FAMILY & LIFESTYLE

Takut Banget sama Seks? Hati-hati Anoreksia Seksual!


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Seks merupakan salah satu kebutuhan dasar dan penting bagi setiap manusia. Namun kenyataannya, ada beberapa orang yang justru menghindari apa pun yang berhubungan dengan seks. Dalam istilah medis, hal ini disebut dengan anoreksia seksual. Lantas apa itu anoreksia seksual? Hal-hal apa saja yang bisa menyebabkan anoreksia seksual? Dan bagaimana cara mengatasinya? Yuk, cari tahu lewat penjelasan di bawah ini!

Apa itu anoreksia seksual?

Kata anoreksia berasal dari kata Yunani, yang berarti tanpa nafsu. Jadi, anoreksia seksual adalah kurangnya atau tanpa nafsu seksual. Anoreksia seksual merupakan istilah yang mengacu pada sedikit keinginan untuk melakukan kontak seksual dan hal-hal yang berhubungan dengan seks. Istilah ini diciptakan dan dipopulerkan oleh pakar seks Dr. Patrick Carnes.

Pria maupun wanita bisa mengalami anoreksia seksual. Biasanya, orang dengan anoreksia seksual cenderung menghindari dan takut akan keintiman seksual, kehilangan gairah seksual, bahkan menganggap seks sebagai hal yang menjijikkan dan menakutkan.

Maka, tak heran jika orang dengan anoreksia seksual mungkin selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun tidak memiliki keintiman seksual dengan pasangannya. Dikutip dari Verywell Mind, orang dengan anoreksia seksual juga biasanya mengalami peningkatan berat badan ekstrem atau kecanduan makanan dan menggunakan obat-obatan terlarang.

Kondisi semacam ini juga biasa disebut sebagai hasrat seksual yang terhambat (inhibited sexual desire), penghindaran seksual (sexual avoidance), atau keengganan seksual (sexual aversion).

Penyebab anoreksia seksual

Menurut Dr. Patrick Carnes, pada kebanyakan kasus, anoreksia seksual biasanya disebabkan oleh adanya trauma masa lalu yang berkaitan dengan seksual, misalnya pernah menjadi korban pelecehan seksual atau penolakan seksual (sexual rejection) di masa lalu.

Menghindari atau mengalami ketakutan yang berhubungan dengan seks adalah mekanisme bawah sadar untuk menghindari ingatan kilas balik (flashback) beserta gejala lainnya, termasuk panik dan perasaan gelisah akan trauma masa lalu.

Selain itu, orang yang mengidentifikasi diri sebagai bagian dari kelompok budaya, sosial, atau agama yang dipercaya memiliki persepsi atau pendekatan negatif terhadap seksualitas mungkin juga rentan memiliki anoreksia seksual.

Di sisi lain, adanya masalah biologis juga bisa membuat seseorang memiliki anoreksia seksual. Dikutip dari laman Healthline, masalah biologis yang umum bisa meliputi ketidakseimbangan hormon dalam tubuh, penggunaan obat-obatan, dan kelelahan. Wanita yang baru saja melahirkan dan ibu menyusui juga sangat mungkin menghindari berhubungan seks.

Ciri-ciri orang dengan anoreksia seksual

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, orang dengan anoreksia seksual biasanya menghindari dan takut akan keintiman seksual, kehilangan hasrat atau minat seksual, dan bahkan menganggap seks sebagai hal yang menjijikkan dan menakutkan.

Dalam konferensi Global Addiction, Dr. Sanja Rozman menjelaskan bahwa seseorang dengan kondisi anoreksia seksual bisa menjadi sangat terobsesi untuk menghindari apa pun yang berhubungan dengan seks.

Kondisi ini tidak hanya ditandai dengan munculnya rasa takut untuk berhubungan intim saja, tapi juga beberapa tanda lainnya yaitu:

  • Takut dengan penyakit menular seksual
  • Memandang seks sebagai hal yang negatif, kotor, atau merusak
  • Merasa tidak nyaman atau malu saat ada orang lain yang membicarakan tentang seks
  • Memiliki penilaian buruk atau sangat tidak percaya diri dengan tubuh saat berhubungan seks
  • Merasa malu dan membenci diri sendiri atas pengalaman seksual sebelumnya.

Bagaimana anoreksia seksual diobati?

Anoreksia seksual bisa sangat sulit untuk didiagnosis. Pasalnya, tidak ada serangkaian tes yang bisa mengidentifikasi kondisi ini. Namun, jika ada kecurigaan Anda memiliki anoreksia seksual, bicarakan dan konsultasikan dengan dokter, konselor, psikolog, atau terapis seks bersertifikat, yang akan melihat kondisi fisik dan psikis Anda, apakah benar mengarah kepada anoreksia seksual atau tidak.

Anda mungkin juga akan diminta melakukan tes darah untuk mengetahui kadar hormon dalam tubuh. Adanya ketidakseimbangan hormon bisa menjadi penyebab turunnya gairah seksual Anda. Itulah mengapa selama ini Anda takut atau enggan untuk berhubungan seks dengan pasangan Anda. Dokter Anda mungkin juga akan meresepkan obat-obatan tertentu untuk menyeimbangkan kadar hormon dalam tubuh.

Namun, jika penyebab menurunnya gairah seksual adalah karena trauma di masa lalu, maka Anda mungkin akan menjalani sejumlah terapi guna menyembuhkan trauma yang dimiliki. (M&B/Fariza Rahmadinna/SW/Foto: Jcomp/Freepik)