FAMILY & LIFESTYLE

5 Tanda Bahaya Virus COVID-19 Sudah Menyebar ke Paru-paru


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Ada beragam gejala yang ditunjukkan oleh mereka yang terkena COVID-19. Bahkan ada juga sebagian orang yang positif COVID-19 tetapi tidak menunjukkan gejala sama sekali. Gejala yang umum dialami mereka yang terkena virus ini adalah demam, batuk-batuk, kelelahan, nyeri tenggorokan, hingga hilangnya indra penciuman. Kendati demikian, kondisi yang parah umumnya terjadi saat virus menyerang sistem pernapasan.

Melansir Times of India, masalah dan komplikasi paru-paru hingga kini masih menjadi salah satu kondisi fatal saat terinfeksi COVID-19. Masalah tersebut bisa menyebabkan gejala COVID-19 yang ringan berubah menjadi buruk. Berdasarkan jurnal yang dimuat John Hopkins Medicine, seperti dikutip dari Detik.com, gejala COVID-19 yang menjadi pertanda virus corona sudah menyebar ke paru-paru bisa dilihat dari beberapa tanda berikut ini:

1. Batuk Terus-menerus

Virus corona bisa menginfeksi paru-paru dan membuat seseorang menderita batuk yang parah. Namun, batuk yang berlangsung secara terus-menerus perlu diwaspadai. Batuk terus-menerus bisa menjadi tanda awal dari adanya komplikasi paru-paru akibat COVID-19. Hal ini bisa dilihat dalam rentang waktu 2-3 minggu usai seseorang pertama kali terpapar COVID-19.

2. Mengalami Sesak Napas

Sesak napas atau dalam istilah medis disebut dyspnea adalah masalah yang umumnya dialami jika ada gangguan fungsi paru-paru. Kondisi ini membuat oksigen sulit masuk ke paru-paru. Pengidap COVID-19, terutama mereka yang termasuk dalam kelompok berisiko tinggi, biasanya menderita sesak napas dan membutuhkan bantuan oksigen dengan ventilator. Kendati demikian, ketika sembuh pun hal ini juga bisa menimbulkan masalah, karena pasien tersebut mungkin memerlukan bantuan dan dukungan tambahan untuk melanjutkan fungsi paru-paru kembali normal.

3. Nyeri Dada Tiba-tiba

Para dokter juga memperingatkan bahwa kesulitan bernapas atau mengalami nyeri dada secara tiba-tiba juga dapat menjadi tanda kerusakan paru-paru terkait virus corona yang semakin memburuk. Bahkan pasien yang terinfeksi virus corona tersebut bisa mengalami ARDS (Acute Respiratory Distress Syndrome). Karena itu, kondisi ini perlu diwaspadai.

4. Munculnya Infeksi Lain

Komplikasi paru-paru yang memburuk akibat COVID-19 bisa membuat tubuh jadi lebih mudah terkena penyakit dan infeksi lain yang juga mematikan, misalnya sepsis, yang bisa terjadi ketika virus masuk ke aliran darah dan mulai menyerang jaringan sehat di dalam tubuh, termasuk jantung dan paru-paru.

Dalam beberapa kasus yang parah, kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan paru-paru permanen. Karena itu, jika Anda mengalami gejala yang berhubungan dengan memburuknya fungsi organ vital dan tidak melihat berkurangnya gejala lain, segeralah berkonsultasi dengan dokter spesialis.

5. Badai Sitokin

Virus corona dianggap bisa menyebabkan badai sitokin pada paru-paru pasien yang terinfeksi virus tersebut dan berujung pada kematian. Badai sitokin sendiri merupakan reaksi berlebih sistem kekebalan tubuh.

Prinsipnya, ketika ada virus yang masuk ke dalam tubuh, maka tubuh akan merespons dengan memproduksi sitokin yang berfungsi memberi sinyal pada sistem kekebalan untuk mulai melakukan tugasnya. Namun, ketika sitokin yang dilepaskan terlalu banyak, maka sistem kekebalan tubuh bisa mulai menyebabkan kerusakan pada tubuh.

Nah, kondisi badai sitokin membuat pasien COVID-19 bisa mengalami kesulitan bernapas. Pasalnya, sitokin terus mengirim sinyal sehingga sel-sel kekebalan tubuh terus berdatangan di luar kendali. Akibatnya, paru-paru bisa mengalami peradangan parah karena sistem kekebalan tubuh berusaha terus untuk membunuh virus. Peradangan ini juga bisa terus terjadi meski sudah tak ada infeksi. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan paru-paru yang bertahan lama dan fungsi paru-paru juga terganggu. (M&B/SW/Dok. Freepik)