublikasikan di jurnal Nature Communications itu juga disebutkan kalau ibu yang stres selama hamil cenderung melahirkan anak yang lebih berisiko sering makan berlebihan saat dewasa kelak. Di lain sisi, kami mengerti kalau terkadang stres adalah hal yang sulit dihindari.
Karena itu, cobalah untuk menghindari hal-hal pemicu stres dan rutinlah melakukan relaksasi atau hal yang bisa membuat Anda kembali tenang dan bahagia. Jika stres sudah sangat mengkhawatirkan, jangan ragu berkonsultasi ke psikolog untuk mendapatkan saran profesional terbaik buat Anda.
4. Olahraga berlebihan
Semua pasti setuju kalau olahraga sangat baik dan penting dilakukan, termasuk saat hamil. Walaupun begitu, olahraga saat hamil tetap harus dikonsultasikan ke dokter kandungan terlebih dahulu, karena kondisi setiap bumil bisa berbeda-beda. Tidak ada satu pun saran yang bisa cocok untuk semua ibu hamil di dunia. Karena itu, pastikan olahraga yang Anda pilih sudah aman dan cocok untuk kondisi kehamilan Anda ya, Moms.
Satu hal yang pasti, olahraga saat hamil juga ada batasnya, bahkan atlet pun tidak boleh terlalu berlebihan melakukan olahraga saat hamil. Hindari pula aktivitas fisik yang high impact atau banyak kontak fisik dengan pemain lain (contohnya olahraga beregu seperti basket, sepak bola, atau bola voli).
Menurut BabyCenter, salah satu dampak olahraga berlebihan saat hamil adalah overheating yang bisa menyebabkan komplikasi kehamilan. Overheating membuat aliran darah lebih fokus pada kulit Anda dengan tujuan mendinginkan tubuh. Hal ini membuat organ-organ tubuh (termasuk rahim) jadi kekurangan darah.
5. Marah-marah
Kami paham, berbagai perubahan fisik dan mental saat hamil, ditambah dengan perubahan hormon, membuat perasaan bumil lebih sensitif dan jadi mudah marah. Meskipun begitu, cobalah untuk berdamai dengan emosi negatif, karena marah-marah saat hamil bisa berdampak buruk buat janin, lho. Sikap ini bisa memicu depresi serta akan memengaruhi sistem kekebalan dan perkembangan otak janin.
Marah-marah akan makin berdampak jika bumil teriak-teriak, karena efeknya adalah sakit kepala, mual, dan bahkan sulit tidur di malam hari. Agar ini tidak terjadi, tarik napas dalam-dalam setiap kali menghadapi hal yang membuat Anda naik pitam ya, Moms.(M&B/Tiffany Warrantyasri/SW/Foto: Freepik)