TOODLER

Empeng Menghambat Perkembangan Anak


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Apakah bayi Anda menggunakan empeng? Waspadalah! Penelitian menunjukkan pemakaian empeng jangka panjang dapat menghambat perkembangan emosi, terutama bayi laki-laki.

Meniru merupakan cara pertama anak mempelajari sesuatu, termasuk emosi. Mereka dapat memahami emosi dengan meniru ekspresi orang dewasa di sekitarnya. Namun, penggunaan empeng dalam jangka panjang dapat menghambat proses belajar mereka, khususnya bayi laki-laki. Sebab, saat menggunakan empeng, kemampuan mereka untuk meniru ekspresi wajah jadi terbatas. Mereka jadi sulit tersenyum, cemberut, atau mengatur alis.

Penelitian tentang hal ini dilakukan oleh sejumlah ilmuwan dari University of Winconsin-Madison. Para ilmuwan itu merekam keseharian sekelompok anak laki-laki berusia 6-7 tahun yang menggunakan empeng dalam waktu lama saat bayi. Dalam video rekaman tersebut, terlihat bahwa mereka kurang bisa mengekspresikan emosi dengan mimik wajah atau memahami emosi orang-orang di sekitarnya.

Penelitian yang sama dilakukan pada sekelompok mahasiswa dengan mengadakan tes emotional intelligence untuk mengetahui kemampuan mereka dalam membuat suatu keputusan berdasarkan suasana hati terhadap orang lain. Hasilnya, mereka yang menggunakan empeng saat bayi mendapat nilai lebih rendah dibanding yang tidak.
Paula Niedenthal, salah seorang peneliti, mengatakan bahwa kondisi ini tidak berlaku untuk bayi perempuan. Mereka tetap mampu menunjukkan kemajuan emosional meskipun menggunakan empeng. “Bayi tidak dapat berbicara. Jadi, mereka sangat tergantung pada ekspresi wajah. Orangtua harus paham bahwa memberikan empeng bisa membatasi kemampuan bayi untuk mengeksplorasi dan memahami emosi. Bayi laki-laki lebih rentan terhadap keterbatasan ini,” ungkapnya. (Dina/doc.M&B)