TOODLER

7 Cara Sederhana Ajarkan Anak untuk Selalu Bersyukur


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Moms, sudahkah Anda bersyukur hari ini? Dengan segala kondisi yang terjadi akhir-akhir ini, sikap bersyukur mungkin agak lebih sulit dilakukan ya, bahkan untuk orang dewasa sekali pun. Akan tetapi, hal ini tak berarti kita bisa menyerah dengan keadaan dan hidup di dalam suasana yang negatif. Begitu pun dengan Si Kecil.

Mengajarkan sikap bersyukur sejak dini sangatlah penting, Moms, karena banyak sekali manfaatnya bagi hidup Si Kecil. Menurut sebuah studi yang dimuat Journal of Happiness Studies pada tahun 2019, ditemukan bahwa sikap bersyukur berkaitan erat dengan kebahagiaan anak ketika ia berumur 5 tahun. Artinya, mengajarkan sikap bersyukur sejak dini bisa membantunya tumbuh sebagai pribadi yang lebih bahagia.

Menurut studi lainnya yang dimuat Journal of School Psychology pada tahun 2008, anak yang bersyukur cenderung lebih bahagia, optimis, dan memiliki dukungan sosial yang lebih baik. Mereka juga lebih bahagia dengan sekolah, keluarga, komunitas, teman, dan dirinya sendiri. Selain itu, studi yang dimuat Clinical Psychology Review pada tahun 2010 menemukan bahwa orang yang bersyukur memiliki kesehatan psikologis yang lebih baik dan berumur lebih panjang.

Namun, mengajarkan rasa bersyukur pada anak balita bisa menjadi tantangan tersendiri ya, Moms. Tak perlu khawatir, karena berikut ini beberapa cara mudah yang bisa Anda lakukan untuk mengajarkan sikap bersyukur sejak dini, seperti dikutip dari Very Well Mind.

1. Beri Contoh

Anda adalah panutan utama dan terbaik bagi Si Kecil. Maka, jika ia melihat Anda berperilaku penuh syukur, ia juga akan ingin melakukan hal yang sama dengan Anda. Jika Anda sedang mendonasikan pakaian bekas ke panti asuhan, beri tahu Si Kecil apa yang sedang Anda lakukan dan apa alasannya Anda melakukan hal tersebut.

2. Mulai dengan Sederhana

Sebagai awalan, Moms bisa ajarkan Si Kecil untuk mau berbagi. Langkah ini merupakan dasar untuk membesarkan anak yang penuh rasa syukur.

3. Dorong Ia untuk Membantu

Ajak Si Kecil untuk menghadiri acara amal, seperti pengumpulan mainan atau pakaian bekas, dan berpartisipasi di dalamnya. Anda tidak harus meminta Si Kecil untuk mendonasikan uang atau mainannya, tapi jika ia menginginkannya, maka terimalah dengan ucapan terima kasih secukupnya. Anda juga bisa jelaskan untuk apa donasi ini dilakukan.

4. Jelaskan Perspektif

Pada usia ini, sulit bagi Si Kecil untuk memahami bahwa dunia itu besar dan tidak selalu berpusat atas dirinya sendiri. Maka jelaskan padanya bahwa, selayaknya Si Kecil, ada banyak orang yang membutuhkan makanan serta pakaian, dan dalam kondisi tertentu, membantu orang-orang ini merupakan sikap yang baik.

5. Puji dan Marah Sepantasnya

Tunjukkan perasaan dan dukungan Anda ketika Si Kecil menunjukkan rasa bersyukurnya dengan secukupnya, jangan terlalu berlebihan dan keluar konteks. Dan ketika ia bersikap egois atau mengeluh, Moms bisa ungkapkan "Mama sedih, deh, kalau kamu membuang makananmu. Yuk, makan lagi."

6. Tekankan Pentingnya Kesopanan

"Terima kasih" adalah kalimat yang sederhana, tapi dapat sangat berdampak pada perilaku Si Kecil. Pertama-tama, kalimat itu mungkin ia ucapkan berdasarkan kebiasaan. Tapi seiring dengan berjalannya waktu, ia akan mulai memahami makna dan alasan mengapa ia mengucapkan kalimat tersebut. Moms bisa jelaskan mengapa mengatakan "Terima kasih" sangat penting agar Si Kecil bisa mengerti.

7. Buat Ritual

Ajak Si Kecil untuk merefleksikan hal-hal yang sangat penting baginya di momen-momen tertentu dan jadikan itu sebagai sebuah kebiasaan. Tak perlu khawatir jika Si Kecil hanya mensyukuri mainan-mainannya, karena setidaknya ia dapat memproyeksikan rasa bersyukur itu sendiri. Hanya saja, Moms perlu membantunya untuk bisa mensyukuri hal-hal selain mainannya dengan menjelaskan bahwa orang-orang di sekitarnya juga berharga di dalam kehidupannya. (Gabriela Agmassini/SW/Dok. Freepik)