FAMILY & LIFESTYLE

Brain Fog, Gangguan yang Bikin Otak Blank dan Anda Lupa Sesaat


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Ingin menyampaikan sesuatu kepada suami, tapi kok, tiba-tiba otak Anda blank dan Anda lupa apa yang ingin dibicarakan? Moms mungkin pernah mengalami fenomena semacam itu. Ya, lupa sesaat ternyata merupakan salah satu gejala gangguan kesehatan yang cukup serius, lho.

Kondisi seseorang yang lupa sesaat biasanya menunjukkan bahwa ia mengalami brain fog. Istilah brain fog atau kabut otak merujuk pada kondisi di mana seseorang merasa sulit berkonsentrasi dan tidak bisa fokus ketika memikirkan sesuatu hal.

Perlu diketahui, brain fog bukanlah suatu penyakit. Akan tetapi brain fog merupakan gejala dari kondisi atau penyakit tertentu yang bisa memengaruhi kemampuan seseorang untuk berpikir dan mengingat. Gangguan inibisa dialami siapa saja dan kapan saja. Penyebabnya juga bisa beragam, mulai dari stres, kelelahan, atau kurang tidur. Dalam sejumlah kasus, brain fog juga bisa dipicu oleh penyakit demensia.

Ketikabrain fogtimbul, seseorang bisa mengalami gangguan fungsi kognitif, seperti sulit berpikir jernih, sulit berkonsentrasi, tidak mampu fokus, dan mudah lupa. Keluhan ini cenderung muncul sesekali, dan orang yang mengalaminya bisa kembali berpikir dengan normal seperti biasa setelah beberapa waktu.

Akan tetapi pada kasus tertentu, brain fog muncul lebih sering sehingga bisa mengganggu aktivitas dan kehidupan penderitanya. Seperti telah disebutkan di atas, penyebab brain fog bisa beraneka ragam. Berikut adalah beberapa di antaranya.

1. Kurang istirahat

Kurang tidur, sering begadang, atau kualitas tidur yang kurang baik bisa berdampak pada fungsi otak. Akibatnya, kurang tidur atau masalah tidur lainnya bisa memperburuk konsentrasi seseorang dan membuatnya sulit untuk berpikir. Penelitian menunjukkan bahwa seseorang yang sering kurang tidur atau tidurnya tidak berkualitas lebih rentan mengalami brain fog.

Agar otak dapat bekerja secara optimal, Anda perlu mendapatkan tidur yang cukup dan berkualitas setiap hari. Cobalah untuk menghindari gadget dan tidak mengonsumsi minuman atau makanan berkafein menjelang waktu tidur agar Anda bisa lebih cepat terlelap.

2. Perubahan hormon

Perubahan hormon, seperti ketika wanita mengalami menopause, juga bisa memicu timbulnya brain fog. Saat terjadi menopause, kadar hormon progesteron dan estrogen di tubuh wanita akan mengalami perubahan. Hal ini nantinya dapat memengaruhi memori dan fungsi otak selama beberapa saat, sehingga wanita yang mengalaminya pun bisa menjadi pelupa atau lebih rentan terkena brain fog.

3. Stres dan depresi

Gaya hidup masa kini sering kali memaksa seseorang untuk bekerja di luar batas kemampuan. Hal semacam ini kerap memicu stres pada diri seseorang. Wajar jika tekanan atau stres itu muncul sesekali. Akan tetapi Anda perlu waspada jika merasa gelisah, sedih, atau putus asa selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan. Bisa jadi Anda mengalami stres kronis.

Stres kronis bisa meningkatkan risiko terjadinya berbagai masalah kesehatan, mulai dari tekanan darah tinggi, daya tahan tubuh melemah, hingga gangguan mental tertentu, seperti depresi dan penurunan fungsi otak. Nah, fungsi otak yang terganggu karena stres bisa menimbulkan keluhan sulit berpikir jernih, mudah lupa, dan sulit berkonsentrasi. Inilah kenapa stres berat dianggap sebagai salah satu penyebab brain fog.

4. Kekurangan asupan nutrisi tertentu

Pola makan yang kurang sehat bisa menyebabkan tubuh Anda kekurangan nutrisi tertentu. Kondisi ini juga bisa menjadi salah satu pemicu brain fog. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang yang kekurangan asupan gizi tertentu, seperti protein, zat besi, vitamin B kompleks, vitamin E, antioksidan, dan omega-3 berisiko lebih tinggi mengalami brain fog atau bahkan pikun. Selain itu, reaksi alergi terhadap jenis makanan tertentu juga disinyalir bisa meningkatkan risiko seseorang terkena brain fog.

5. Efek samping obat-obatan

Bukan tanpa alasan, Anda perlu mengikuti resep atau saran penggunaan obat-obatan. Pasalnya, setiap obat memiliki efek samping yang berbeda. Beberapa jenis obat-obatan, seperti antikolinergenik, obat penenang, antidepresan, dan obat tidur, diketahui bisa memengaruhi kinerja saraf otak dan zat kimia di otak (neurotransmitter).

Efek ini bisa memicu munculnya brain fog dan keluhan lain, seperti mudah mengantuk dan perubahan mood. Cara pengobatan tertentu, seperti kemoterapi juga bisa memiliki efek yang sama, yaitu memicu brain fog.

Jadi ada baiknya Anda tidak mengonsumsi sembarang obat. Apabila Anda mengalami brain fog setelah minum obat-obatan tertentu, segera berkonsultasi dengan dokter agar bisa diatur lagi dosis dan jenis obatnya.

6. Kondisi medis tertentu

Sejumlah penyakit atau kondisi medis tertentu juga bisa memicu terjadinya gejala brain fog, mulai dari penuaan, kelelahan, gangguan mental, hingga penyakit autoimun. Jangan lupa, COVID-19 juga disinyalir bisa menyebabkan kabut otak. Jadi selalu jaga kesehatan dan terapkan protokol kesehatan ya, Moms. (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)