Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Moms, apakah frekuensi buang air besar (BAB) Si Kecil membuat Anda khawatir? Ya, tidak sedikit orang tua yang merasa cemas saat bayinya sering BAB. Terlebih saat Si Kecil buang air besar beberapa kali dalam sehari. Hal ini tentu menimbulkan pertanyaan di benak Anda. Moms pasti langsung curiga Si Kecil mengalami masalah pencernaan.
Faktanya, normal jika bayi baru lahir BAB 4-12 kali sehari. Biasanya Si Kecil juga akan BAB setelah ia menyusu. Hal ini menunjukkan bahwa ia cukup menerima asupan makanan dan cairan. Sering BAB juga menandakan bayi tidak mengalami masalah dehidrasi atau sembelit. Kondisi sering BAB ini sendiri biasanya berlangsung selama 6 minggu pertama setelah Si Kecil lahir.
Menurut Dr. dr. Matheus Tatang Puspanjono, Sp.A., Dokter Spesialis Anak, RS Pondok Indah, beberapa hari pertama setelah kelahirannya, bayi akan mengeluarkan kotoran pertamanya yang disebut mekonium. Kotoran pertama Si Kecil ini berwarna hijau gelap dan agak lengket. Setelah itu, tekstur dan bentuk kotoran bayi barulah mulai berubah.
Pada hari ketiga, bayi yang mendapatkan lebih banyak ASI akan buang air besar lebih mudah. Bayi yang mendapatkan ASI eksklusif semakin mudah buang air besar di hari ketiga kehidupannya, berarti ia dalam keadaan yang baik.
Bayi yang sehat dan mendapat cukup asupan ASI akan bisa buang air besar lebih dari 6 kali dalam sehari. Selain mengamati asupan bayi, memantau frekuensi BAB dan jumlah feses merupakan cara untuk menilai apakah bayi mendapatkan cukup ASI.
Jumlah feses bayi seharusnya meningkat setidaknya pada hari kelima dengan frekuensi buang air besar 2-3 kali setiap hari. Bahkan beberapa bayi buang air besar setiap selesai menyusu dan ini bukan berarti bayi Anda mengalami masalah pencernaan atau menderita diare, Moms.
Frekuensi BAB Bayi Baru Lahir
Yang perlu Anda ketahui, frekuensi BAB bayi baru lahir berbeda-beda, tergantung dari jenis makanan atau susu yang diberikan. Bayi baru lahir yang diberi ASI bisa BAB sebanyak 4-12 kali sehari. Akan tetapi, frekuensi BAB akan lebih jarang jika Si Kecil mengonsumsi susu formula, yaitu sekitar 1-4 kali sehari.
Nah, seiring bertambahnya usia Si Kecil, frekuensi BAB-nya juga akan menurun. Pada usia 4 bulan, ia akan BAB 2 kali sehari. Lalu bagaimana jika frekuensinya lebih atau kurang dari itu? Tidak perlu khawatir, Moms. Menurut ahli, yang penting adalah kondisi Si Kecil. Setelah Si Kecil mengonsumsi MPASI, frekuensi BAB cenderung tidak berubah. Hanya warna dan konsistensinya saja yang berubah, sesuai dengan makanan yang ia konsumsi.
"Frekuensi BAB tidak sepenting konsistensi feses dan usaha bayi mengejan. Jika bayi Anda BAB 3 hari sekali, tetapi konsistensi feses lunak, perutnya tidak sakit, dan berat badannya naik, berarti ia tidak apa-apa," jelas dokter anak ahli pencernaan, Bryan Vartabedian, M.D., yang juga penulis buku First Foods, seperti dikutip dari Parents.
BAB Bayi yang Mesti Diwaspadai
Seperti telah disebutkan, normal jika bayi baru lahir BAB 4-12 kali sehari. Meskipun begitu, ada beberapa gejala yang harus Moms waspadai pada BAB bayi. Segera bawa Si Kecil ke dokter jika BAB bayi Anda memiliki tanda-tanda berikut ini:
⢠Fesesnya tampak berwarna kehitaman, cerah atau putih pucat, dan kemerahan.
⢠Bayi BAB lebih banyak daripada biasanya dan fesesnya sangat cair, mengandung lendir, atau mencret.
⢠Bayi BAB sangat jarang disertai dengan konsistensi feses yang keras dan kering. Si Kecil juga terlihat kesulitan mengeluarkan fesesnya hingga mengejan dan wajahnya memerah.
⢠Ada darah pada feses Si Kecil.
Dari penjelasan ini, Moms tidak perlu lagi merasa cemas jika Si Kecil sering BAB, terutama di 6 minggu pertama kelahirannya. Namun, Moms juga sebaiknya segera ke dokter jika menemukan frekuensi BAB bayi Anda tidak seperti biasanya dan warna fesesnya juga tidak normal. (M&B/SW/Dok. Freepik)