FAMILY & LIFESTYLE

10 Makanan Tinggi Antioksidan untuk Lawan Radikal Bebas


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Penyebaran virus dan bakteri saat ini semakin buruk, terutama yang menyebabkan COVID-19. Karenanya, Moms perlu semakin waspada menjaga kesehatan seluruh anggota keluarga agar lebih kuat melawan paparan radikal bebas. Salah satu caranya adalah dengan memberikan makanan yang kaya akan antioksidan dan perlu dikonsumsi secara rutin. Berikut ini 10 makanan alami yang tinggi kandungan antioksidan untuk Anda dan keluarga konsumsi di rumah, Moms.

1. Bayam

Sayuran hijau seperti bayam memang sangat dianjurkan untuk dikonsumsi setiap hari. Kandungan nutrisinya, mulai dari vitamin, mineral, hingga antioksidannya cukup tinggi. Setidaknya, dalam 100 gram bayam terkandung 0,9 mmol antioksidan berjenis lutein dan zeaxanthin yang mampu menjaga kesehatan mata. Sayur bayam juga tinggi akan folat yang baik untuk ibu hamil, mampu mencegah stres, serta mengatasi insomnia.

2. Kale

Selain bayam, ada juga kale yang memiliki vitamin A, C, dan E, kalium, kalsium, serta magnesium. Semuanya tentu akan membantu tubuh Moms dan keluarga kuat untuk melawan penyakit. Selain itu, kale juga mengandung antioksidan fitokimia. Jenis antioksidan ini diketahui bersifat antikanker dan diyakini mampu melebarkan serta melancarkan pembuluh darah.

3. Brokoli

Sayuran hijau lain yang juga wajib masuk ke dalam daftar makanan tinggi antioksidan adalah brokoli. Sayur yang mudah ditemukan dan dapat diolah dalam berbagai menu ini mengandung vitamin C, karotenoid lutein, dan beta karoten yang baik untuk menjaga kesehatan tubuh.

4. Paprika

Meski beraroma pedas, paprika merah, hijau, ataupun kuning memiliki rasa yang manis. Selain mengandung vitamin C, paprika juga memiliki antioksidan yang tinggi. Kandungan ini tentu akan mampu menjaga kesehatan mata serta kulit, menambah sel darah merah, dan menguatkan sistem imun tubuh Anda.

5. Bit

Bit adalah jenis umbi-umbian yang berwarna merah pekat. Di dalamnya terkandung serat, kalsium, zat besi, hingga antioksidan dengan jenis betalain. Mengonsumsi bit mampu membuat kesehatan saluran pencernaan lebih terjaga serta dapat menangkal risiko kanker. Bit juga sering diberikan kepada pasien anemia karena warna merahnya dipercaya dapat meningkatkan jumlah sel darah merah.

6. Kacang merah

Sumber antioksidan berwarna merah lainnya adalah kacang merah, yang mengandung flavonoid dan anthocyanin. Keduanya menjadi jenis antioksidan yang cukup aktif untuk membantu tubuh menangkal radikal bebas. Moms dapat mengolah kacang merah menjadi sup, sebagai tambahan di bubur, atau menjadikannya sebagai es yang menyegarkan.

7. Kol ungu

Kubis atau kol yang spesifik berwarna ungu juga menjadi sayuran lain yang tinggi antioksidan. Menurut penelitian dalam Nutrition Journal 2010 yang menggunakan analisis FRAP (ferric reducing ability of plasma), ditemukan bahwa pada 100 gram kol ungu terkandung 2,2 mmol antioksidan jenis anthocyanin. Ini berarti kadar antioksidan dalam kol ungu 4 kali lebih banyak dibandingkan pada kol biasa.

8. Strawberry

Strawberryjuga merupakan buah yang dikenal dapat melawan karsinogen (zat penyebab kanker) dan menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh. Kandungan antioksidan anthocyaninyang terdapat dalam strawberry mampu mengurangi risiko penyakit kardiovaskular dan masalah pada jantung lainnya.

9. Jeruk

Vitamin C sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk meningkatkan imunitas. Anda bisa memperoleh vitamin C dalam buah jeruk. Kadar antioksidan di dalam jeruk juga cukup tinggi, sehingga dapat menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh. Hal ini juga diperkuat dengan hasil penelitian yang diterbitkan International Journal of Biomedical Science.

10. Goji Berry

Goji berry juga menjadi salah satu sumber antioksidan yang kaya vitamin C, karoten, serta zeaxanthin, yang dapat melawan tumbuhnya sel kanker dan meredakan peradangan. Beberapa jurnal juga menyebutkan bahwa mengonsumsi goji berry dapat menghambat tumbunya tumor serta meningkatkan efektivitas perawatan penyakit kanker. (Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)