BUMP TO BIRTH

10 Penyakit yang Mudah Dicegah Namun Bisa Berbahaya bagi Bumil



Banyak perubahan terjadi pada tubuh saat Anda menjalani kehamilan, Moms. Perubahan ini juga bisa membuat Anda jadi rentan mengalami berbagai masalah kesehatan, baik yang ringan dan bisa sembuh sendiri maupun yang tergolong berat dan harus berkonsultasi dengan dokter untuk mengatasinya.

Sebenarnya, sebagian besar penyakit bisa dicegah dengan cara menjaga kebersihan, seperti mencuci tangan dan menghindari kontak dengan orang yang sakit. Beberapa penyakit lainnya bisa dicegah dengan vaksinasi dan menjaga keamanan saat berhubungan intim. Dilansir dari Parents, berikut ini beberapa penyakit yang sebenarnya bisa dicegah dengan mudah namun bisa sangat berbahaya saat dialami oleh bumil.

1. Flu

Vaksinasi flu sebelum hamil sangat disarankan, karena infeksi flu saat hamil dapat memberikan konsekuensi serius bagi janin. Di samping gejala yang lebih parah, flu dapat meningkatkan kecenderungan persalinan prematur, cacat lahir, dan jika sangat parah dapat berujung pada kematian janin.

2. Rubella

Selain flu, vaksinasi rubella sebelum hamil juga sangat penting. Soalnya, infeksi virus rubella saat hamil dapat mencapai janin dan bisa memengaruhi perkembangannya. Komplikasi seumur hidup, seperti cacat jantung, kerusakan hati, dan tuli dapat menjadi konsekuensinya.

3. Toxoplasmosis

Moms mungkin sering mendengar bahwa memelihara kucing selama hamil dapat berbahaya bagi janin. Hal ini disebabkan oleh parasit Toxoplasmosa gondii yang bisa terkandung pada feses kucing. Namun parasit ini juga dapat ditemukan pada sayuran dan buah-buahan yang ditanam pada tanah yang telah terkontaminasi. Infeksi toxoplasmosis selama hamil dapat menyebabkan kelainan kongenital pada janin, seperti kejang, kebutaan, disabilitas intelektual, dan kematian.

Cara mencegahnya mudah, yakni hindari mengonsumsi daging mentah serta sayuran dan buah-buahan yang tidak dicuci, hindari mengucek mata saat menyiapkan makanan, jangan biarkan kucing peliharaan keluar rumah agar tidak terkontaminasi dengan parasit, dan minta orang lain untuk membersihkan kotoran kucing atau gunakan sarung tangan jika Anda harus membersihkannya sendiri.

4. Listeriosis

Disebabkan oleh infeksi bakteri Listeria, penyakit ini dapat menular melalui konsumsi daging mentah, serta keju dan susu yang tidak dipasteurisasi. Pada ibu hamil, infeksi Listeria dapat berujung pada keguguran, stillbirth, serta meningitis dan sepsis pada bayi yang baru lahir.

5. Penyakit menular seksual (PMS)

Banyak PMS yang dapat berbahaya bagi janin jika Moms terinfeksi selama hamil. Klamidia dapat berujung pada persalinan prematur dan berat lahir rendah. Sifilis dan hepatitis C dapat memberikan efek yang mirip stillbirth. Sedangkan efek PMS lainnya dapat berupa pneumonia, infeksi darah, kerusakan otak, dan penyakit hati kronik.

6. Cacar air

Jika Moms sudah pernah terinfeksi cacar air sewaktu kecil atau mendapat vaksinasi, maka Moms dan janin cenderung aman dari bahaya. Pasalnya, terdapat sebuah kondisi bernama kongenital varicella yang bisa membahayakan janin. Jika Moms terinfeksi cacar air saat hamil, terutama pada usia kandungan 8-20 minggu, maka janin bisa berisiko mengalami luka kulit parah serta abnormalitas pada mata, otak, tubuh, dan sistem pencernaan.

7. Cytomegalovirus (CMV)

CMV adalah virus yang menyerang sistem pernapasan dan biasa menyebar melalui air liur, lendir, maupun cairan tubuh lainnya. Pada orang yang tidak hamil, infeksi virus ini dapat tidak disadari karena sering kali muncul berupa demam. Namun pada ibu hamil, CMV dapat sangat membahayakan janin. Pasalnya, janin yang terinfeksi CMV dapat mengalami komplikasi fatal, seperti mikrosefali, tuli, buta, dan gangguan kemampuan belajar.

8. Group B Strep

Group B streptococcus (GBS) adalah jenis bakteri yang umum ditemukan pada rektum maupun vagina pada perempuan sehat. Namun, paparan GBS pada janin dapat mematikan. GBS dapat menyebabkan keguguran, penyakit parah, bahkan kematian jika infeksi terjadi selama persalinan.

9. Zika

Virus Zika ditularkan melalui gigitan nyamuk dan hubungan seksual dengan pengidap. Infeksi ini dapat mengakibatkan konsekuensi parah pada janin. "Virus Zika bersifat teratogen, yang berarti dapat menyebabkan cacat lahir seperti mikrosefali, cacat tubuh, kejang, keterlambatan perkembangan, dan kebutaan," kata dr. Laura Riley, spesialis kebidanan dan kandungan di NewYork- Presbyterian dan Weill Cornell Medicine.

Untuk mencegahnya, dr. Laura menyarankan agar tidak mendatangi daerah rawan Zika, menggunakan alat pembasmi serangga atau nyamuk, dan tidak berhubungan seks dengan orang yang baru saja bertandang ke daerah rawan Zika.

10. Fifth disease

Fifth disease atau penyakit kelima adalah penyakit umum pada anak yang sering kali tak mengkhawatirkan. Gejala umumnya berupa gangguan fungsi sistem pernapasan dan pipi yang kemerahan seperti ditampar. Namun, infeksi pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko janin mengalami keguguran, fetal anemia, gagal jantung kongestif, pembengkakan, myocarditis, dan hydrops fetalis. (Gabriela Agmassini/SW/Dok. Freepik)