Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Dicetuskan sejak tahun 1951, Hari Gizi dan Makanan Nasional diperingati setiap tanggal 25 Januari untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang sehat dan cukup gizi, termasuk kecukupan gizi Si Kecil, Moms.
Hal ini tidak bisa dilepaskan dari pola makan Si Kecil. Selain makanan pokok, camilan juga memiliki peran penting bagi kecukupan gizi Si Kecil. Pada acara virtual bertajuk "Pentingnya Memilih Camilan Baik untuk Tumbuh Kembang Anak" oleh Paddle Pop beberapa hari lalu, dr. Attila Dewanti, Sp.A (K), dokter spesialis anak, menekankan pentingnya camilan untuk anak.
"Camilan merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan anak. Karena lambungnya lebih kecil daripada lambung orang dewasa, jadi mereka akan makan dengan porsi yang kecil. Namun porsi kecil ini belum tentu mampu mengimbangi aktivitas mereka sehari-hari. Maka, di sela-sela makan pokok, anak butuh camilan untuk melengkapi asupan gizi hariannya," kata dr. Attila.
Bahaya Salah Memilh Camilan
Sayangnya, camilan sering kali diberikan dengan tidak cermat sehingga tidak menunjang kebutuhan gizi anak. Berdasarkan studi yang dilakukan oleh para peneliti Indonesia pada 2019, sebanyak 97,7% anak Indonesia mengonsumsi lebih banyak camilan dan minuman kemasan dibandingkan mengonsumsi sayuran dan buah-buahan.
"Salah pilih camilan bisa berakibat jangka panjang, seperti obesitas dan terganggunya daya tahan tubuh anak. Diperkirakan 15-25% penyakit anak disebabkan oleh pola makan yang kurang tepat, termasuk camilan," kata dr. Attila.
Jika camilan mengandung terlalu banyak gula, anak akan mudah mengantuk. "Jika hal ini tidak diimbangi dengan pola hidup yang aktif, maka hal ini bisa menyebabkan obesitas pada jangka panjang," ujar dr. Attila. Obesitas kemudian bisa berujung pada berbagai gangguan kesehatan lain, seperti darah tinggi dan diabetes.
Selain itu, camilan yang mengandung banyak garam atau perisa gurih bisa mengakibatkan anak jadi lebih adiktif, ingin selalu makan camilan gurih. Hal ini kemudian bisa menyebabkan anak menjadi picky eater.
Yang Perlu Diperhatikan saat Memilih Camilan
Lalu, bagaimana cara tepat memberikan camilan yang sehat dan baik bagi Si Kecil? Menurut dr. Attila berikut ini ada beberapa hal yang perlu diingat saat memberikan camilan bagi anak:
1. Pola Konsumsi
Si Kecil perlu makan besar sebanyak 3 kali sehari dan minimal 2 kali camilan. "Tetapi selama di rumah saja, terlebih lagi sedang pandemi seperti ini, maka anak akan lebih sering ngemil. Orang tua pun memiliki kesempatan emas untuk menumbuhkan kebiasaan baru, yakni memilih camilan yang ideal bagi anak," jelas dr. Attila.
2. Pilih yang Berbahan Susu atau Buah
"Camilan yang memiliki kandungan susu maupun buah sangat baik bagi anak," ujar dr. Attila. Sebabnya, susu punya beragam manfaat bagi anak serta cukup kalori dan kalsium yang bisa menunjang pertumbuhan tulang anak dengan maksimal. Sedangkan buah memiliki berbagai vitamin yang bisa mendukung proses pertumbuhan anak.
3. Teliti Kandungannya
Moms juga perlu memperhatikan kandungan kalori, gula, dan lemak yang terdapat dalam camilan Si Kecil. "Pilih camilan yang mengandung gula, kalori, dan lemak yang sesuai dengan AKG (Angka Kecukupan Gizi) anak," ucap dr. Attila.
Menurut rekomendasi WHO, dalam sehari sebaiknya anak dan orang dewasa membatasi konsumsi gula tak lebih dari 50 gram, lemak jenuh maksimal 10% dari total kebutuhan, dan kalori yang tidak melebihi 20% kebutuhan energi hariannya.
Dijelaskan oleh dr. Attila, bagi anak berusia 7-9 tahun, porsi yang sesuai adalah 330 kkal. Untuk itu, Moms bisa mencermati tabel komposisi dan nilai gizi pada camilan kemasan untuk memastikan bahwa kandungannya aman dengan takarannya sesuai dengan kebutuhan Si Kecil. (Gabriela Agmassini/SW/Dok. Freepik)