FAMILY & LIFESTYLE

Punya Pasangan yang Gila Kerja? Ini Tips Jitu Mengatasinya


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Moms, siapa dari Anda yang punya suami sangat senang bekerja alias workaholic? Tak hanya masih sibuk kerja saat sudah pulang ke rumah, bahkan di akhir pekan pun, suami Anda mungkin masih sibuk berada di depan laptop atau menerima telepon berkali-kali.

Sebagai seorang suami, pasangan Anda memang berkewajiban untuk menafkahi keluarganya, maka sebenarnya tidak heran bila ia harus bekerja keras membanting tulang demi menghidupi Moms dan anak-anak.

Namun, di sisi lain Moms pasti kesal bila waktu Dads hanya tersita untuk pekerjaan, sementara Anda dan anak-anak juga pasti ingin memiliki waktu bersama dan berkualitas dengan Dads.

Efek sifat gila kerja pada pernikahan

Tak hanya membuat kesal, memiliki pasangan yang gila kerja ternyata bisa berisiko merusak hubungan pernikahan karena hal-hal berikut:

  • Tak hadir secara fisik. Kurangnya waktu yang dihabiskan bersama tidak hanya menciptakan jarak fisik antara pasangan, tetapi juga menyebabkan jarak emosional saat seseorang mulai kehilangan jejak tentang apa yang terjadi dalam kehidupan orang lain.
  • Tak hadir secara mental. Meski berada di rumah, pasangan yang gila kerja mungkin masih terpikir soal pekerjaannya di kantor. Hal ini tentu membuat pasangan tersakiti dan berpikir bahwa pekerjaan lebih penting dibandingkan pasangannya sendiri.
  • Sibuk kerja bisa mendistorsi prioritas, di mana seseorang selalu mementingkan pekerjaan dan kesuksesan serta melupakan hal indah dalam hidup, seperti keluarga, teman, hobi, dan hal-hal yang membuatnya bahagia.
  • Membuat stres, yang pada akhirnya bisa berpengaruh pada keharmonisan pernikahan.
  • Menganggu kesehatan, yang berarti gagal menjaga diri sendiri dan berpengaruh pada rasa percaya diri untuk memberi dan menerima cinta dari pasangan.
  • Memberi beban mental pada pasangan, karena lupa dengan pembagian tugas masing-masing dalam rumah tangga, yang juga merupakan efek sibuk bekerja.

Nah, jadi apa yang bisa Moms lakukan untuk menghadapi pasangan Anda yang gila kerja? Berikut tipsnya seperti dilansir laman A Conscious Rethink:

1. Jujur pada pasangan Anda

Moms mungkin telah berusaha keras untuk menyembunyikan perasaan Anda yang sebenarnya tentang sifat gila kerja Dads. Daripada Moms diliputi rasa kesal terus-menerus, Anda bisa mengajaknya duduk bersama saat Anda berdua memiliki waktu senggang. Mulailah dengan memberi tahu Dads betapa Anda menghargai semua yang ia lakukan. Kemudian beri tahu pula bagaimana kesibukannya bekerja bisa berdampak pada hubungan Anda berdua.

Jujurlah mengenai kekhawatiran Moms tentang masa depan pernikahan Anda berdua jika keadaan tidak berubah. Dengan berbicara jujur, Moms justru menghindari pertengkaran besar yang tak terhindarkan ketika Anda akhirnya sudah benar-benar mencapai titik puncak kemarahan atau kekesalan Anda.

2. Buat tujuan bersama

Setelah Moms mengajak Dads berbicara dari hati ke hati, inilah saatnya untuk memikirkan secara realistis soal apa yang Anda berdua bisa lakukan untuk mengubah situasi. Mungkin Anda berdua bisa membuat janji satu sama lain tentang perubahan kecil yang bisa dilakukan untuk memperbaiki situasi, tetapi hindari membuat janji kosong yang tidak realistis atau yang Anda berdua tahu bahwa ini tidak akan bisa ditepati.

3. Kelola ekspektasi Anda

Meski Moms telah jujur tentang kekesalan Anda dengan sifat gila kerja yang dimiliki Dads dan mencoba bersama-sama mencari solusi untuk memperbaiki situasi, Moms jangan mengharapkan Dads berubah dalam semalam. Jika memang Dads sudah terbiasa bekerja untuk waktu yang lama, maka akan sulit baginya untuk menyesuaikan kebiasaannya.

Lebih baik, Moms mencari tanda-tanda kecil saat Dads membuat perubahan positif, tetapi jangan berkecil hati jika suami Anda tidak segera membuat perubahan besar. Antisipasi pula situasi di mana akan ada saatnya pekerjaan Dads mengambil alih lagi perhatiannya. Tetapi ingatlah, ini bukan sesuatu yang terlalu dikhawatirkan jika hanya terjadi dalam jangka pendek.

4. Bimbing pasangan untuk berubah

Saat mengharapkan suami Anda yang gila kerja untuk berubah, penting pula bagi Moms untuk membimbingnya secara langsung. Moms tidak bisa mengeluh tentang kecenderungan sifat gila kerja Dads, lalu kemudian Anda menghabiskan malam atau akhir pekan sendiri untuk membalas email kantor atau secara umum membiarkan pekerjaan menghalangi hubungan atau kehidupan keluarga Anda.

Jadi, pikirkan tentang seberapa sehat keseimbangan kehidupan kerja Anda sendiri dan apa yang dapat Anda lakukan untuk memperbaikinya. Nantinya Anda berdua pasti akan menemukan media yang membuat Anda bahagia, dengan tidak mengabaikan pekerjaan masing-masing, tetapi tetap selalu mengutamakan orang yang Anda cintai. (M&B/Vonda Nabilla/SW/Foto: lookstudio/Freepik)