Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
"Mama, darah apa ini?", tanya anak perempuan Anda sambil menangis karena kaget melihat bercak darah di celana dalamnya.
Ya Moms, bagi wanita dewasa, menstruasi yang datang setiap bulan tentunya sudah menjadi hal biasa. Namun, coba deh, Moms ingat-ingat lagi, bagaimana perasaan Moms saat mengalami menstruasi untuk yang pertama kalinya? Pastinya campur aduk, ya. Nah, hal ini bisa jadi juga akan dialami anak perempuan Anda yang suatu saat akan mengalami menstruasi. Hal ini mungkin saja akan membuatnya kaget, takut, dan tak nyaman.
Melansir situs Hello Sehat, menstruasi sendiri biasanya terjadi pertama kali saat perempuan menginjak usia 11-14 tahun. Namun, tak menutup kemungkinan bahwa menstruasi dapat terjadi lebih awal saat usia 9 tahun, atau lebih lambat sampai berusia 15 tahun.
Kapan pun waktu Si Kecil mengalaminya, alangkah baiknya jika Moms sudah mempersiapkannya sejak dini. Hal ini sangat penting Moms lakukan agar Si Kecil mendapatkan informasi yang tepat, karena jika Si Kecil salah mencerna informasi, bisa jadi ini akan mengubah cara pandangnya mengenai menstruasi dan juga tubuhnya secara keseluruhan.
Lalu, bagaimana agar Si Kecil nantinya akan mengalami haid pertama dengan nyaman dan tenang? Moms bisa melakukan beberapa hal seperti berikut ini:
1. Waktu Tepat Melakukan Percakapan
Anak-anak bisa membentuk pespektif akan suatu hal dengan cepat, karena itu penjelasan dan edukasi dari orang tua sangatlah penting untuk mencegah kesalahan informasi yang anak dapat. Selain itu, semakin awal Moms memperkenalkan topik ini kepada Si Kecil, ia bisa memiliki kesempatan untuk menyiapkan diri lebih baik dan menggali informasi lebih banyak lagi. Moms bisa mulai membicarakannya bersama putri kecil Anda saat ia memasuki usia 9 atau 10 tahun, sebelum ia mengalami haid pertamanya.
2. Informasi Tepat
Hal paling awal yang bisa Moms jelaskan adalah mengenai menstruasi itu sendiri. Katakan pada Si Kecil bahwa hal ini adalah normal dan setiap perempuan pasti akan mengalaminya. Moms bisa menjelaskan juga bahwa saat perempuan mengalami menstruasi, itu berarti organ reproduksinya juga sudah siap untuk bisa hamil dan melahirkan. Selain itu jelaskan juga mengenai siklus menstruasi dan perubahan-perubahan apa yang bisa terjadi sebelum dan saat menstruasi (seperti mood swing, payudara membengkak, pegal-pegal, dan sebagainya).
3. Bertahap
Anak bisa kewalahan lho Moms, jika Anda memberikan semua informasi mengenai menstruasi ini dalam satu diskusi sekaligus. Agar Si Kecil bisa memahaminya dengan baik dan tak bingung, lakukan obrolan pada waktu-waktu santai dan bertahap. Sesuaikan juga bahan diskusi dengan usia dan pengetahuan Si Kecil. Seiring bertambahnya usia Si Kecil, barulah Moms bisa memasukkan bahan diskusi seputar menstruasi secara spesifik.
4. Jangan Malu Menjawab Pertanyaan Anak
Saat Si Kecil yang masih berusia 3-6 tahun menemukan pembalut dan bertanya kepada Anda apakah itu, jawablah dengan informasi sederhana yang bisa dipahami anak, tanpa menjelaskan secara detail mengenai siklus menstruasi atau organ reproduksi, misalnya.
Namun, apabila gadis kecil Anda yang bertanya mengenai menstruasi sudah berusia setidaknya 8 tahun, ia akan lebih dapat mencerna informasi dengan baik. Jangan ragu juga untuk menjawab "Mama kurang tahu, mama cari tahu dulu, ya", saat Anda bingung menjawab pertanyaannya. Hindari mengarang jawaban atau menakut-nakuti anak ya, Moms.
5. Beri Anak Kesempatan Bicara
Bingung memulainya dari mana? Moms bisa lebih dahulu memberikan kesempatan pada Si Kecil untuk berbicara. Tanyakan padanya mengenai apa dan sejauh mana ia mengetahui soal pubertas atau menstruasi. Dari situ, Moms bisa menggali informasi apa yang sebenarnya ia butuhkan mengenai menstruasi. Lakukan saat santai dengan nada suara yang lembut agar anak merasa nyaman berbicara ya, Moms.
6. Berbagi Pengalaman
Anak (bahkan orang dewasa sekalipun) cenderung mudah membuka diri dan nyaman bercerita apabila ia memiliki teman bicara yang "senasib sepenanggungan". Moms bisa berbagi pengalaman Anda saat menstruasi pertama (sekaligus yang paling memalukan!), kekhawatiran Moms dahulu, dan bagaimana cara Moms mengatasinya. Dengan berbagi, tentunya tak hanya Si Kecil bisa mendapat tambahan informasi, ia juga akan merasa lebih nyaman untuk bercerita dan bertanya.
7. Belajar Bersama
Agar diskusi lebih menyenangkan, Moms bisa ajak Si Kecil untuk menonton video atau membaca buku atau literatur mengenai menstruasi, pubertas, juga organ reproduksi bersama-sama. Tak hanya bisa menambah pengetahuan, ini juga bisa menjadi bonding momentyang bermanfaat untuk Anda dan Si Kecil.
8. Memilih Pembalut
Ini bisa dilakukan saat Si Kecil sudah menunjukkan ciri-ciri ia akan segera mengalami menstruasi pertama (biasanya anak akan mengeluarkan cairan bening hingga putih 6 bulan sebelum menstruasi pertama, terjadi perubahan pada puting dan payudara, tumbuh rambut kemaluan, serta perubahan bentuk tubuh) atau saat ia sedang mengalaminya ya, Moms.
Ajak Si Kecil untuk berbelanja pembalut dan jelaskan padanya pembalut seperti apa yang tepat dan paling sesuai untuknya. Ajarkan juga cara menggunakannya dengan tepat agar tidak bocor, juga cara membuang pembalut yang benar ya, Moms. (Nanda Djohan/SW/Dok. Freepik)