BUMP TO BIRTH

Pengaruh Panggul Sempit Terhadap Proses Persalinan


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Melahirkan secara normal mungkin menjadi idaman bagi sebagian besar ibu. Tapi beberapa kondisi yang ada bisa membuat keinginan tersebut pupus. Namun benarkah salah satu penyebab ibu tak bisa melahirkan secara normal adalah panggul yang sempit?

Tahukah Anda bahwa mayoritas wanita memiliki bentuk panggul yang lebih lebar ketimbang pria? Selain lebih lebar dan luas, panggul wanita juga lebih lentur. Hal ini bukan tanpa alasan. Bentuk panggul yang lebih lebar akan memudahkan proses kehamilan dan melahirkan.

Panggul memiliki banyak fungsi, salah satunya adalah sebagai jalan keluar bayi saat persalinan. Oleh sebab itu, ukuran dan kondisi panggul akan memengaruhi proses kelahiran bayi.

Lebih Sempit Karena…

Ada beberapa hal yang menyebabkan seorang wanita memiliki panggul dengan ukuran lebih sempit, antara lain:

• Faktor genetik (memiliki ibu dengan bentuk panggul sempit).

• Wanita dengan tinggi badan kurang dari 145 sentimeter.

• Cedera panggul akibat kondisi klinis, seperti patah tulang panggul, patah tulang pinggul, prolaps organ panggul, radang panggul, atau tumor panggul.

• Kadar hormon androgen dalam tubuh berlebih dan menyebabkan panggul kecil.

• Malnutrisi.

• Gangguan tulang, seperti rakitis dan osteomalacia yang menyebabkan tulang panggul tidak normal.

Risiko Panggul Sempit Saat Persalinan

Seperti telah disebutkan, panggul merupakan jalan lahir bagi bayi untuk keluar dari vagina. Seorang ibu yang memiliki panggul sempit kemungkinan akan sulit menjalani persalinan normal karena adanya risiko cephalopelvic disproportion (CPD).

CPD adalah ketidaksesuaian antara ukuran kepala bayi dengan ukuran panggul ibu yang akan menjadi jalan lahir. Kondisi ini terjadi ketika ukuran panggul ibu terlalu sempit sehingga tidak muat untuk dilewati bayi ketika hendak lahir. Hal ini akan memicu risiko terjadinya persalinan lama atau macet. Selain itu, CPD juga bisa menyebabkan bagian kepala bayi tertekan dan tulang tengkoraknya terhimpit, sehingga memicu terjadinya perdarahan otak yang bisa membahayakan kondisi bayi.

Selain berbahaya untuk bayi, ibu dengan panggul sempit juga lebih berisiko mengalami sejumlah komplikasi selama persalinan normal, seperti perdarahan berat dan cedera rahim. Karena berisiko tinggi membahayakan kondisi bayi dan ibu, mayoritas ibu hamil yang memiliki panggul sempit disarankan untuk melahirkan dengan operasi caesar. Dengan begitu, bayi dikeluarkan langsung dari rahim dan tidak melewati panggul.

Bisakah Melahirkan Secara Normal?

Jawabannya adalah bisa! Namun hal tersebut tergantung pada kondisi ibu dan ukuran janin dalam kandungan. Guna memperbesar peluang melahirkan secara normal, ibu yang memiliki panggul sempit sangat disarankan untuk menjaga berat badan agar tidak mengalami obesitas. Anda perlu mengurangi konsumsi camilan manis karena dapat meningkatkan risiko melahirkan bayi dengan ukuran besar.

Untuk memastikan apakah ukuran panggul ibu memungkinkan untuk proses persalinan normal atau tidak, dokter harus melakukan pemeriksaan menyeluruh yang meliputi pemeriksaan fisik dan penunjang, seperti USG panggul. USG panggul bertujuan untuk melihat kondisi organ dan struktur bagian dalam panggul wanita, seperti otot, pembuluh darah, dan jaringan ikat yang menyokong panggul. (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)