Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Melihat Si Kecil melangkahkan kaki untuk pertama kalinya merupakan momen yang istimewa buat Moms dan Dads sebagai orang tua tentunya. Ya, berjalan jadi salah satu tahapan terpenting tumbuh kembang bayi. Karena itu, Anda perlu mengetahui cara melatih bayi berjalan sendiri.
Usia bayi mulai bisa berjalan
Normalnya seorang bayi bisa berjalan adalah ketika usianya sekitar 12-15 bulan. Pada usia ini, otot-otot besar di tungkai kakinya sudah kuat untuk menopang tubuhnya. Mengutip Bright Hub, tanda seorang bayi bisa distimulasi untuk berjalan adalah ia bisa duduk tegak dan bangun sendiri tanpa dibantu.
Meskipun begitu, Moms juga perlu menyadari bahwa tahapan perkembangan pada setiap bayi tidaklah sama. Untuk itu, Anda tidak perlu memaksa agar anak bisa cepat berjalan. Terkadang anak perlu distimulasi agar ia berani untuk mengambil langkah pertamanya.
Selain itu, yang perlu diperhatikan saat menstimulasi Si Kecil agar bisa mulai belajar berjalan adalah faktor keamanan. Belajar berjalan adalah proses yang melibatkan banyak otot dan butuh keseimbangan. Tak jarang saat belajar Si Kecil mungkin akan terjatuh.
Tidak ada ukuran pasti mengenai berapa banyak stimulasi yang bisa diberikan agar bayi bisa berjalan. Yang pasti, Anda harus memperhatikan kondisinya, Moms. Bila Si Kecil tampak kelelahan, sebaiknya berhenti dan lakukan ketika ia sudah siap kembali.
Nah, berikut ini beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk melatih bayi berjalan sendiri sesuai dengan perkembangan usianya.
1. Belajar berdiri dengan stabil
Beri Si Kecil kesempatan berdiri tanpa takut terjatuh dengan menyediakan pegangan. Langkah ini bisa dimulai saat ia berusia 9 bulan. Untuk permulaan, ajak Si Kecil untuk mencoba berdiri dengan cara berpegangan pada pagar boks tempat tidurnya yang sudah diberikan pelindung (bumper). Cara ini cukup aman, karena bila Si Kecil terjatuh tubuhnya akan mendarat di kasur boks yang empuk.
Moms juga bisa menstimulasi bayi Anda untuk berdiri di atas matras sambil berpegangan pada teralis jendela maupun meja ketika ia mulai bosan berada di boks tempat tidurnya. Namun selalu perhatikan keamanan Si Kecil saat ia belajar berdiri ya, Moms. Latihan ini bisa Anda lakukan hingga Si Kecil sudah terlihat stabil berdiri.
2. Melangkah sambil berpegangan
Setelah bayi Anda mampu berdiri dengan stabil, motivasi ia untuk mulai melangkah sambil berpegangan, baik di dalam boks tempat tidur maupun di atas matras. Caranya, Moms bisa letakkan mainan favoritnya dalam jarak tertentu, lalu minta Si Kecil untuk melangkah dan meraihnya. Cara ini akan membantu menguatkan otot-otot kaki dan tungkai bayi.
Untuk menjaga keamanannya agar Si Kecil tidak langsung terjatuh ke lantai, Moms sebaiknya berada di dekatnya atau duduk di belakangnya dengan kedua kaki Anda menahan Si Kecil. Dengan demikian, Anda akan lebih mudah menopangnya ketika ia kehilangan keseimbangan. Si Kecil juga sesekali mungkin akan berhenti sejenak. Tidak apa-apa, Moms. Semangati ia terus, ya.
3. Belajar berjalan sambil bergandengan
Ketika bayi Anda sudah lebih percaya diri lagi dengan kemampuan berjalannya, latih ia berjalan dengan cara menitahnya, yakni belajar berjalan dengan satu atau kedua tangannya berpegangan pada tangan Anda. Lakukan dalam jarak dekat terlebih dahulu ya, Moms. Meskipun terlihat sepele, kegiatan ini lumayan melelahkan buat bayi Anda, lho. Karena itu, bila Si Kecil tampak kelelahan, sebaiknya berhenti dan lakukan ketika ia sudah siap kembali, Moms.
4. Belajar berjalan tanpa berpegangan
Ketika bayi Anda sudah memiliki keseimbangan yang lebih baik lagi, mulailah melatihnya berjalan tanpa berpegangan. Ulurkan tangan Anda kepadanya sambil berjalan mundur. Teruslah mendorongnya untuk berjalan meraih tangan Anda. Meskipun pada fase ini kontrol Anda makin sedikit, tetap selalu perhatikan keamanan Si Kecil dan lindungi agar kepalanya tidak terbentur ya, Moms. (M&B/SW/Foto: Pch.vector/Freepik)