Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Tak sedikit pasangan yang ragu untuk berhubungan seks ketika sang istri sedang hamil. Sebagian beranggapan bahwa bercinta pada masa kehamilan bisa membahayakan janin yang berada dalam kandungan.
Tapi benarkah anggapan tersebut? Memang benar bahwa bayi akan merasakan ketika penis melakukan penetrasi? Moms dan Dads, yuk cari tahu jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang sering kali muncul soal berhubungan seks di masa kehamilan berikut ini.
1. Apakah penetrasi akan memengaruhi janin?
Jawabnya, tidak! Seperti dilansir situs Healthline, penelitian menyebutkan bahwa sebanyak 80 persen pria enggan berhubungan seks ketika pasangannya tengah hamil karena khawatir penetrasi yang dilakukan bakal menyakiti sang bayi. Well, Moms mungkin akan merasakan rahim Anda sedikit bergerak selama penetrasi, namun hal tersebut tidak memengaruhi janin. Faktanya, rahim ibu memang lebih fleksibel selama masa kehamilan. Tapi janin Anda akan sangat terlindungi dengan adanya air ketuban di dalam rahim.
2. Apakah berhubungan seks bisa menyebabkan keguguran?
Berhubungan seks tidak akan menyebabkan keguguran. Kebanyakan kasus keguguran justru disebabkan karena janin tidak mampu berkembang secara normal. Sebuah penelitian yang dirilis National Institute of Health bahkan menyebutkan bahwa bercinta bukan salah satu faktor yang memicu kelahiran prematur dalam kehamilan normal atau kehamilan yang minim risiko.
"Sebaliknya, berhubungan seks bisa membantu memperlancar proses persalinan. Jadi Anda bisa tetap bercinta, kecuali ada alasan medis yang menyebabkan salah satu pasangan memicu risiko terjadi masalah dalam kehamilan," ujar Stephanie Buehler, psikolog, terapis seks bersertifikat, sekaligus penulis buku Counseling Couples Before, During, dan After Pregnancy: Sexuality and Intimacy Issues.
3. Apakah munculnya darah setelah berhubungan seks merupakan hal yang berbahaya?
Pada umumnya, Anda memang perlu memeriksakan diri apabila terjadi perdarahan atau muncul flek selama kehamilan. Di sisi lain, serviks Moms akan lebih sensitif dan mudah mengalami iritasi selama masa kehamilan. Hal inilah yang kerap memicu terjadinya perdarahan ringan atau flek setelah Anda berhubungan seks kala hamil. Anda bisa menghindari terjadi hal ini dengan posisi bercinta yang tepat atau memastikan Moms terangsang penuh sebelum melakukan penetrasi.
4. Apakah normal jika bercinta terasa menyakitkan selama kehamilan?
Bagi sebagian wanita, peningkatan sensitivitas terutama di bagian payudara dan puting selama kehamilan bisa menambah gairah seks. Akan tetapi bagi sebagian lainnya, kondisi ini membuat sentuhan fisik ke area tersebut terasa menyakitkan. "Aliran darah dan perubahan hormon juga bisa membuat klitoris menjadi sangat sensitif. Itulah sebabnya, pasangan harus berbicara tentang apa yang dirasakan saat hamil sehingga bisa dicari cara agar berhubungan seks tidak terasa menyakitkan bagi salah satu pihak," jelas Buehler.
5. Apakah normal mengalami mimpi basah selama kehamilan?
Ya! Hal tersebut sangat normal. Tak sedikit Moms yang mengalami mimpi basah atau orgasme pada saat hamil. Hal tersebut dipengaruhi oleh tingginya hormon estrogen dalam tubuh serta peningkatan aliran darah. Jadi nikmati saja ya, Moms!
6. Apakah posisi seks bisa memengaruhi jenis kelamin bayi?
Belum ada penelitian yang bisa membuktikan bahwa posisi seks akan memengaruhi jenis kelamin bayi, begitu pula dengan mitos soal waktu serta jam yang tepat untuk melakukan pembuahan.
7. Apakah kehamilan membuat Anda merasa tidak seksi?
Mungkin saja. Tapi hal tersebut tidak berlaku pada semua ibu. Faktanya, kehamilan merupakan pengalaman yang unik dan berbeda-beda bagi setiap ibu. Adanya perubahan hormon akan membuat sebagian Moms merasa seksi ketika hamil, tapi sebagian lagi justru merasa lemas karena mual dan muntah. (M&B/Wieta Rachmatia/SW/Foto: Freepik)