BUMP TO BIRTH

Vitamin Prenatal yang Penting Dikonsumsi agar Janin Sehat Kuat


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Menjaga tubuh selalu sehat selama kehamilan pasti menjadi prioritas semua bumil. Salah satu cara mudah yang membantu tubuh tetap sehat adalah mengonsumsi aneka makanan kaya vitamin dan mineral. Sayangnya, kebutuhan harian tubuh akan vitamin dan mineral pun turut meningkat selama masa kehamilan. Ini artinya, makanan tinggi nutrisi yang Anda konsumsi pun harus meningkat. Sedangkan segala sesuatu yang berlebih tentu tak baik kan, Moms?

Selain mengonsumsi makanan bergizi, mengonsumsi vitamin prenatal juga bisa menjadi jalan pintas yang membantu memenuhi kebutuhan nutrisi harian Anda. Apa saja vitamin prenatal yang penting dikonsumsi saat hamil? Simak daftar di bawah ini, Moms!

Asam Folat

"Kebutuhan asam folat juga perlu dipenuhi sejak persiapan kehamilan, tepatnya tiga bulan sebelum hamil. Dan masih terus dibutuhkan hingga saat mengandung juga menyusui," saran dr. Uf Bagazi, SpOG, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan di Brawijaya Hospital Antasari.

Folat atau bentuk sintetisnya, asam folat, merupakan vitamin B yang dapat mencegah cacat bawaan pada bayi dan ketidaknormalan serius pada otak dan saraf tulang belakang. Tidak hanya itu, folat juga dapat mencegah preeklampsia lho, Moms!

Department of Health and Human Services, AS, merekomendasikan semua wanita untuk mengonsumsi asam folat sebanyak 400 mikrogram per hari. Sedangkan bagi Anda yang sedang hamil, kebutuhan folat menjadi lebih tinggi, yaitu sekitar 600 mikrogram per hari.

Kalsium

Tak hanya untuk mendukung dan memperkuat pertumbuhan tulang dan gigi janin yang berkembang dengan pesat, kalsium juga dapat membantu meningkatkan perkembangan otot, jantung, dan saraf janin Anda. Kekurangan kalsium bisa memicu terjadinya tekanan darah tinggi saat hamil, bayi lahir prematur, berat badan lahir rendah, pertumbuhan terhambat, dan tentunya bayi lahir dalam keadaan defisiensi kalsium.

Walau penting, Moms harus ingat kalau mengonsumsi konsumsi berlebihan tidak baik karena bisa memicu hiperkalsemia. Mengutip WebMD, ibu hamil disarankan mengonsumsi setidaknya 1.000 mg kalsium per hari. Untuk membantu memenuhi kebutuhan tersebut, Moms bisa meminta dokter memberikan suplemen dengan dosis paling tepat untuk Anda.

Iodin

Mineral yang satu ini sering dianggap tidak penting, padahal sangat berpengaruh untuk menjaga kesehatan tiroid selama kehamilan. Menurut WebMD, kekurangan iodin dapat memicu meningkatnya risiko keguguran, bayi lahir dalam keadaan tak bernyawa, anak stunting (gagal tumbuh), dan disabilitas mental.

Menurut National Institutes of Health's Office of Dietary Supplements, semua wanita disarankan mengonsumsi 150 mikrogram (mcg) iodin per hari, 220 mcg selama hamil, dan 290 mcg saat menyusui. Selain memenuhi iodin dengan suplemen, Moms juga perlu mengonsumsi makanan tinggi iodin, seperti yoghurt tawar, susu rendah lemak, udang, telur, jagung, tuna, dan keju cheddar.

Zat Besi

Selama hamil, kebutuhan zat besi Anda meningkat 2 kali lipat! Maka sangat penting untuk mengonsumsi makanan tinggi zat besi dan mengonsumsi suplemen zat besi jika dibutuhkan. Memenuhi kebutuhan zat besi sangat penting untuk mencegah anemia, menghindari risiko kelelahan, meningkatkan daya tahan tubuh, mendukung tumbuh kembang janin, menurunkan risiko keguguran, mencegah kelahiran prematur, dan mencegah bayi lahir dengan berat badan rendah.

Zat besi terdiri dari 2 jenis: Zat besi heme (berasal dari hewan, seperti daging merah, ikan, ayam, dan protein hewani lainnya) dan zat besi non-heme (berasal dari sumber protein nabati seperti kacang-kacangan, sayuran, dan biji-bijian). Menurut Mayo Clinic, ibu hamil membutuhkan 27 miligram zat besi per hari yang bisa Anda penuhi dari makanan tinggi zat besi dan atau suplemen zat besi.

Kolin

Kolin adalah nutrien yang sangat baik untuk membantu mengoptimalkan otak janin. Selain itu, kolin juga penting untuk menyempurnakan pertumbuhan tulang punggung janin. Menurut BabyCenter, kolin juga bisa mencegah terjadinya cacat selubung saraf (neural tube deffect) lho, Moms.

BabyCenter menyarankan para ibu hamil untuk memenuhi kebutuhan harian akan kolin, yaitu 450 mg per hari, sedangkan ibu menyusui butuh 550 mg per hari. Selain suplemen kolin, contoh makanan tinggi kolin adalah telur, daging merah, ikan, sereal gandum utuh, dan hati sapi.

Walau kolin, zat besi, iodine, kalsium, dan asam folat adalah contoh vitamin dan mineral yang penting bagi kehamilan, namun Moms tetap harus mengonsumsi segala jenis makanan sehat yang tinggi nutrisi. Konsumsilah makanan sehat yang variatif, jangan lupa harus dimasak hingga matang sempurna ya, Moms. (Tiffany/SW/Dok. Freepik)