Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Buat masyarakat Indonesia, membedong bayi merupakan salah satu cara untuk membuat Si Kecil tetap merasa nyaman sejak baru lahir. Kebiasan turun-temurun ini juga dapat membuat Si Kecil lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan di sekitarnya. Meski banyak pendapat kontra mengenai hal ini, membedong bayi diyakini bisa membantu memberikan kenyamanan pada Si Kecil, khususnya saat ia tidur.
Ya, bayi baru lahir cenderung tidur lebih lama, sekitar 14-18 jam per hari, serta lebih sering tidur di siang hari dan lebih aktif atau lebih sering terbangun di malam hari, baik karena haus maupun karena tak merasa nyaman. Nah, agar Si Kecil tidak kaget dengan perubahan yang terjadi dan tetap merasa nyaman, Moms disarankan untuk membedong tubuh Si Kecil agar ia memperoleh tidur yang berkualitas.
Cara membedong bayi yang benar
Namun, membedong bayi tidak boleh dilakukan secara sembarangan Moms, karena Si Kecil bisa berisiko mengalami infeksi pernapasan hingga SIDS (Sudden Death Infant Syndrome). Ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar Si Kecil tetap merasa nyaman dan aman saat dibedong. Untuk itu, Moms perlu mengetahui teknik membedong yang benar dengan langkah-langkah berikut ini:
1. Perhatikan jenis kain untuk membedong Si Kecil. Pilih kain bedong yang nyaman yang dapat menyerap keringat, lembut, tidak terlalu tebal, dan sejuk untuk digunakan pada bayi Anda.
2. Bentangkan kain di atas tempat yang nyaman, lalu lipat bagian atasnya membentuk segitiga.
3. Taruh Si Kecil di tengah kain dalam posisi telentang dengan kedua tangan dimasukkan ke dalam bedong. Usahakan posisi lehernya sejajar dengan tepi atas kain.
4. Bagian leher bayi ke atas tidak boleh tertutup, hanya bagian pundak ke bawah yang ditutup oleh bedong.
5. Lipat bagian kanan kain ke atas tubuh Si Kecil dengan rapi.
6. Lilitkan bagian kiri kain mengelilingi tubuh Si Kecil.
7. Jangan lilit bayi terlalu ketat namun juga tidak terlalu longgar.
8. Tekuk bagian bawah kain ke arah atas kaki Si Kecil, lalu putar ujung kain ke belakang tubuhnya.
9. Ikat ujung bawah kain dengan sisa kain bagian kiri.
10. Ketika membedong bayi, bagian kaki jangan diluruskan. Biarkan posisi natural normal bayi, yaitu frog position yang seperti kodok. Karena jika kaki diluruskan, hal tersebut dapat menimbulkan cedera pada pinggul atau hip dysplasia.
Bedong hanya saat bayi tidur
Yang penting untuk diperhatikan, Moms tidak perlu membedong bayi terlalu sering. Gunakan bedong hanya saat bayi akan tidur. Hal ini dilakukan untuk membantu meningkatkan kualitas tidur Si Kecil agar tidurnya lebih pulas dan lebih lama. Umumnya, bayi dapat dibedong hingga usia 1 bulan. Setelah itu, Anda tidak perlu membedongnya lagi supaya ia bisa bergerak aktif dan memiliki tumbuh kembang yang optimal. (M&B/Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)