Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Saat hamil, keluhan atau rasa tidak nyaman memang kerap terjadi ya, Moms, mulai dari keluhan mual, kaki bengkak, hingga keluhan nyeri di berbagai area tubuh. Apakah Moms pernah merasakan keluhan nyeri pada salah satu kaki atau bokong? Jika ya, waspada skiatika atau saraf kejepit saat hamil. Masalah skiatika ini juga bisa membuat Anda sulit berjalan, duduk, atau mengubah posisi tubuh lho, Moms.
Kapan skiatika sering terjadi? Apa gejalanya? Bagaimana mengatasinya dengan aman dan alami? Untuk mengetahui jawabannya, simak penjelasan di bawah ini yuk, Moms.
Apa Itu Skiatika?
Masalah yang satu ini lebih dikenal dengan istilah saraf kejepit, yang sering terjadi pada kehamilan trimester dua atau tiga. Dalam istilah medis, skiatika juga dikenal dengan istilah lumbosacral radicular syndrome. Ini disebabkan oleh iritasi dari saraf skiatik, yang berada di lumbar atau tulang punggung bagian bawah dan di pangkal paha. Ketika bumil mengalami skiatika, maka Anda akan merasakan nyeri hebat di area bokong dan pinggul yang menjalar ke area paha. Nyeri ini bisa ringan hingga berat, munculnya juga bisa terus-menerus serta bisa hilang-timbul.
Penyebab Skiatika
Mengutip Healthline Parenthood, skiatika bisa disebabkan oleh masalah di area pinggul, seperti herniated disc, pergeseran tulang, dan osteoartritis. Semua ini masih menekan saraf skiatik dan menyebabkan rasa nyeri yang hebat. Apakah gangguan ini sama dengan nyeri punggung? Tentunya berbeda, Moms. Nyeri punggung saat hamil merupakan akumulasi rasa lelah karena punggung menopang berat janin yang semakin hari semakin bertambah, sedangkan saraf kejepit atau skiatika adalah nyeri karena masalah di area pinggul.
Normalkah skiatika terjadi? Berbeda dengan nyeri punggung kehamilan yang normal terjadi, skiatika atau saraf kejepit saat hamil tidak umum terjadi. Skiatika juga bisa menjadi tanda dari ketegangan otot dan sendi yang tidak stabil, nyeri tulang panggul sacroiliac, atau sindrom piriformis (masalah pada salah satu otot bokong).
Risiko mengalami skiatika saat hamil meningkat karena kehamilan meningkatkan hormon relaksin, yang membuat struktur pada tulang dan sendi Anda meregang dan lebih longgar, terutama area panggul Anda. Berat janin juga bisa menekan area panggul dan sendi pinggul, membuatnya lebih rentan mengalami nyeri.
Gejala Skiatika
Skiatika berbeda dengan nyeri punggung biasa. Untuk itu, kenali beberapa gejala skiatika atau saraf kejepit saat hamil:
⢠Nyeri hebat di salah satu bokong atau kaki yang menetap atau hilang-timbul.
⢠Nyeri di sepanjang saraf skiatik, yaitu bokong bawah hingga ke paha dan kaki.
⢠Nyeri yang menyengat dan memberi sensasi terbakar.
⢠Kebas atau lemah di area kaki yang terdampak.
⢠Sulit berjalan, berdiri, atau duduk.
Cara Meredakan Skiatika atau Saraf Kejepit
Berikut beberapa cara alami tanpa obat yang bisa Moms lakukan ketika mengalami skiatika atau saraf kejepit saat hamil:
1. Duduk Piriformis
Ini adalah duduk dengan mengangkat satu kaki yang sakit, meletakkannya di atas kaki yang sehat, membungkukkan tubuh, dan menahannya selama 30 detik. Tujuannya adalah agar otot piriformis diregangkan untuk meredakan otot yang tegang dan mengurangi sakit dari saraf kejepit.
2. Peregangan Bokong
Lakukan dengan membuka kaki sebatas pinggul, tangan memegang meja sambil membungkukkan badan. Lakukan beberapa kali sampai otot punggung, panggul, paha, dan kaki, terasa tertarik. Moms bisa lakukan ini selama 30 detik hingga 1 menit.
3. Prenatal Yoga
Jika dilakukan dengan benar dan rutin, prenatal yoga sangat membantu tubuh lebih rileks dan otot-otot terasa tidak kaku. Pastikan instruktur Anda sudah berpengalaman dan bersertifikat untuk mengajar kelas khusus ibu hamil.
4. Konsumsi Magnesium
Magnesium adalah sahabat saraf Anda! Mineral ini sangat penting untuk menjaga kesehatan dan fungsi saraf tetap optimal. Selain dengan mengonsumsi bayam, wortel, pisang, dan yoghurt, Moms juga bisa meminta dokter kandungan Anda untuk memberikan suplemen magnesium yang kadarnya paling sesuai dengan kebutuhan Anda.
5. Menjaga Berat Badan
Kenaikan berat badan berlebih saat hamil bisa meningkatkan risiko skiatika atau saraf kejepit saat hamil, lho. Untuk itu, sangat disarankan untuk menjaga berat badan agar tetap stabil dan kenaikannya sudah sesuai dengan anjuran dokter kandungan Anda, Moms. (Tiffany/SW/Dok. Freepik)