BABY

Jadwal Imunisasi Anak Terbaru Rekomendasi IDAI Tahun 2020


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Buat Moms yang memiliki bayi dan balita, tahukah Anda mengenai jadwal imunisasi terbaru dari IDAI? Ya, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah merilis jadwal imunisasi untuk anak usia 0-18 tahun pada akhir tahun 2020 kemarin, Moms.

Melalui akun Instagram resmi IDAI, @idai_ig, dijelaskan bahwa jadwal imunisasi ini mempertimbangkan WHO position paper terbaru untuk berbagai vaksin, Permenkes No. 12 tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Imunisasi, termasuk Kebijakan Kemenkes terkait program imunisasi global, antara lain eradikasi Polio (Erapo), eliminasi Tetanus Neonatorum (ETN), pengendalian Campak Rubella, pencegahan pneumonia, pencegahan Kanker Leher Rahim, dan pencegahan Japanese Ensefalitis.

Revisi ini juga dilakukan dengan memperhatikan vaksin yang tersedia di Indonesia, keamanan dan imunogenitas vaksin, epdemiologi penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, dan hasil uji klinik vaksin di Indonesia. Berikut jenis dan jadwal pemberian imunisasi yang direkomendasikan IDAI tahun 2020:

Hepatitis B

Imunisasi hepatitis B dilakukan dalam 24 jam setelah anak lahir dengan didahului penyuntikan vitamin K 30 menit sebelumnya. Bila berat badan lahir anak di bawah 2 kilogram, sebaiknya tunda vaksin anak ini hingga usia anak 1 bulan atau lebih.

Bayi yang lahir dari Ibu dengan HBsAg positif, harus segera diberi vaksin HB dan imunoglobulin hepatitis B (HBIg) pada ekstremitas yang berbeda. Jadwal imunisasinya maksimal dilakukan dalam 7 hari setelah lahir.

Polio 0

Imunisasi Polio 0 (nol) sebaiknya diberikan segera setelah bayi lahir. Sementara vaksin Polio jenis IPV diberikan minimal 2 kali sebelum berumur 1 tahun berbarengan dengan DTaP atau DTwP.

BCG

Imunisasi BCG dilakukan segera setelah bayi lahir hingga sebelum usia 1 bulan.

DPT

Imunisasi difteri, pertusis, dan tetanus (DPT) bisa diberikan mulai umur 6 minggu. Atau bisa juga di usia 2, 3, 4 bulan atau 2, 4, 6 bulan. Booster pertama diberikan saat usia 18 bulan dan booster kedua di usia 5-7 tahun. Untuk usia di atas 7 tahun menggunakan vaksin Td atau Tdap. Booster selanjutnya diberikan saat usia 10-18 tahun.

Pneumokokus (PCV)

Imunisasi PCV diberikan saat bayi berumur 2, 4, dan 6 bulan dengan booster pada umur 12-15 bulan. Jika belum diberikan pada usia 7-12 bulan, PVC diberikan 2 kali dengan jarak 1 bulan. Booster setelah umur 12 bulan diberikan dengan jarak 2 bulan dari dosis sebelumnya. Jika diberikan di usia 1-2 tahun, PCV dilakukan sebanyak 2 kali dengan jarak minimal 2 bulan. Jika belum dilakukan di usia 2-5 tahun, beri PCV10 sebanyak 2 kali dengan jarak 2 bulan, dan PCV13 sebanyak 1 kali.

Rotavirus

Imunisasi rotavirus monovalen dilakukan sebanyak 2 kali. Dosis pertama mulai usia 6 minggu, dosis kedua dengan jarak minimal 4 minggu, dan harus selesai sebelum anak berusia 24 minggu. Sementara jadwal rotavirus pentavalen diberikan sebanyak 3 kali. Dosis pertama usia 6-12 minggu, dosis kedua dan ketiga diberikan dengan jarak interval masing-masing 4-10 minggu. Harus selesai sebelum usia anak 32 minggu.

Influenza

Imunisasi influenza diberikan mulai bayi usia 6 bulan. Imunisasi ini bisa diberikan ulang setiap tahun. Pada umur 6 bulan sampai 8 tahun, imunisasi pertama diberikan sebanyak 2 dosis dengan jarak interval minimal 4 minggu untuk pemberian selanjutnya. Sedangkan di atas 9 tahun, imunisasi pertama diberikan sebanyak 1 dosis.

MR/MMR

Imunisasi MR dilakukan pada usia 9 bulan. Bila sampai umur 12 bulan belum mendapat vaksin MR, dapat diberikan MMR. Booster dilakukan saat umur 18 bulan, dan saat umur 5-7 tahun (dalam program BIAS kelas 1 atau MMR).

Japanese Encephalitis (JE)

Imunisasi JE diberikan pada bayi di usia 9 bulan di daerah endemis atau yang akan berkunjung ke daerah endemis. Booster bisa diberikan pada 1-2 tahun kemudian untuk perlindungan jangka panjang.

Varisela

Imunisasi varisela bisa dilakukan mulai usia 12-18 bulan. Pada usia 1-12 tahun diberikan 2 dosis dengan interval 6 minggu sampai 3 bulan. Pada usia 13 tahun atau lebih, vaksin diberikan dengan interval 4 sampai 6 minggu.

Hepatitis A

Imunisasi hepatitis A diberikan mulai usia 1 tahun sebanyak 2 kali dengan interval 6-12 bulan.

Tifoid Polisakarida

Imunisasi tifoid dilakukan saat usia anak 2 tahun. Booster bisa diberikan setiap 3 tahun berikutnya.

Human Papiloma Virus (HPV)

Imunisasi HPV bisa dilakukan di usia 9-14 tahun sebanyak 2 kali dengan jarak 6-15 bulan. Sedangkan untuk usia 15 tahun atau lebih diberikan 3 kali dengan jadwal 0, 1, 6 bulan (vaksin bivalen) atau 0, 2, 6 bulan (vaksin quadrivalent).

Dengue

Imunisasi dengue terbaru diberikan pada usia 9-12 tahun yang punya riwayat pernah dirawat karena diagnosis penyakit dengue, dibuktikan oleh pemeriksaan antigen NS-1 dan atau uji serologis IgM/IgG anti dengue positif.

Untuk lebih jelasnya, Moms bisa lihat di tabel berikut:


Menurut IDAI, berikut ini rekomendasi jenis imunisasi anak berdasarkan usia dari 0 hingga 18 tahun:

• Kurang dari 1 tahun: BCG, polio, DPT, hepatitis B, HiB, campak, rotavirus, dan pneumokokus

• 1-4 tahun: MMR, polio, DPT, tifoid, varisela, hepatitis A, pneumokokus, HiB, influenza

• 5-12 tahun: polio, DPT, MMR, campak, hepatitis A, tifoid, influenza, pneumokokus, varisela

Keterangan Warna:

• Hijau untuk pemberian imunisasi sesuai dengan usia (imunisasi optimal)

• Kuning untuk pemberian imunisasi di luar waktu rekomendasi (imunisasi kejar)

• Biru untuk pemberian imunisasi penguat (booster)

• Merah muda untuk pemberian imunisasi di wilayah endemis

(M&B/SW/Dok. Freepik)