BUMP TO BIRTH

Mengenal Kehamilan Geriatri, Hamil di atas usia 35 Tahun, Amankah?


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Selama belum memasuki fase menopause, kehamilan bisa terjadi pada setiap wanita. Namun dengan bertambahnya usia, risiko terjadinya masalah pada kehamilan tentunya juga akan ikut bertambah.

Menurut situs Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), usia ideal untuk hamil dan melahirkan pada wanita adalah 21 hingga 25 tahun. Akan tetapi, seiring perubahan zaman, semakin banyak wanita yang baru memutuskan untuk memiliki buah hati saat usianya sudah menginjak kepala tiga. Kehamilan pada wanita berusia di atas usia 35 tahun disebut dengan istilah kehamilan geriatri.

Risiko kehamilan geriatri

Seperti telah disebutkan di atas, hamil pada usia yang sudah tidak terlalu muda lagi tentunya menimbulkan risiko masalah kesehatan tertentu. Jika tidak diantisipasi, gangguan kesehatan tersebut bisa mengancam nyawa ibu serta janin di dalam kandungannya.

Perlu diketahui, ada sejumlah risiko yang mungkin dihadapi oleh ibu dan janin saat mengalami kehamilan geriatri, antara lain:

  • Diabetes gestasional. Masalah ini lebih sering dialami oleh ibu hamil berusia di atas 35 tahun dan jika tidak ditangani maka akan meningkatkan risiko komplikasi kehamilan hingga setelah bayi lahir.
  • Penelitian juga menemukan fakta bahwa ibu yang hamil di usia lebih tua akan lebih berisiko mengalami tekanan darah tinggi selama kehamilan.
  • Preeklampsia atau kondisi peningkatan tekanan darah disertai adanya protein dalam urine ibu hamil. Preeklampsia bisa memicu komplikasi, seperti kerusakan organ tubuh, bayi terlahir prematur, atau bayi lahir dengan berat badan rendah.
  • Risiko bayi mengalami kelainan genetik, seperti Down syndrome.
  • Risiko keguguran pada ibu hamil di usia 35 tahun ke atas juga lebih tinggi, terutama jika ibu sudah memiliki riwayat keguguran sebelumnya atau mengidap penyakit tertentu, seperti tekanan darah tinggi.
  • Kelainan pada plasenta.

Mengantisipasi risiko kehamilan geriatri

Meski risiko terjadinya gangguan pada kehamilan terhadap ibu hamil berusia 35 tahun ke atas cukup tinggi, Moms tak perlu panik. Risiko ini bisa diminimalisasi dengan tindakan antisipasi sebagai berikut:

1. Mempersiapkan kehamilan

Di atas usia 35 tahun, penting untuk memeriksakan kesehatan fisik dan mental bersama pasangan saat merencanakan kehamilan. Tujuannya agar kehamilan nantinya bisa berjalan lancar hingga tiba waktu persalinan.

2. Memeriksakan kehamilan secara teratur

Dua bulan pertama kehamilan adalah masa penting bagi perkembangan bayi. Pada masa ini, Moms perlu menaati jadwal pemeriksaan kehamilan rutin guna memantau kesehatan Anda serta mengecek kondisi janin yang berada dalam kandungan melalui pemeriksaan USG.

3. Menjalani pemeriksaan tambahan

Saat menjalani pemeriksaan kesehatan, dokter mungkin akan menyarankan Moms untuk memeriksa kadar gula darah serta melakukan pemeriksaan urine untuk mengetahui kadar protein dan gula. Selain itu ada pula tes genetik yang bertujuan untuk mendeteksi kelainan gen pada janin agar dapat diantisipasi dan ditangani lebih dini.

Jangan lupa untuk memeriksakan kesehatan gigi ya, Moms. Gigi dan gusi yang sehat juga dapat mengurangi risiko persalinan prematur atau bayi terlahir dengan berat badan rendah.

4. Mengatur pola hidup

Selain menjaga kesehatan janin, Moms juga perlu menjaga kesehatan diri sendiri. Oleh sebab itu, Anda perlu mengatur pola hidup yang lebih sehat. Pastikan asupan harian Anda mengandung gizi lengkap dengan mengonsumsi berbagai sayuran dan buah segar, daging rendah lemak, susu serta gandum utuh. Jangan lupa juga untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan asam folat seperti sayuran berdaun hijau.

Tidak hanya menjaga asupan gizi, Moms pun disarankan untuk rutin berolahraga agar peningkatan berat badan bisa lebih terkontrol. Olahraga selama masa kehamilan juga dapat membantu mengurangi nyeri punggung saat hamil, memperkuat otot, dan membantu kelancaran persalinan. Namun, pastikan olahraga yang Anda lakukan tidak berlebihan dan aman untuk kandungan. Berkonsultasi dengan dokter bisa dilakukan sebelum Anda mulai berolahraga.

5. Mengonsumsi suplemen kehamilan

Saat menjalani kehamilan di usia yang sudah tidak muda lagi, pemenuhan kebutuhan nutrisi sangatlah penting. Tidak hanya dari makanan, kebutuhan nutrisi ini juga bisa dipenuhi dengan cara mengonsumsi suplemen kehamilan yang direkomendasikan oleh dokter.

6. Menghindari tindakan berisiko

Usia Moms yang tidak muda lagi dapat meningkatkan risiko bayi lahir dengan berat badan kurang. Agar risiko tersebut tidak bertambah, maka jauhi kebiasaan tidak sehat seperti merokok dan mengonsumsi alkohol ya, Moms. (M&B/Wieta Rachmatia/SW/Foto: Gpointstudio/Freepik)