BUMP TO BIRTH

Cara Aman Pakai Losion Antinyamuk saat Hamil


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Gigitan nyamuk demam berdarah memang sangat menyeramkan ya, Moms. Untuk mencegah risiko ini, Moms bisa mengoleskan losion antinyamuk ke area kulit yang tidak tertutup pakaian. Namun saat Moms sedang hamil, Anda pasti berusaha mengurangi paparan produk kimia ke tubuh yang berisiko memengaruhi kesehatan janin.

Pertanyaannya: Memakai losion antinyamuk saat hamil, aman atau enggak, sih? Nah, untuk menjawabnya, simak penjelasan di bawah ini yuk, Moms!

Amankah Losion Antinyamuk Dipakai saat Hamil?

Walau lebih dikenal dengan nama losion antinyamuk, namun bentuknya bisa spray, krim, dan minyak. Saat tidak hamil, mengoleskan losion antinyamuk mungkin bukan masalah, namun saat hamil, Anda pasti dilema saat ingin memakainya. Bingung? Jangan khawatir berlebih, Moms, karena menurut Mom Junction, kebanyakan losion antinyamuk yang ada aman dipakai saat hamil. Walau terbilang aman, tetap saja ada beberapa kandungan di dalamnya yang perlu Anda waspadai, seperti DEET (N, N-diethyl-meta-toluamide).

Perhatikan Komposisi Ini!

Losion antinyamuk biasanya mengandung beberapa bahan kimia yang batas penggunaannya telah diatur oleh negara. Maka ketika ibu hamil ingin menggunakan losion antinyamuk, perhatikan komposisi berikut ini:

1. DEET

Ini adalah komponen aktif yang ditemukan di berbagai losion antinyamuk, dan ini memang efektif mengusir nyamuk. Mengutip Mom Junction, kebanyakan obat antinyamuk mengandung sekitar 10 sampai 25 persen DEET. Losion antinyamuk dengan kandungan DEET 25 persen bisa melindungi Anda dari nyamuk selama sekitar 10 jam, sedangkan persentase yang lebih rendah tentu memberikan perlindungan yang lebih sebentar juga. Saat hamil, lebih aman memilih losion antinyamuk dengan kandungan DEET rendah, dan oleskan lagi tiap beberapa jam atau sesuai kebutuhan.

2. Picaridin

Walau DEET lebih sering digunakan, namun picaridin sama fungsi dan efektifnya dengan DEET. Kandungan ini juga bisa melindungi Anda dari nyamuk dan serangga lainnya. Produk dengan kandungan picaridin sebesar 20 persen biasanya bisa melindungi tubuh dari gigitan nyamuk dan serangga hingga 8 jam, tapi tidak ada salahnya memilih produk dengan kadar picaridin yang lebih rendah saat hamil.

3. IR3535

Ini lebih banyak digunakan pada produk buatan Eropa yang efektif untuk mencegah gigitan nyamuk dan beberapa jenis kutu. Kandungan IR3535 biasanya digunakan hingga 20 persen yang bisa memberi perlindungan selama 4-6 jam. Namun belum banyak diketahui dampaknya bagi kehamilan, maka cek dulu dengan dokter untuk memastikan keamanannya ya, Moms.

4. PMD

Ini adalah para-menthane-3,8-diol, sebuah versi sintetis dari minyak eukaliptus lemon. Efektivitasnya mirip DEET, tapi lebih rendah. Ini baik untuk mencegah gigitan nyamuk, agas, laron, dan serangga lainnya. Penggunaan PMD dalam produk antinyamuk pun biasanya tak lebih dari 10 persen, yang memberi perlindungan hanya sekitar 2 jam. Ini bisa jadi pilihan yang lebih aman dari 4 komposisi di atas, Moms.

5. 2-undecanone

Ini adalah unsur kimia yang dibuat dari tanaman, seperti jahe, cengkeh, dan pisang. Ini umum digunakan dalam industri parfum dan tentu saja produk antinyamuk. Komposisi produk dengan 2-undecanone biasanya hanya sekitar 8 persen, namun bisa melindungi selama 3-5 jam.

Cara Aman Pakai Losion Antinyamuk

Saat ibu hamil menggunakan losion antinyamuk, terapkan beberapa cara aman berikut ini:

1. Semakin sedikit, semakin baik. Lebih baik gunakan pakaian tertutup ketika Anda hendak mengunjungi area yang rawan nyamuk dan serangga. Gunakan losion antinyamuk hanya di area tubuh yang tidak tertutup, seperti telapak tangan dan atau punggung kaki.

2. Jangan oleskan di area luka terbuka, seperti luka teriris atau kulit yang sedang mengalami iritasi.

3. Hindari mengaplikasikan losion di wajah, mulut, atau mata. Jika Anda menggunakan produk semprot, jangan semprotkan langsung ke area wajah, melainkan semprot dulu ke telapak tangan, kemudian tepuk lembut ke wajah.

4. Jangan gunakan losion antinyamuk secara berlebihan, lebih baik pakai secara merata daripada mengoleskan tebal-tebal.

5. Setelah tidak berada di area rawan gigitan serangga, cuci bersih kulit yang sebelumnya telah dioleskan losion antinyamuk.

6. Jika muncul reaksi alergi karena penggunaan produk antinyamuk, segera cuci bersih kulit Anda dan konsultasikan ke dokter ya, Moms. (Tiffany/SW/Dok. Freepik)