Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Perkembangan setiap anak dapat berbeda-beda, tak terkecuali perkembangan keterampilan berbicaranya. Pada kasus tertentu, perkembangan keterampilan bicara Si Kecil dapat terganggu atau terlambat. Kondisi ini sering disebut sebagai speech delay.
Kasus keterlambatan bicara pada anak atau speech delay ini merupakan hal yang makin sering terjadi. Menurut data Ikatan Dokter Anak Indonesia, diperkirakan 5-8 persen anak usia prasekolah mengalami speech delay.Â
Jika Si Kecil mengalami speech delay, maka ada banyak hal yang bisa menjadi faktor penyebabnya. Dilansir dari Very Well Family, berikut ini 5 penyebab umum speech delay pada anak. Kenali sejak dini agar Anda bisa ditangani secepatnya, Moms.
1. Cacat Fisik
Bibir sumbing (cleft lip) atau celah langit-langit mulut (cleft palate) adalah salah satu contoh cacat fisik bagian mulut yang bisa memengaruhi kemampuan berbicara balita. Contoh lainnya adalah memiliki frenulum lidah yang pendek, sehingga lidah tidak fleksibel untuk digunakan berbicara. Masalah fisik seperti ini biasanya dapat dideteksi oleh dokter sebelum Si Kecil mulai berbicara. Namun pada beberapa peristiwa, kondisi ini dapat baru ditemukan terlambat atau saat Anda mendeteksi adanya tanda speech delay.
2. Gangguan Oromotor
Childhood apraxia of speech (CAS) dapat menyebabkan anak memiliki masalah komunikasi karena gangguan kinerja pada otak. Pada kasus ini, Si Kecil dapat kesulitan untuk mengontrol otot dan bagian tubuh yang ia gunakan untuk berbicara. Lidah, bibir, atau rahang dapat tidak bekerja seperti yang semestinya. Selain itu, gangguan oromotor ini juga dapat menyebabkan masalah makan.
3. Perlambatan Perkembangan Umum
Speech delay dapat pula berkaitan dengan perkembangan lain yang melambat. Memang perkembangan masing-masing anak berbeda, namun Anda perlu peka jika mendapati adanya keterampilan Si Kecil yang berkembang sedikit terlambat, terutama jika keterampilan motor, verbal, dan kognitif tidak berkembang sesuai standar. Masalah berbicara yang berkaitan dengan perlambatan perkembangan umum dapat meliputi berbicara yang sangat sedikit, tidak memahami ucapan orang lain, mengulang ucapan orang lain, atau tidak memiliki emosi dan intonasi saat berbicara.
4. Masalah Pendengaran
Masalah pendengaran juga sering berkaitan dengan speech delay, sehingga kemampuan mendengar Si Kecil perlu diperiksa saat Moms khawatir soal perkembangan keterampilan berbicaranya. Anak yang kehilangan kemampuan mendengarnya dapat kesulitan untuk memahami ucapan orang lain dan dirinya sendiri.
5. Infeksi Telinga
Sayang sekali, infeksi telinga pada anak berusia di bawah 3 tahun termasuk hal yang umum terjadi. Tapi, infeksi telinga tak serta merta menyebabkan Si Kecil memiliki masalah pendengaran maupun speech delay. Infeksi telinga yang ringan bisa diobati dan pulih seperti sedia kala. Namun bila parah, hal tersebut dapat memengaruhi kemampuannya berbicara. Infeksi telinga yang parah dapat berupa peradangan dan infeksi pada telinga bagian tengah. Untuk itu, pemeriksaan dan perawatan intensif perlu dilakukan. (Gabriela Agmassini/SW/Dok. Freepik)