Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Sejak lahir, bayi memang lebih banyak menghabiskan waktunya dengan tidur. Untuk bayi baru lahir, biasanya durasi tidur Si Kecil sekitar 16 jam, di mana setiap 2-4 jam ia perlu dibangunkan untuk menyusu.
Namun, tak jarang bayi tidur sangat lelap hingga melampaui durasi tidur yang semestinya. Moms mungkin tidak tega untuk membangunkan Si Kecil, tetapi juga khawatir karena ia tidur terlalu lama. Mengapa kondisi ini terjadi dan bagaimana cara mengatasinya? Simak penjelasan berikut ini, Moms.
Penyebab bayi tidur terlalu lama
Faktanya, sejak masih berada di dalam rahim, bayi memang lebih sering tertidur, dan hal ini pun terbawa hingga ia lahir. Kondisi tersebut sangat wajar terjadi selama beberapa minggu pertama kehidupan Si Kecil. Dan setelah memasuki usia 12 minggu, biasanya pola tidur siang dan tidur malam bayi barulah mulai bisa diprediksi.
Dilansir melalui Mother&Baby UK, beberapa bayi memang lebih sering tidur di awal-awal kelahirannya. Namun jika ia tidur terlalu lama, Anda perlu membangunkannya. Alasan utama Anda perlu membangunkan Si Kecil adalah karena ia harus menyusu.
Tidak hanya soal jadwal menyusu, Moms juga perlu melihat apakah popok bayi harus diganti serta mengecek kinerja pencernaannya seperti kondisi feses dan air seninya. Hal ini menjadi penanda bayi kekurangan cairan dan perlu segera diberikan ASI.
"Jangan membiarkan bayi Anda tidak disusui lebih dari 5 jam," tutur Dawn Kelly, seorang perawat sekaligus health visitor. Ia menambahkan, "Jika ia tidak bangun dari tidurnya, Anda bisa mencoba membangunkannya dengan cara mengganti popoknya atau melepaskan kain bedongnya agar ia sedikit merasa kurang hangat."
Selain itu, jika bayi Anda terlihat lebih sering terlelap daripada biasanya, bisa jadi itu merupakan tanda ia merasa kurang sehat. Beberapa kondisi, seperti penyakit kuning, infeksi dan prosedur medis yang dijalani dapat membuat bayi lebih mengantuk dari biasanya.
"Tidur lebih lama daripada biasanya bisa menjadi indikator ia kekurangan asupan, mengalami demam, dan ada yang ganjil pada dirinya. Namun, apabila ia tetap menyusu seperti biasanya, buang air kecil maupun buang air besar lancar, serta tampak ceria ketika ia bangun, tidak ada yang perlu dikhawatirkan," ujar Dawn.
Akan tetapi, bila Anda masih tetap khawatir, jangan abaikan insting Anda sebagai seorang ibu dan berkonsultasilah dengan dokter ya, Moms.
Membangun rutinitas jam tidur yang baik
Agar Si Kecil dapat tidur sesuai dengan jadwal, Moms perlu membantunya untuk menjadikan tidur sebagai sebuah rutinitas. Buat kebiasaan tidur yang dijalankan dengan disiplin, sehingga bayi bisa menyesuaikan waktu ia menyusu dengan rasa kantuk yang muncul setelahnya.
Hal yang bisa Moms lakukan adalah menyamankan tubuh bayi sebelum tidur, seperti menyusu terlebih dahulu, lalu memandikannya dengan air hangat. Anda juga bisa memberikannya pijatan yang lembut untuk membuat tubuh Si Kecil lebih rileks sehingga bisa tertidur pulas.
Usahakan agar tidak membuat bayi melakukan aktivitas yang menghabiskan banyak energi dan membuatnya kelelahan sebelum tidur. Hal ini akan membuat bayi semakin sulit dibangunkan dan durasi tidurnya pun menjadi lebih lama daripada biasanya.
Yang juga perlu Moms lakukan adalah beranikan diri untuk membangunkan bayi senyenyak apa pun tidurnya ketika tiba waktunya ia menyusu. Namun, jika bayi sangat sering tertidur dengan durasi waktu yang lama, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter agar mendapat penanganan yang tepat. (M&B/Vonia Lucky/SW/Foto: Valuavitaly/Freepik)