FAMILY & LIFESTYLE

Gusi Sering Terasa Ngilu, Ini 6 Kemungkinan Penyebabnya


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Moms, apakah Anda sering mendapati gusi terasa ngilu dan nyeri? Sekilas, gusi ngilu merupakan persoalan sepele, tetapi hal ini kerap membuat penderitanya jadi merasa tidak nyaman dan tak jarang pula merasakan kesakitan.

Sebenarnya, ada beberapa alasan umum mengapa gusi bisa terasa ngilu, tapi banyak di antaranya yang tidak menyebabkan keluhan secara instan. Mengutip WebMD, berikut ini beberapa kemungkinan penyebab gusi terasa ngilu.

1. Penyakit Gusi

Tanda-tandanya dari penyakit ini adalah perdarahan yang terjadi pada gusi dan gusi menjadi bengkak serta kemerahan. Kondisi ini terjadi jika Moms tidak menyikat gigi dengan bersih dan rutin. Pada fase awal penyakit ini, Moms mungkin tak langsung merasakan nyeri pada gusi.

Akan tetapi, seiring dengan gigi yang semakin kotor, gusi dapat mulai merenggang dari gigi sehingga bisa menyebabkan infeksi. Jika tidak dirawat dengan baik, kondisi ini dapat berujung pada copotnya gigi karena gusi yang sangat longgar dan tak bisa menahannya.

2. Sariawan

Pada dasarnya, sariawan dapat muncul di mana saja di area mulut, termasuk di gusi. Sariawan umumnya muncul dalam bentuk benjolan kemerahan, namun terkadang terdapat lapisan berwarna keputihan di luarnya. Sariawan biasanya tak memerlukan penanganan khusus karena akan hilang dengan sendirinya setelah seminggu atau dua minggu. Namun jika setelah dua minggu tak kunjung hilang, Moms perlu segera periksakan diri ke dokter gigi.

3. Tembakau

Jika Moms merokok atau sering mengonsumsi produk olahan tembakau, maka Anda akan berisiko tinggi untuk memiliki penyakit gusi. Gusi dapat melonggar dari gigi, lalu gusi dan area mulut lainnya dapat mengalami luka. Selain itu, hal tersebut juga dapat memicu munculnya kanker mulut.

4. Perubahan Hormon

Perubahan hormon yang dialami seorang perempuan dapat memengaruhi kesehatan gusi pada periode-periode umur tertentu. Selama masa pubertas, darah akan mengalir lebih banyak menuju gusi maka gusi dapat bengkak, terasa lembek, dan mudah nyeri.

Hal ini juga dapat terjadi selama menstruasi. Perubahan hormon selama hamil juga dapat memengaruhi kesehatan gusi. Segera hubungi dokter jika gusi Anda berdarah atau nyeri selama hamil. Ketika memasuki menopause, hormon Anda akan berubah lagi sehingga gusi dapat berdarah, berubah warna, dan terasa nyeri.

5. Abses Gigi

Ketika Moms memiliki infeksi pada akar gigi, maka abses pada gigi dapat terbentuk. Abses tak selalu sakit, tapi pada banyak kasus bisa menimbulkan nyeri. Beberapa kasus abses gigi juga menyebabkan gusi menjadi bengkak. Jika Moms merasa gusi bengkak atau nyeri, maka Anda bisa segera konsultasikan hal ini dengan dokter gigi.

6. Kanker Mulut

Kanker dapat mulai muncul dari lidah, pipi bagian dalam, tonsil, atau gusi. Moms atau dokter gigi dapat melihat kankernya, karena tampak mirip seperti luka di dalam mulut yang tak kunjung pulih. Penyakit ini mungkin tak terasa nyeri pada awalnya, tapi Moms tetap perlu waspada terhadap luka apa pun di dalam mulut Anda. Segera periksakan diri ke dokter gigi jika Moms mendapati luka pada area mulut yang tak kunjung sembuh setelah beberapa minggu. (Gabriela Agmassini/SW/Dok. Freepik)