Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Tidak sedikit Moms yang menolak jika buah hatinya diberikan antibiotik sebagai bagian dari pengobatan. Antibiotik memang tidak selalu perlu diberikan kepada Si Kecil kala sakit. Namun, faktanya memang ada beberapa penyakit yang sering dialami anak yang memerlukan antibiotik untuk mengatasinya. Penyakit apa saja? Simak daftarnya berikut ini, Moms.
1. Batuk Kronis atau Bronkitis
Batu pada anak mayoritas disebabkan oleh virus. Namun Moms perlu waspada apabila batuk tersebut tidak kunjung hilang (kronis) atau disertai masalah pada paru-parunya. Bisa jadi batuk tersebut disebabkan oleh adanya infeksi bakteri. Jika demikian maka dokter biasanya akan memberikan resep berupa antibiotik.
2. Radang Tenggorokan
Seperti halnya batuk, sakit tenggorokan juga biasanya disebabkan oleh virus. Namun berbeda dengan radang tenggorokan yang justru disebabkan oleh adanya infeksi bakteri Streptococcus grup A. Infeksi bakteri jenis ini dapat membuat tenggorokan terasa sakit dan gatal sehingga pengidapnya mengalami kesulitan menelan, bahkan berbicara.
Jika sakit tenggorokan akibat bakteri berlangsung selama lebih dari seminggu, maka Si Kecil perlu diobati dengan antibiotik. Perlu diketahui, sakit tenggorokan akibat bakteri juga bisa disertai dengan demam dan amandel ditutupi lapisan berwarna putih. Sedangkan gejala batuk dan pilek umumnya tidak terjadi saat Si Kecil mengalami sakit tenggorokan karena bakteri.
3. Infeksi Telinga
Tidak semua infeksi telinga perlu diobati dengan antibiotik. Hanya infeksi akibat bakteri yang terjadi pada bayi, balita, dan orang dewasa dengan disertai gejala demam tinggi yang boleh diobati dengan antibiotik. Biasanya, infeksi telinga yang disebabkan oleh bakteri akan membuat Si Kecil:
⢠Merasakan nyeri pada telinga. Hal ini disebabkan karena terjadinya peradangan dan penimbunan cairan di telinga bagian tengah.
⢠Telinga terasa penuh karena terjadinya penimbunan mukosa atau lendir di telinga bagian tengah.
⢠Kehilangan pendengaran. Penimbunan cairan mukosa bisa menghalangi penyampaian suara ke telinga bagian dalam. Â
⢠Keluar nanah dari telinga jika kondisi sudah parah.
4. Infeksi Sinus
Sinusitis karena infeksi bakteri memang jarang ada, tapi bisa saja terjadi. Bakteri yang masuk ke hidung dapat menyebabkan produksi lendir berlebih sehingga terjadilah penumpukan lendir yang sulit untuk dikeluarkan di dalam sinus. Kondisi ini akan mendukung pertumbuhan kuman di dalam sinus dan menyebabkan sinusitis. Namun perlu diketahui, keluarnya lendir (ingus) berwarna hijau bukan pertanda sinusitis akibat infeksi bakteri.
So Moms, Anda sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter jika Si Kecil mengalami sakit yang berkepanjangan. Bisa jadi, penyakit buah hati Anda disebabkan oleh adanya infeksi bakteri sehingga membutuhkan antibiotik. (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)