Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Apakah Anda melihat Si Kecil tersentak dan langsung memeluk Anda saat mendengar suara petir? Menurut studi terbaru ternyata bayi sudah bisa mengenali suara yang biasa diasosiasikan dengan tanda bahaya sejak usia 9 bulan. Nicole Erlich, seorang psikolog dari University of Queensland, Australia, melakukan penelitian kepada 61 bayi dengan memperdengarkan suara-suara yang dari dulu dianggap “berbahaya”, seperti pertengkaran orang dewasa, petir, desisan ular, dan derak api.
Menariknya, ketika bayi 9 bulan mendengar suara-suara tersebut, denyut jantung mereka melambat, mata membelalak, dan mulai mencari-cari keberadaan orangtuanya. Erlich selaku pemimpin penelitian beserta timnya percaya itu adalah isyarat-isyarat fisik yang mengindikasikan para bayi langsung menangkap suara “berbahaya” tersebut.
Dilansir melalui Babyzone, Erlich mengemukakan ada sesuatu yang spesial mengenai suara-suara itu sehingga bayi dapat segera meresponnya. Ia pun menunjukkan otak bayi sudah berevolusi untuk bisa menangkap suara-suara “berbahaya” tersebut , bahkan sejak masih di dalam kandungan.
Studi ini juga menunjukkan saat bayi mendengarkan musik klasik dan suara bayi lain tertawa, ia tidak terlalu memerhatikannya. Bunyi suara “berbahaya” lain seperti gelas pecah dan sirine pun tidak menarik perhatiannya. Jadi, jika selanjutnya terdengar suara petir yang sangat kencang, dekati Si Kecil dan tenangkan dia. (Sagar/DT/Dok. M&B)