BABY

Tak Hanya Lapar, Ini Arti Tangisan Bayi Lainnya, Moms!


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Tak bisa dimungkiri jika bayi sangat sering menangis, sebab hanya lewat tangisan ia bisa berkomunikasi dengan orang-orang di sekitarnya. Mungkin sekilas tangisan Si Kecil akan terdengar sama saja, namun setelah Moms mendengarkannya baik-baik, ternyata tangisan yang satu berbeda dengan tangisan lainya dan memiliki arti tertentu, lho.

Nah, dengan mengenali jenis dan arti dari tangisan Si Kecil, tentu Moms juga akan lebih mudah untuk menenangkannya Hmm, apa saja sih, arti tangisan bayi? Seperti dilansir whattoexpect, berikut 9 kondisi bayi yang ditandai oleh tangisan

1. Lapar

Merasa lapar adalah hal yang paling sering membuat bayi menangis. Saat Si Kecil merasa lapar, biasanya ia akan menangis dengan nada rendah dengan irama tangisan yang naik turun, dan jika Moms tak segera menyusuinya, tangisan Si Kecil makin lama akan makin keras. Tangisan lapar ini biasanya disertai juga dengan isyarat-isyarat lapar lainnya, seperti mulut Si Kecil yang membuka seakan mencari puting susu atau mengisap jari-jarinya.

2. Sakit

Bayi yang sedang tidak sehat biasanya akan menangis dengan suara merengek yang lebih lemah daripada biasanya, dan mungkin akan merintih lemah seakan-akan tak memiliki energi untuk menangis. Tak hanya itu, Si Kecil juga akan menunjukkan tanda-tanda seperti kehilangan nafsu makan atau lesu.

3. Popok basah

Bayi tentunya bisa merasa tak nyaman juga ya, Moms. Saat popoknya sudah penuh dan basah, ia tentu merasa tak nyaman tidur dalam keadaan yang lembap. Tangisan bayi yang "meminta" untuk diganti popoknya berirama teratur, dan secara terus-menerus, semakin lama akan semakin keras. Jika Moms mendengar tangisan seperti ini, segera cek popoknya dan ganti semua popok serta kain yang basah, agar Si Kecil tidak terlanjur terkena iritasi.

4. Mengantuk

Bayi yang mengantuk juga biasanya akan menangis terlebih dahulu, karena situasi atau posisi yang belum nyaman sehingga ia belum bisa terlelap. Tangisannya biasanya terdengar seperti merengek dan melengking, dengan suara bernada "aaw" dan "owh", dan disertai dengan gerakan-gerakan menguap, menggosok mata, atau matanya tampak berkaca-kaca. Jika Anda menemukan kondisi ini, segera bawa Si Kecil ke kamar tidurnya dan ciptakan suasana kamar yang tenang dan nyaman agar ia mudah terlelap, Moms.

5. Bosan

Saat Moms kurang memberikan perhatian pada Si Kecil, ia tentunya akan merasa bosan dan mulai mencari perhatian. Biasanya ia akan mengawali "protesnya" ini dengan merengek terlebih dahulu, yang kemudian diikuti dengan tangisan. Bayi yang bosan hanya menginginkan perhatian dari orang tuanya, kok. Jadi, biasanya ia akan segera tenang kembali saat Moms memeluk dan menggendongnya.

6. Lelah

Meskipun belum banyak beraktivitas, bayi juga bisa merasa kelelahan, terutama saat berada dalam kerumunan orang banyak. Stimulasi berlebih seperti banyaknya orang yang menggendong dan mengajaknya bercanda atau suasana yang terlalu ramai biasanya akan membuat Si Kecil kelelahan dan ingin "kabur" dari tempat tersebut. Tangisannya biasanya berupa rengekan dengan raungan yang sedikit melengking. Bayi pun banyak mengeluarkan suara yang bernada "wah-wah" dan kadang tubuhnya sedikit bergetar atau menggigil.

7. Ingin bersendawa

Pernah mendapati Si Kecil menangis dengan mengeluarkan bunyi "eh" panjang, terutama beberapa saat setelah ia menyusu? Nah, bunyi ini terjadi saat gelembung udara yang masuk melalui mulut Si Kecil tersangkut di dadanya, dan ia berusaha untuk mengeluarkan gelembung tersebut. Jika Moms mendengar tangisan seperti ini, segera gendong Si Kecil, tepuk-tepuk lembut punggungnya untuk membantunya bersendawa dan mengeluarkan gas dari dalam perutnya.

8. Kedinginan/kepanasan

Bayi yang baru lahir biasanya masih sangat sensitif terhadap lingkungan sekitarnya dan belum tahan dengan suhu yang terlalu dingin maupun terlalu panas. Biasanya, reaksi yang diberikan Si Kecil saat ia kepanasan atau kedinginan adalah dengan merintih terus-menerus, dengan nada yang terdengar seperti "heh" atau "hhh", yang berarti ia merasa tak nyaman.

Jika Moms mendengar tangisan seperti ini, coba pegang perutnya. Jika perutnya terasa dingin, segera selimuti tubuhnya atau kenakan jaket yang nyaman. Bila Moms melihat ia berkeringat dan rewel, segera ganti pakaiannya yang basah kemudian bawa ia keluar ruangan untuk menikmati sejuknya semilir angin.

9. Kolik

Ada kalanya Si Kecil menangis dalam waktu-waktu tertentu, seperti sore dan malam hari. Dan meskipun Moms telah berusaha menenangkannya, tetap saja ia tak berhenti menangis. Keadaan ini sering dihubungkan dengan kolik, yaitu suatu kondisi di mana sistem pencernaan bayi terganggu dan perutnya terasa nyeri karena bayi terlalu banyak menelan udara saat menyusu.

Tangisan kolik ini biasanya akan berlangsung selama beberapa jam, dan bisa terjadi setiap saat dalam minggu-minggu pertama kelahirannya, namun akan hilang saat bayi berusia sekitar 3 bulan. Selain menangis, bayi juga akan memperlihatkan gestur seperti menarik kaki ke arah perut, perut yang menegang, mengepalkan tangan, dan muka yang memerah.

Saat bayi mengalami kolik, usap lembut punggungnya untuk menenangkannya. Moms juga bisa menggerakkan kedua kakinya seperti sedang mengayuh sepeda secara perlahan untuk membantunya mengeluarkan gas dari dalam perutnya. (Nanda Djohan/SW/Dok. Freepik)