BUMP TO BIRTH

Makanan yang Harus Dikonsumsi dan Dihindari Usai Keguguran


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Keguguran menjadi hal yang sangat memilukan bagi setiap wanita yang mengalaminya. Meski mungkin terjadi di awal kehamilan, tetap saja tak ada satu pun yang sepadan dan dapat menggantikan kesedihan kehilangan calon buah hati.

Selain membutuhkan dukungan secara emosional, wanita yang mengalami keguguran juga memerlukan nutrisi yang baik untuk kesehatan fisiknya setelah keguguran. Pasalnya keguguran bisa membuat tubuh menjadi rapuh. Karena itulah penting bagi wanita yang mengalami keguguran untuk mengetahui makanan apa yang harus dikonsumsi dan dihindari setelah keguguran. Apa saja, ya?

Konsumsi makanan ini, Moms!

Keguguran bisa menyebabkan perdarahan dan pusing. Hal ini pada gilirannya akan membuat tubuh Anda menjadi lemah. Maka cobalah untuk mengonsumsi beberapa makanan berikut ini, Moms.

1. Makanan kaya zat besi

Perdarahan yang terjadi saat keguguran bisa menyebabkan penipisan jumlah zat besi dalam tubuh Anda, Belum lagi risiko mengalami anemia dan kelelahan. Maka setelah keguguran sebaiknya Anda mengonsumsi makanan dari jenis zat besi heme yang mudah diserap oleh tubuh seperti daging merah. Selain itu, Anda juga bisa mengonsumsi makanan dari jenis zat besi non-heme seperti kacang polong, sayuran berdaun hijau, kismis, kacang-kacangan, biji labu, kedelai, beras merah, cokelat hitam.

2. Makanan kaya vitamin C

Selain mengonsumsi makanan kaya zat besi, cobalah untuk mengonsumsi makanan yang kaya vitamin C seperti buah pepaya, stroberi, dan grapefruit untuk membantu tubuh menyerap zat besi dengan lebih baik.

3. Makanan kaya kalsium

Selama kehamilan, cadangan kalsium di dalam tubuh Anda bisa menurun. Maka penting untuk mengkonsumsi makanan yang kaya akan kalsium seperti susu, produk olahan susu lainnya, ikan salmon dan sarden, buah kering, kedelai, serta sayuran berdaun hijau tua.

4. Comfort food

Tak ada salahnya mengonsumsi beberapa makanan yang menenangkan untuk membantu Anda mengatasi kesedihan atau depresi setelah mengalami keguguran, entah itu nasi goreng, bubur ayam, atau makanan kesukaan Anda lainnya. Anda juga dapat mengonsumsi makanan yang kaya akan magnesium, yang tidak hanya membantu memulihkan depresi, tetapi juga membantu produksi energi tubuh, perbaikan sel serta fungsi saraf dan otot, seperti kacang-kacangan atau plain chocolate.

5. Buah dan sayuran

Jangan lupa untuk mengonsumsi berbagai buah dan sayuran dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi nutrisi yang dibutuhkan tubuh Anda setelah keguguran.

Hindari makanan ini, Moms!

Sementara itu, beberapa makanan yang harus Anda hindari setelah keguguran meliputi:

1. Makanan rendah serat

Karbohidrat memberi tubuh Anda energi dan juga bertugas untuk mengontrol kadar gula tubuh Anda. Tetapi biji-bijian olahan atau makanan rendah serat dapat berdampak buruk pada tubuh Anda yang bisa menyebabkan fluktuasi cepat dalam kadar gula tubuh Anda. Maka hindari makanan seperti nasi dan mi instan.

2. Makanan atau minuman manis

Mengonsumsi makanan manis dengan indeks glikemik tinggi dapat menyebabkan fluktuasi kadar gula darah. Untuk itu hindari konsumsi permen dan minuman berkarbonasi

3. Susu dan daging tinggi lemak

Setelah keguguran, penting bagi Anda menghindari peradangan yang dapat menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan dengan menghindari konsumsi produk susu dan daging yang berlemak.

4. Makanan cepat saji

Hindari konsumsi makanan cepat saji karena makanan ini hanya akan memberikan Anda kalori kosong dan mencegah Anda mengonsumsi makanan kaya nutrisi yang dibutuhkan tubuh Anda setelah mengalami keguguran.

5. Produk kedelai

Meski dikenal baik untuk kesehatan tubuh, namun kedelai juga diketahui mengandung fitat yang dapat mencegah tubuh untuk menyerap zat besi. Jadi pastikan Anda membatasi jumlah konsumsi produk kedelai setelah keguguran.

6. Makanan yang menjadi tempat favorit bagi bakteri

Hindari pula makanan yang menjadi tempat berkembang biak bagi bakteri seperti keju lunak, produk susu yang tidak dipasteurisasi, daging mentah, serta makanan laut. (Vonda Nabilla/SW/Dok. Freepik)