FAMILY & LIFESTYLE

Mengenal Dead Bedroom, Pengganggu Keharmonisan Rumah Tangga


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Keharmonisan dalam hidup berumah tangga tidak hanya dibangun melalui komunikasi. Sebagai pasangan suami-istri, Moms dan Dads juga memerlukan sisi romantis, salah satunya dengan cara melakukan hubungan seks secara rutin dalam frekuensi waktu tertentu.

Terkait dengan frekuensi hubungan seks suami-istri,saat ini muncul istilah dead bedroom relationship. Ini merupakan kondisi di mana pasangan sudah jarang sekali atau bahkan tidak melakukan hubungan intim hingga menimbulkan rasa frustrasi, tidak dihargai, tertekan, dan kesal, pada salah satu atau kedua pihak. Kondisi tersebut tentu akan memengaruhi aspek lain dalam rumah tangga hingga cara mengurus anak.

Penyebab Terjadinya Dead Bedroom

Meski ada hal lain yang dapat dilakukan untuk menjaga keharmonisan rumah tangga, berhubungan seks nyatanya menjadi satu hal yang esensial untuk dilakukan. Setelah menikah, frekuensi untuk melakukan hubungan intim pun perlu didiskusikan serta disepakati oleh suami dan istri.

Sebuah studi menyebutkan bahwa hubungan seks yang baik dapat meningkatkan nilai (value) dalam hubungan pernikahan hingga 15-20 persen. Tetapi, tidak bisa dipungkiri bahwa gairah untuk melakukannya bisa menurun pada pasangan karena berapa alasan, di antaranya:

1. Usia Pernikahan

Di awal pernikahan, Moms dan Dads mungkin masih sangat bergairah dengan frekuensi hubungan seks yang cukup sering. Namun seiring bertambahnya usia pernikahan, gairah tersebut bisa menurun, meski tanpa alasan yang pasti dari masing-masing pasangan.

2. Perubahan pada Tubuh

Perubahan pada tubuh Anda atau pasangan tentu akan terjadi seiring usia yang bertambah, mulai dari masalah reproduksi, seperti menopause yang menyebabkan penurunan libido, berkurangnya lubrikasi alami, atau disfungsi ereksi. Sedangkan faktor lainnya, yaitu ketidakseimbangan hormon, pertambahan berat badan, mengidap penyakit kronis, serta cedera yang dialami juga bisa memengaruhi kehidupan seks.

Meski bukan faktor utama, namun Anda dan pasangan tetap perlu membahas perubahan yang terjadi untuk bisa saling menyesuaikan diri. "Jika Anda dan pasangan tidak membicarakan perubahan yang ada, penyesuaian yang tidak terjadi akan menjadi masalah dan menyebabkan aktivitas seks berkurang," jelas dokter Jessica O'Reilly, sexologist dan pembawa acara Podcast @SexWithDrJess, seperti dilansir dari Healthline.

3. Stres

Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan seseorang mengalami stres, seperti dari sisi pekerjaan, finansial, hingga kehadiran anak. Meski kebahagiaan saat anak lahir sangat Anda rasakan, namun ketika anak beranjak dewasa, kebutuhannya, mulai dari pendidikan, nutrisi, hingga perhatian dari orang tua harus terpenuhi. Hal ini akan sangat berpengaruh pada hormon Anda, hingga menurunkan libido atau gairah seks, baik pada laki-laki maupun perempuan.

4. Selalu Kurang Puas

Anda atau pasangan mungkin tergolong sebagai seseorang yang sulit untuk mendapat kepuasan. Selain karena masalah kesehatan fisik, hal ini bisa timbul dari sisi psikologis. Sebelum berkonsultasi dengan ahlinya, beberapa pertanyaan mengenai kehidupan seks ini bisa Anda dan pasangan jawab, yakni:

1. Apakah saya ingin melakukan lebih banyak seks dari yang saya alami?

2. Apakah saya ingin melakukannya dengan pasangan saya?

3. Adakah momen, peristiwa, atau hal tertentu yang menyebabkan ketidakpuasan ini?

4. Apakah saya merasakan emosi (kebencian atau rasa bersalah) yang mengganggu minat saya pada seks?

5. Mengidap Suatu Penyakit

Kondisi medis juga dapat memengaruhi fungsi seksual, baik pada pria dan wanita, yang meliputi diabetes, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, penyakit jantung, kecanduan alkohol, komplikasi dari merokok, serta efek samping konsumsi obat.

Mengatasi Dead Bedroom

Hubungan seks memang bukan faktor utama yang menyebabkan dead bedroom. Namun, Anda perlu membangun keharmonisan dengan melakukan beberapa hal sederhana, misalnya lebih sering memeluk hingga mencium kening atau bibir. Moms dan Dads juga bisa kembali merencanakan berkencan hanya berdua atau sekadar berbelanja bersama. Yang terpenting, usahakan untuk selalu menjaga kemesraan dan keharmonisan pernikahan Anda dan suami ya, Moms.(Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)