FAMILY & LIFESTYLE

Kenali Berbagai Jenis Kista Ovarium dan Tanda Awalnya


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Kista merupkan salah satu momok tersendiri bagi perempuan. Pasalnya, kista sering kali berkaitan dengan gangguan reproduksi perempuan dan bisa menyebabkan kesulitan hamil.

Mengutip tulisan dr. Aswin Wisaksono Sastrowardoyo, Sp.OG, di laman Rumah Sakit Pondok Indah Group, kista sendiri adalah kantong berisi cairan yang bisa terdapat di mana saja di dalam tubuh manusia. Dilansir dari Medical News Today, kista dapat pula berisi gas dan zat semisolid, seperti nanah.

Kista Ovarium

Salah satu jenis kista yang dialami banyak perempuan adalah kista ovarium. Seperti namanya, kista ovarium adalah munculnya kista pada ovarium atau indung telur. Setiap perempuan memiliki sepasang ovarium yang terletak di kanan dan kiri rahim. Organ ini berfungsi dalam proses reproduksi, mulai dari memproduksi sel telur hingga mengatur siklus haid serta kehamilan.

Meski terdengar menakutkan, kista ovarium termasuk lazim terjadi dan biasanya terbentuk selama masa ovulasi, yakni ketika ovarium melepaskan sel telur. Banyak pemilik kista ovarium yang tidak mengalami gejala dan umumnya tidak berbahaya.

Jenis-jenis Kista Ovarium

Ada berbagai jenis kista ovarium yang dapat dialami perempuan. Jenis yang paling sering terbentuk adalah kista fungsional yang muncul saat siklus haid. Terdapat dua tipe kista fungsional, yakni:

1. Kista Folikel.Selama siklus menstruasi, ovarium akan melepaskan sel telur. Sel telur tumbuh di dalam sebuah kantong berisi cairan yang disebut folikel. Saat ovulasi, folikel akan pecah dan melepaskan sel telur. Jika hal ini tidak terjadi, maka folikel akan terus tumbuh dan menjadi kista. Biasanya kista folikel akan hilang dengan sendirinya dalam kurun waktu 1-3 bulan.

2. Kista Corpus Luteum. Setelah sel telur dikeluarkan, folikel akan mengecil menjadi gumpalan sel yang disebut corpus luteum. Corpus luteum memproduksi berbagai hormon seks, yakni estrogen dan progesteron, juga bertugas untuk mempersiapkan kehamilan dan siklus haid selanjutnya. Jika folikel tidak mengecil dan malah menutup kembali, maka cairan akan mengumpul di dalamnya dan kemudian membentuk kista corpus luteum. Kista ini biasanya akan hilang setelah beberapa minggu, namun juga bisa terpuntir atau berdarah. Untungnya, kista ini tidak pernah menjadi kanker.

Selain dua tipe kista ovarium fungsional di atas, ada beberapa tipe kista ovarium lainnya, antara lain:

• Kista Cokelat/Endometrioma

Seperti namanya, kista ini berisi cairan cokelat kental dan muncul akibat kondisi endometriosis. Mengutip dr. Aswin, endometrioma ditandai dengan tumbuhnya jaringan lapisan dalam rahim, yang disebut lapisan haid, di dalam ovarium. Cairan cokelat ini sebenarnya adalah darah haid yang mengumpul. Kista ini dapat menyebabkan nyeri saat haid dan berhubungan seksual.

• Cystadenoma

Kista ini berisi cairan bening atau kental yang tumbuh di lapisan luar ovarium. Cystadenoma dapat tumbuh sangat besar dan menyebabkan rasa nyeri atau sakit. Diameter kista ini bisa mencapai 12 inci. Meski begitu, kista ini umumnya tidak menyebabkan kanker.

• Kista Dermoid/Dermoidcyst/Teratoma

Bukan cairan, kista tipe ini dapat berisi jaringan, lemak, rambut, kulit, atau bahkan gigi. Hal ini dapat terjadi karena teratoma terbentuk dari sel-sel embrio. Walau terdengar mengerikan, kista ini jarang tumbuh sebagai kanker.

Selain itu, beberapa perempuan dapat mengalami polycyctic ovary syndrome (PCIS), yakni tumbuhnya beberapa kista kecil di dalam ovarium. Kista ini dapat mengganggu kesuburan, siklus haid, dan mengganggu bentuk tubuh serta rambut karena perubahan hormon yang disebabkannya.

Beberapa Tanda Awal Kista Ovarium

Pada banyak kasus, kista ovarium tidak memicu gejala. Namun, ada beberapa tanda yang bisa muncul jika Anda memiliki kista ovarium. Melansir Healthline, jika memiliki kondisi ini, Moms dapat mengalami kembung atau bengkak pada perut, buang air besar yang disertai nyeri, sakit pada panggul sebelum atau selama haid, rasa nyeri saat berhubungan seks, rasa sakit pada punggung bawah atau paha, pembengkakan payudara, mual, dan muntah.

Selain itu, ada pula beberapa gejala kista ovarium berat yang perlu mendapatkan penanganan cepat, yakni rasa nyeri para panggul yang tidak tertahankan dan tajam, demam, pening, pingsan, dan laju napas yang cepat. (Gabriela Agmassini/SW/Dok. Freepik)