Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Moms mungkin sudah sering mendengar istilah darah manis, yang sering disandang oleh mereka yang kulitnya rentan gatal-gatal. Bahkan darah manis bisa membuat orang tersebut memiliki bekas luka yang susah hilang. Sebenarnya, apa sih yang dimaksud dengan darah manis?
Masalah kesehatan ini tentu saja berbeda dengan kencing manis ya, Moms. Istilah medis untuk kencing manis adalah diabetes melitus, sedang darah manis adalah prurigo. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai darah manis atau prurigo yang banyak menyerang anak, yuk baca info lengkap di bawah ini.
Apa Itu Darah Manis?
Darah manis merupakan istilah awam yang sering digunakan untuk mendeskripsikan kulit rentan gatal, mudah berdarah, mudah terluka, dan bekas lukanya sulit hilang. Di dunia medis, kondisi ini disebut dengan prurigo, yang umum terjadi setelah digigit nyamuk atau serangga lainnya.
Mengutip Genetic and Rare Disease (GARD), prurigo adalah penyakit kulit berupa bintil atau bentol yang muncul di area kulit dan terasa sangat gatal. Rasa gatal yang hebat ini membuat penderitanya ingin menggaruk terus dan terus hingga berdarah. Padahal, semakin sering digaruk, maka semakin banyak pula lesi kulit yang muncul. Rasa gatal pun semakin hebat jika panas, berkeringat, atau terjadi iritasi dari pakaian.
Gejala Darah Manis
Menurut GARD, ciri prurigo adalah terbentuknya benjolan keras dan sangat gatal di kulit. Ukuran benjolan keras ini cukup beragam, bisa sangat kecil hingga diameter sekitar setengah inci. Tekstur dari benjolan ini umumnya kasar, kering di bagian atas, dan jumlahnya bisa hanya beberapa atau bisa hingga ratusan benjolan.
Benjolan prurigo paling sering muncul di area kulit lengan, baju, dan tungkai kaki. Namun beberapa area kulit lainnya juga bisa terserang prurigo, seperti leher, punggung, wajah, dan bahkan telapak tangan, dengan warna benjolan yang cenderung lebih terang atau lebih gelap dibandingkan warna kulit.
Penyebab Darah Manis?
Prurigo bisa terjadi pada siapa saja dan usia berapa pun, paling sering terjadi pada usia 20-60 tahun, tetapi juga bisa menyerang balita. Penyebab pasti darah manis atau prurigo ini belum diketahui dengan jelas. Namun gangguan ini lebih sering menyerang mereka yang memiliki riwayat penyakit eksim (dermatitis atopik), alergi kulit, limfoma, HIV, anemia, dan gangguan ginjal. Tak hanya itu, kondisi tertekan atau stres juga bisa meningkatkan risiko prurigo.
Mengutip GARD, ketika biopsi kulit dilakukan pada orang dengan darah manis, maka terlihat kalau saraf-saraf di kulitnya menebal. Diduga penebalan saraf ini mengirimkan sinyal yang lebih kuat ke otak mengenai gatal, yang kemudian memicu seseorang untuk menggaruk lebih kencang karena merasa gatal lebih hebat. Kalau sudah menggaruk lebih kencang, maka benjolan gatal pun akan semakin banyak hingga terbentuklah siklus gatal-garuk.
Apa penyebab awal dari gatal hebat yang dirasakan penderita darah manis? Masih belum jelas dan jawabannya bisa berbeda-beda pada tiap orang. Bisa karena gigitan serangga, stres, dan masalah-masalah kesehatan yang telah disebutkan di atas. Jika Anda memiliki keluarga dengan riwayat darah manis, maka Anda perlu ekstra waspada karena darah manis merupakan penyakit yang dipengaruhi oleh faktor genetik dari orang tua ke anak.
Cara Mengatasi
Walau terdengar sepele, tapi prurigo bisa menjadi hal yang sangat menantang. GARD menyarankan untuk mengatasi prurigo dengan cara-cara berikut ini:
⢠Mengoleskan krim kortikosteroid di area benjolan, kemudian tutup rapat dengan plester.
⢠Dokter mungkin akan memberikan suntikan kortikosteroid di benjolan.
⢠Oleskan krim berbahan dasar mentol atau fenol untuk meredakan gatal.
⢠Mengoleskan krim berbahan dasar capsaicin.
⢠Mengonsumsi obat kortikosteroid sesuai saran dokter.
⢠Mengonsumsi obat antihistamin sesuai saran dokter.
(Tiffany/SW/Dok. Freepik)