Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Setiap orang tua tentunya menginginkan sang buah hati terlahir dengan sempurna. Namun ada kalanya, Si Kecil lahir ke dunia dengan kondisi tertentu yang membuatnya berbeda dengan kebanyakan anak, seperti memiliki mata juling.
Juling atau strabismus adalah istilah untuk posisi bola mata yang tidak selaras atau tidak lurus, baik mengarah ke dalam atau ke luar. Kondisi ini dapat membuat pandangan tidak fokus. Mata juling bisa berkembang sejak Si Kecil masih bayi.
Mata Juling Palsu
Pada bayi, mata juling yang terjadi bisa saja mata juling palsu. Pada rentang usia 0 hingga 6 bulan, mata Si Kecil sering terlihat seperti mata juling, khususnya ketika ia sangat lelah. Nah, Moms tidak perlu khawatir dengan kondisi ini.
Pasalnya, sebagian bayi terlahir dengan lipatan kulit ekstra pada sudut dalam matanya. Hal ini dapat menyebabkan bayi terlihat juling, padahal sebenarnya tidak. Fenomena semacam ini disebut pseudoesotropia atau juling palsu. Kondisi ini cukup sering terjadi pada bayi.
Pseudoesotropia lebih sering ditemui pada bayi ras Asia yang memiliki tulang hidung kecil dan hampir datar. Selain itu, kondisi ini biasanya akan tampak saat mata bayi fokus pada benda yang sangat dekat. Jarak antara kedua pupil mata yang terlalu dekat akan memberi efek juling palsu semakin jelas.
Seiriang dengan bertambahnya usia, lipatan di sudut mata bayi akan menghilang dan tulang hidungnya pun semakin terbentuk. Menginjak usia 6 bulan, mata Si Kecil seharusnya tidak nampak juling lagi dan mampu fokus pada benda tertentu.
Penyebab Mata Juling pada Bayi
Mata juling pada bayi bisa disebabkan oleh gangguan pada otot mata atau pada saraf yang mengontrol gerakan mata, kelainan genetik (misalnya sindrom Down), serta kondisi medis tertentu (misalnya cerebral palsy). Selain itu, ada beberapa kondisi pada bayi yang meningkatkan risiko mata juling, seperti bayi terlahir prematur dan bayi yang lahir dengan berat badan rendah.
Mengatasi Mata Juling
Apabila bayi Anda sudah menginjak usia 6 bulan tapi matanya masih terlihat juling, Moms bisa membawanya berkonsultasi ke dokter mata untuk diperiksa. Sangat disarankan, Anda memeriksakan mata juling Si Kecil sedini mungkin. Jika dibiarkan, mata juling dapat memicu terjadinya mata malas dan nantinya dapat mengganggu penglihatan Si Kecil.
Sementara itu, mata juling pada bayi bisa ditangani dengan beberapa cara, antara lain:
⢠Kacamata khusus: Penggunaannya bertujuan untuk memperbaiki posisi bola mata bayi agar kembali lurus.
⢠Penutup mata (eye patch): Penutup mata digunakan untuk menutup mata yang tidak juling selama beberapa jam per hari. Cara ini dapat melatih otot mata yang juling sehingga kondisi juling dapat berkurang.
⢠Obat tetes mata: Obat tetes mata yang mengandung atropin diteteskan pada mata yang tidak juling agar pandangannya kabur, sehingga mata yang juling dilatih untuk melihat dengan fokus.
⢠Terapi penglihatan: Terapi ini dilakukan untuk melatih koordinasi otot-otot mata. Terapi penglihatan dapat dilakukan oleh dokter mata atau terapis.
⢠Operasi: Operasi dilakukan pada otot mata agar posisi bola mata menjadi lurus dan gerakan kedua bola mata bisa selaras.
Meski mata juling pada bayi bisa disebabkan oleh hal yang normal, tapi Moms tetap harus melakukan pemantauan. Sangat disarankan bagi Moms untuk melakukan pemeriksaan rutin mata bayi sejak usia 3 hari, dan setiap 5-6 bulan hingga ia menginjak umur 1 tahun. (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)