FAMILY & LIFESTYLE

Bikin Ketagihan, Ternyata Deretan Makanan Ini Memicu Batu Ginjal


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Anda sering buang air kecil atau nyeri saat buang air kecil? Hati-hati, bisa jadi gangguan tersebut merupakan gejala penyakit batu ginjal.

Penyakit batu ginjal atau nefrolitiasis adalah pembentukan materi keras menyerupai batu yang berasal dari mineral dan garam di dalam ginjal. Batu ginjal dapat terjadi di sepanjang saluran urine, dari ginjal, ureter (saluran kemih membawa urine dari ginjal menuju kandung kemih), kandung kemih, serta uretra (saluran kemih yang membawa urine ke luar tubuh).

Gejala penyakit batu ginjal biasanya baru mulai muncul ketika batu ginjal sudah berukuran agak besar. Gejalanya bisa meliputi:

• Sering buang air kecil

• Sakit saat buang air kecil

• Jumlah urine yang keluar sedikit atau urine tidak keluar sama sekali.

Penyakit batu ginjal bisa disebabkan oleh beberapa hal, seperti asam urat, kurang minum air putih atau mengonsumsi makanan yang tidak sehat. Berikut adalah deretan makanan yang berisiko memicu penyakit batu ginjal apabila terlalu sering dikonsumsi.

1. Makanan tinggi garam

Makanan tinggi garam akan meningkatkan kadar natrium dalam tubuh. Perlu diketahui, kadar natrium yang tinggi dapat meningkatkan penumpukan kalsium dalam urine. Oleh sebab itu, batasi konsumsi garam harian Anda.

Tambahkan garam ke dalam makanan secukupnya dan selalu periksa label pada makanan olahan guna mengetahui berapa banyak kandungan natrium di dalamnya. Sebagai catatan, makanan cepat saji juga mengandung tinggi garam. Jadi sangat disarankan bagi Anda untuk tidak terlalu sering makan makanan cepat saji guna mencegah terbentuknya batu ginjal.

2. Protein hewani

Tak bisa dimungkiri, protein hewani memiliki manfaat dan memang dibutuhkan oleh tubuh. Di sisi lain, sumber protein hewani seperti daging merah, ayam, unggas, ikan, dan telur ternyata meningkatkan jumlah asam urat.

Mengonsumsi protein dalam jumlah besar juga dapat mengurangi bahan kimia dalam urine yang disebut sitrat. Tugas sitrat adalah mencegah pembentukan batu ginjal. Itulah alasan Anda perlu membatasi konsumsi protein hewani. Tetapi, ada beberapa alternatif untuk menggantikan protein hewani, seperti quinoa, tahu, hummus, biji chia, dan greek yoghurt.

3. Makanan tinggi osalat

Makanan yang mengandung kadar oksalat yang tinggi dapat meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal. Sedangkan untuk pengidap batu ginjal, Anda disarankan untuk menghindari makanan jenis ini sepenuhnya.

Apabila Anda ingin mengonsumsi makanan yang mengandung oksalat, sebaiknya barengi dengan makan atau minum sumber kalsium. Hal ini akan membantu oksalat mengikat kalsium selama pencernaan, sebelum dapat mencapai ginjal. Contoh makanan tinggi oksalat, antara lain adalah cokelat, buah bit, kacang, teh, ubi, dan bayam.

4. Makanan tinggi gula

Gula tambahan yang dimasukkan ke dalam makanan dan minuman olahan juga bisa memicu terbentuknya batu ginjal. Oleh sebab itu, Anda perlu memperhatikan kadar gula yang Anda konsumsi dalam bentuk makanan dan minuman olahan, seperti kue, minuman ringan, jus, dan lain sebagainya.

Untuk makanan dan minuman dalam kemasan, biasanya kandungan gula disebutkan dengan nama lain, seperti sirup jagung, fruktosa, madu, nektar agave, sirup beras merah, dan gula tebu. Hindari pula terlalu banyak minum minuman bersoda. Pasalnya, minuman bersoda tinggi fosfat, bahan kimia lain yang dapat mendorong pembentukan batu ginjal. (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)