FAMILY & LIFESTYLE

Saat Suami Kehilangan Pekerjaan, Istri Harus Bagaimana?


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Rasa berduka dan kehilangan juga bisa menyelimuti seseorang yang baru kehilangan pekerjaan. Terlebih di tengah pandemi yang memengaruhi sektor ekonomi, banyak Dads yang kehilangan pekerjaan. Berbagai perasaan negatif lainnya pun turut menyerang, seperti kecewa, sedih, panik, takut, dan juga khawatir dengan masa depan keluarga.

Rasa negatif tersebut tak hanya dialami oleh orang yang baru kehilangan pekerjaan, tetapi pasangannya pun bisa turut merasakan. Ketika suami baru kehilangan pekerjaan, sebagai istri, sikap positif Anda dapat membantu suami bangkit dari keterpurukan.

Saat pasangan kehilangan pekerjaan, apa yang harus istri lakukan? Untuk menjawabnya, M&B telah bertanya pada Alfath Hanifah Megawati, M.Psi, Psikolog, seorang psikolog klinis dewasa dari Tiga Generasi. Simak tips bijak menghadapi kondisi sulit yang satu ini yuk, Moms!

Kontrol Emosi Negatif

Menghadapi kondisi kehilangan pekerjaan pasti hal yang sangat sulit, karena ada banyak emosi negatif yang menyerang. Menurut Alfath Hanifah Megawati atau yang akrab disapa Ega, perasaan negatif yang ada biasanya bukan cuma sedih dan cemas, tapi juga malu. Ketika semua emosi itu bercampur maka terciptalah emosi marah yang meledak, baik dari suami maupun dari istri. Inilah situasi yang harus dihindari, karena hanya akan membuat kondisi semakin parah.

Lakukan Ini, Moms!

Menurut Ega, coba lakukan ini ketika suami kehilangan pekerjaan:

1. Memahami bahwa kehilangan pekerjaan bukanlah kondisi yang diinginkan suami, ini di luar kuasa dan kehendak suami.

2. Jangan menyalahkan. "Ganti pertanyaan soal salah siapa, menjadi apa upaya yang bisa kita lakukan untuk bangkit dari kondisi ini," saran Ega.

3. Bersinergi dengan suami. Coba kerja sama dengan suami untuk mengatur ulang finansial keluarga. Jika pengeluaran lebih tinggi daripada pemasukan, coba atur lagi mana yang bisa dicoret dari daftar pengeluaran. Perlahan tapi pasti, Moms dan Dads bisa bekerja sama untuk menambah pemasukan dari upaya-upaya kecil, sambil suami mencari pekerjaan lain.

4. Perbanyak afirmasi positif. Walau sedang tidak bekerja, jangan lupa untuk memberi afirmasi positif pada suami. Bahkan hal kecil seperti suami membantu mencuci piring saja bisa jadi momen untuk mengapresiasi pasangan lho, Moms. Hal ini penting, karena bisa membantu suami untuk tetap termotivasi.

5. Bantu cari pemasukan? Tak ada salahnya menawarkan diri untuk membantu mencari pemasukan, setidaknya hingga suami mendapatkan pekerjaan baru. Jika suami merasa mencari uang adalah tugas utama suami, maka coba untuk beri pemahaman padanya mengenai kekhawatiran yang Anda rasakan. Pastikan suami tahu kalau usaha Anda mencari pendapatan adalah bentuk dukungan juga untuknya, bukan bentuk sindiran karena suami tidak bekerja.

6. Jangan terlalu visioner. "Untuk saat ini, menjadi sosok yang visioner itu justru bisa memicu kecemasan," ujar Ega. Lebih disarankan untuk melakukan langkah-langkah kecil yang mudah diwujudkan, daripada langsung memikirkan langkah besar.

"Kita boleh punya goals (rencana), tapi jangan lupa kalau kita juga punya target harian yang lebih sederhana dan mungkin lebih mudah diwujudkan. Dengan begini kita tidak termakan dengan perasaan khawatir kita sendiri, yang mungkin justru membuat kita jadi takut atau cemas mau melakukan apa-apa," tambahnya.

7. Boleh saja memberi tahu anak mengenai kondisi ini, tapi… Jangan lupa cara memberi tahunya harus hati-hati. "Jangan menginduksi anak dengan kecemasan yang kita punya juga, karena belum waktunya mereka terbebani hal itu. Jadi pastikan kalau informasi yang kita sampaikan ke anak bukan untuk berbagi kecemasan atau tanggungan, tapi untuk membantu mereka memahami bagaimana situasi keluarga kita saat ini," tutup Ega. (Tiffany/SW/Dok. Freepik)