BUMP TO BIRTH

Setelah Melahirkan, Ini yang Anda Alami di Masa Nifas


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Setelah mengandung selama 9 bulan dan melahirkan buah hati, Moms akan menjalani masa pemulihan yang dikenal dengan sebutan masa nifas. Masa ini dihitung sejak Anda melahirkan buah hati hingga 40 hari sesudahnya, atau sekitar 6 minggu.

Pada masa nifas, tubuh Anda akan mengalami pemulihan untuk beradapatasi dari masa kehamilan dan melahirkan ke kondisi seperti sebelum hamil. Di masa ini akan terjadi berbagai perubahan pada tubuh Anda, sehingga organ-organ tubuh yang berperan selama masa kehamilan hingga persalinan, seperti rahim, serviks, dan vagina, akan kembali seperti semula.

Masa nifas terkadang membutuhkan perhatian khusus karena bisa memberikan kesulitan pada Anda para ibu baru. Berikut ini beberapa hal yang terjadi pada tubuh dan perlu Anda perhatikan saat Anda mengalami masa nifas.

1. Keluarnya cairan selama nifas

Selama masa nifas atau masa pembersihan rahim, akan terjadi ekskresi cairan selama beberapa waktu atau dikenal dengan sebutan lokia. Pada masa nifas, darah kotor dikeluarkan supaya dinding rahim kembali normal dan siap untuk menstruasi lagi. Lokia biasanya berjumlah banyak, berlendir, dan berbau amis. Terdapat 4 tahapan lokia dalam masa nifas ini, berdasarkan jumlah dan warnanya, yaitu:

1. Lokia lubra. Di 1 minggu pertama masa nifas, biasanya keluar darah segar berwarna merah bersama sisa-sisa jaringan plasenta, dinding rahim, dan lemak bayi.

2. Lokia sanguelenta. Selama 1-2 minggu berikutnya darah yang keluar berwarna merah dan berlendir.

3. Lokia serosa. Dalam 2 minggu berikutnya, cairan yang keluar berwarna kekuningan. Kandungannya berupa jaringan serosa atau sisa-sisa pengaruh hormon dan lainnya.

4. Lokia alba. Cairan yang keluar berwarna putih dan bening. Hal ini menunjukkan Anda sudah memasuki tahap pemulihan dan masa nifas berlangsung normal.

2. Sakit pada vagina

Kondisi ini terutama dialami oleh Moms yang melahirkan normal dikarenakan robeknya jaringan perineum (otot antara vagina dan anus) saat proses bayi keluar dari jalan lahir. Luka ini bisa sembuh dalam waktu cepat atau lama, tergantung pada tingkat keparahannya. Jika Moms merasakan sakit pada vagina dan tidak nyaman saat duduk, Anda bisa coba gunakan bantal dengan bagian tengah yang berlubang.

3. Sakit pada payudara

Moms juga akan merasakan payudara kencang dan bengkak beberapa hari usai melahirkan dan selama masa nifas. Anda bisa mengurangi ketidaknyamanan ini dengan menyusui bayi sesering mungkin dan pelajari bagaimana cara memompa ASI.

Selain itu, Anda juga bisa mengatasi payudara bengkak dengan kompres hangat. Ketika bayi menyusu, pijat payudara yang sedang diisap bayi untuk merangsang ASI mengalir. Namun jika rasa sakit tidak tertahankan, Moms bisa berkonsultasi dengan dokter atau ahli laktasi untuk solusinya.

4. Sulit buang air kecil

Luka dan pembengkakan pada jaringan di sekitar kandung kemih dan uretra akan menyebabkan Anda sulit buang air kecil. Rusaknya saraf dan otot di kandung kemih juga bisa membuat Anda mengeluarkan urine tanpa sadar, misalnya saat sedang batuk atau tertawa. Umumnya masalah ini akan hilang dengan sendirinya. Moms juga bisa melakukan senam Kegel untuk mengatasi gangguan ini.

5. Perubahan emosi

Tidak sedikit Moms yang baru melahirkan mengalami depresi, dari yang ringan hingga yang parah. Ini disebut dengan baby blues dan biasanya muncul pada minggu pertama hingga minggu kedua. Namun, jika lebih lama, bisa jadi Anda mengalami postpartum depression. Ini membutuhkan bantuan dari keluarga maupun ahli kesehatan untuk mengatasinya.

6. Penurunan berat badan

Setelah proses persalinan, Moms akan kehilangan berat badan hingga 5 kg. Ini termasuk berat badan bayi, air ketuban, dan plasenta. Selama masa nifas, Anda bisa kehilangan beberapa kilogram lagi yang terdiri dari cairan-cairan atau jaringan lain yang ikut keluar bersama lokia.

Meskipun begitu, Anda mungkin akan tetap merasa gemuk. Untuk mengembalikan berat badan seperti sebelumnya, Anda bisa rutin berolahraga dan menjaga pola makan sehat. (M&B/SW/Dok. Freepik)