TOODLER

Anak Ketahuan Berbohong, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Moms, pernah enggak sih, Anda mengalami hal berikut ini, ketika balita Anda tak sengaja menyenggol kotak sereal saat sarapan dan menumpahkan isinya, Si Kecil beranggapan Anda tidak melihat perbuatannya tersebut dan ketika Anda bertanya, siapa yang menumpahkan, ia langsung bilang "Bukan aku!"? Padahal Anda tahu persis itu adalah ulahnya yang tidak disengaja.

Kekhawatiran Anda pun langsung muncul karena mendengar Si Kecil berbohong. Apakah ini akhir dari kepolosan balita Anda? Tenang Moms, berbohong saat masih kecil bukan berarti anak Anda akan terus melakukan tindak kriminal di masa mendatang. Ini hanya kelakuan tipikal balita, kok.

Ya, kebanyakan balita belum tahu bahwa kejujuran adalah kebijakan terbaik. Saat Si Kecil berbohong, sebenarnya ia sama sekali tidak punya niat jahat. Anda tidak perlu memarahi atau menghukumnya. Walaupun begitu, di usia balita, Si Kecil biasanya sudah mulai memahami bahwa jika ia tidak jujur, ia malah akan tertimpa masalah.

Penyebab Balita Berbohong

Ada beberapa alasan yang membuat balita berbohong, yakni:

• Si Kecil takut dengan konsekuensi yang akan dihadapinya. Ia pikir, kalau Anda tahu bahwa ia yang menumpahkan sereal itu, Anda akan memarahinya dan ia akan mendapat hukuman.

• Si Kecil ingin selalu terlihat sebagai anak manis yang tak punya kesalahan di mata orang tuanya. Ia pikir, jika ia melakukan kesalahan, Anda akan berhenti menyayanginya.

• Si Kecil sedang mencari perhatian. Balita akan mencari cara apa pun agar orang lain menaruh perhatian padanya atau memuji dirinya, termasuk dengan berbohong.

• Si Kecil berusaha untuk menghindar dari pekerjaan atau kewajibannya. Ia mungkin akan berbohong dengan pura-pura sakit atau mengantuk saat diminta untuk mengerjakan tugas sekolah atau membereskan mainannya.

• Si Kecil cenderung memiliki imajinasi yang tinggi, sehingga ia terkadang jadi sulit untuk membedakan mana yang kenyataan dan mana yang sebatas khayalan.

Cara Mengatasi agar Balita Tidak Berbohong

Menurut Berry Brazelton, seorang dokter anak terkenal dan penulis buku Touchpoints, berbohong merupakan bagian dari perkembangan yang normal pada balita. Karena itu, Anda tidak perlu cemas, Moms. Meskipun begitu, berikut ini 5 hal yang harus Anda lakukan agar Si Kecil tidak berbohong terus-terusan:

1. Bangun Kepercayaan

Anda dan Si Kecil harus saling membangun kepercayaan. Caranya, Anda harus selalu berkata jujur kepada anak. Misalnya, jika Si Kecil sakit dan harus disuntik, jangan mengatakan disuntik tidak sakit. Sebab, beberapa saat setelah disuntik, Si Kecil akan merasakan sakit. Berusahalah untuk menepati janji Anda.

2. Hargai Kejujurannya

Anda tidak boleh marah-marah jika Si Kecil sudah mengaku salah. Pasalnya, emosi Anda hanya akan membuat ia berpikir kejujuran malah berakibat negatif baginya dan membuatnya malas berkata jujur karena takut dimarahi.

3. Hindari Sikap Menuduh

Jangan mengucapkan kalimat yang bersifat menuduh. Lebih baik Anda berkata, "Siapa yang membuang sampah di kamar tidur? Ayo bantu Mama membersihkannya." Hindari kalimat, "Pasti kamu yang membuang sampah sembarangan!" karena ini sama saja dengan menuduhnya secara tidak langsung, Moms.

4. Jadilah Role Model

Anda juga harus bersikap jujur di depan Si Kecil. Jadilah contoh agar ia tidak belajar berbohong dari orang tuanya sendiri. Bagaimana pun, Moms perlu meyakinkannya bahwa Anda adalah orang yang bisa dipercaya. Dengan begitu, ia akan menjadi pribadi yang lebih positif dan paham bahwa berbohong bukan hal yang baik.

5. Ucapkan Terima Kasih

Bila Si Kecil memilih berkata jujur dan menghindar untuk berbohong, ucapkanlah terima kasih agar ia merasa dihargai. (M&B/SW/Dok. Freepik)