TOODLER

Mengenal Prediabetes, Waspadai Gejalanya pada Anak!


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Penyakit diabetes selama ini menjadi momok yang menakutkan bagi orang banyak. Pasalnya, penyakit ini tidak bisa disembuhkan dan bisa menyerang siapa saja, baik orang dewasa maupun anak-anak, semua bisa berisiko menderita diabetes. Namun, selain diabetes, Anda dan keluarga juga mesti mewaspadai keberadaan prediabetes lho, Moms!

Apa Itu Prediabetes?

Prediabetes sendiri adalah kondisi untuk menggambarkan kadar gula darah yang sudah melebihi batas normal, tetapi belum cukup tinggi untuk dikategorikan sebagai diabetes. Walaupun begitu, prediabetes bisa berkembang menjadi diabetes tipe 2 jika tidak segera ditangani dan penderita tidak mengubah gaya hidupnya menjadi lebih sehat.

Jadi, bisa dibilang bahwa kondisi ini merupakan alarm peringatan terhadap risiko munculnya penyakit diabetes. Namun, meski ditandai dengan kadar gula yang tinggi dan kemungkinan adanya gangguan insulin, prediabetes masih bisa diobati agar tidak menjadi diabetes melitus. Karena itu, orang yang berisiko tinggi mengalami prediabetes perlu rutin memeriksakan kadar gula darahnya ke dokter agar kondisi ini bisa terdeteksi dan mendapatkan penanganan secepat mungkin.

Gejala Prediabetes

Masalahnya, prediabetes tidak memiliki tanda atau gejala yang signifikan. Disebutkan bahwa 90 persen dari pasien pradiabetes di AS tidak mengetahui bahwa mereka mengalaminya, padahal prediabetes merupakan kondisi serius yang bisa membuat seseorang berisiko mengalami diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan stroke.

Beberapa gejala yang bisa dicurigai sebagai tanda keberadaan prediabetes antara lain adalah:

• Lebih cepat merasa haus

• Kerap buang air kecil

• Sering merasa cepat lelah

• Kulit menggelap di sejumlah bagian tubuh, misalnya di leher, ketiak, siku, lutut dan buku-buku jari

• Penglihatan menjadi buram atau kabur.

Waspada Prediabetes pada Anak!

Prediabetes tidak hanya berisiko dialami oleh orang dewasa, Moms. Anak-anak pun rentan mengalami masalah satu ini. Berikut ciri-ciri anak-anak yang berisiko mengalami prediabetes:

1. Jarang bergerak aktif. Ya, anak yang lebih banyak menghabiskan waktunya hanya dengan duduk dan memainkan gadget lebih berisiko mengalami diabetes dibandingkan dengan anak yang aktif dan sering melakukan aktivitas fisik atau berolahraga.

2. Kelebihan berat badan atau obesitas. Anak yang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas berisiko membuat pankreasnya bekerja keras memproduksi insulin untuk mengendalikan kadar gula darah yang tinggi.

3. Ada anggota keluarga yang menderita diabetes. Jika Si Kecil punya orang tua, kakak, atau adik yang menderita diabetes tipe 2, maka ia juga berisiko mengalami prediabetes.

4. Ibu punya riwayat diabetes gestasional. Anak pun berisiko mengalami prediabetes jika sang ibu saat hamil mengalami diabetes gestasional.

Cara Mencegah Prediabetes pada Anak

Centers for Disease Control and Prevention dan American Diabetes Association menjelaskan bahwa prediabetes pada anak bisa dicegah dengan cara-cara berikut ini:

1. Selalu konsumsi makanan bergizi. Ajak anak untuk makan makanan yang bernutrisi dan punya nilai gizi tinggi, misalnya rutin mengonsumsi aneka sayuran dan buah-buahan dan hindari junk food.

2. Hindari minum minuman manis. Biasakan Si Kecil mengonsumsi air putih dan kurangi ataupun hindari minuman manis yang mengandung gula tinggi seperti minuman bersoda.

3. Aktif bergerak. Dorong anak untuk sering bergerak aktif, berolahraga, dan bukan hanya duduk seharian menghadap layar gadget maupun televisi.

Jika ketiga cara tersebut dijadikan sebagai bagian dari rutinitas anak, Si Kecil akan terbiasa dengan pola hidup sehat dan terhindar dari risiko prediabetes, Moms. (M&B/SW/Dok. Freepik)