Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Setiap anak dapat terlahir dengan tanda lahir yang berbeda-beda, baik dari segi bentuk, warna, maupun area tubuh. Ada yang tanda lahirnya samar dan tersembunyi, namun banyak juga yang lebih mudah terlihat. Benarkah tanda lahir turut disebabkan oleh faktor keturunan? Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebutkan tipe tanda lahir bisa berkaitan dengan keturunan, namun tidak selalu.
Apakah tanda lahir perlu penanganan medis? Menurut IDAI, orang tua perlu mengetahui mana jenis tanda lahir yang tidak berbahaya, dan mana yang perlu penanganan medis karena bisa menjadi tanda bahaya. Yuk, ketahui beberapa jenis tanda lahir yang sering ditemukan pada bayi dan kenali tanda bahayanya.
Tanda Stroberi
Dikenal dengan tanda stroberi atau strawberry patch, tanda lahir ini dalam istilah medis disebut hemangioma infantil. Bentuk dan warnanya persis buah stroberi, bisa muncul saat lahir, bisa juga baru muncul beberapa minggu setelah lahir. Umumnya terdapat di kepala, wajah, sampai leher bayi. Hemangioma infantil bisa berdarah jika tergores atau terbentur, namun itu bukan tanda bahaya. IDAI menyarankan Moms untuk menghentikan pendarahan dengan menekan tanda lahir Si Kecil.
Tanda bahaya: Tanda stroberi ini berbahaya jika menekan area mata, saluran napas, atau organ vital. IDAI menyarankan untuk segera meminta rujukan pada periode neonatus atau bayi baru lahir.
Bercak Anggur
Tanda lahir Ini sering juga disebut port wine stain, yang sering dianggap sebagai trauma lahir bayi. Umumnya tanda lahir ini muncul di wajah, dada, dan punggung. Kemudian perlahan warnanya akan berubah menjadi keunguan.
Tanda bahaya: Jika bercak anggur ditemui di sekitar mata, IDAI menyarankan untuk segera berkonsultasi ke dokter mata guna evaluasi selanjutnya. Begitu juga dengan bercak anggur di area dahi, kepala, dan atau sekeliling area mata, sebaiknya diperiksa lebih lanjut untuk melihat keterlibatan faktor neurologis.
Tanda Salmon
Tanda lahir ini juga sering ditemui, umumnya dokter menyebutnyasalmon patch. Jika tanda salmon berada di belakang leher, maka sebutannya gigitan bangau atau stork bites. Jika tanda salmon berada di dahi, maka disebut ciuman malaikat atau angel's kisses. Tanda salmon awalnya hanya berupa bercak tipis berwarna pink, kemudian 40 persennya akan hilang pada periode neonatus, dan kebanyakan menghilang pada usia 18 bulan.
Tanda bahaya: Sama seperti kebanyakan tanda lahir lainnya, tanda salmon seharusnya tidak berbahaya dan tidak butuh penanganan khusus. Namun jika kulit di tanda salmon berbeda dengan kulit di area lainnya, seperti berdarah, pecah-pecah, timbul, warna lebih gelap, atau menunjukkan masalah lainnya, maka segera berkonsultasi ke dokter ya, Moms.
Tahi Lalat
Dalam istilah medis, tahi lalat yang sudah ada sejak bayi lahir disebut dengan congenital nevus, yang umumnya akan menetap seumur hidup. Menurut IDAI, ukuran tahi lalat sangat beragam, mulai dari 1,5 cm hingga 20 cm.
Tanda bahaya: Mengutip Kids Health, umumnya tahi lalat tidak berbahaya, namun jika ukurannya semakin besar, maka tahi lalat bisa berpotensi berubah menjadi kanker kulit atau melanoma di kemudian hari. Jadi, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter jika Anda menyadari ukuran tahi lalat Si Kecil terus bertambah besar ya, Moms.
Bercak Kopi
Tanda lahir ini juga sering disebut dengan café-au-lait (artinya kopi dengan susu). Menurut IDAI, umumnya tanda lahir bercak kopi berbentuk oval, tidak teratur, berukuran 3-5 mm, dan akan memudar seiring pertumbuhan bayi.
Tanda bahaya: Satu tanda lahir bercak kopi bukan masalah, namun menurut Kids Health, Moms sebaiknya lebih waspada jika anak memiliki 6 bercak kopi atau lebih. Anda juga harus waspada jika ukuran tanda lahir bercak kopi lebih besar daripada penghapus pensil (pada balita) atau lebih besar daripada uang koin (pada anak yang lebih besar). Banyaknya bercak kopi bisa menjadi tanda neurofibramatosis, suatu kelainan genetik yang menyebabkan pertumbuhan sel saraf yang tidak normal. (Tiffany/SW/Dok. Freepik)