BUMP TO BIRTH

Ini Penyebab Ibu Hamil & Menyusui Rentan Osteoporosis!


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Moms pasti sudah tahu kalau wanita lebih rentan mengalami osteoporosis (pengeroposan tulang) dibandingkan pria. Berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia, 32.3 persen perempuan di Indonesia mengalami osteoporosis lho, Moms! Kondisi ini semakin rawan ketika seorang wanita sedang hamil dan menyusui. Apa sih, penyebab wanita, ibu hamil, dan ibu menyusui rentan osteoporosis? Bisakah dicegah? Untuk menjawabnya, simak fakta berikut ini, Moms!

Fakta Osteoporosis pada Wanita

Banyak faktor yang dapat menurunkan kepadatan tulang pada wanita, seperti kehamilan, menyusui, dan penurunan estrogen saat menopause. "Penelitian International Osteoporosis Foundation menunjukkan, risiko perempuan untuk terkena osteoporosis 4 kali lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Sebanyak 40,6% perempuan Indonesia berusia 20-29 tahun memiliki massa tulang rendah, yang meningkatkan risiko osteoporosis dan patah tulang dalam 20 tahun ke depan saat mereka mencapai menopause," jelas Prof. Dr. dr. Saptawati Bardosono, MSc, Pakar Gizi Medik FKUI-RSCM, pada acara CDR – Bayer Media Event beberapa waktu lalu.

Kenapa Bumil Rentan Osteoporosis?

Menurut Prof. Saptawati atau yang akrab disapa Prof. Tati, pertumbuhan janin dalam kandungan sangat pesat. Dari pembentukan embrio sampai dilahirkan, janin bisa bertumbuh hingga 3.000 kali lipat, dan itu banyak terfokus pada tulangnya.

"Dari mana bahan untuk membentuk tulang bagi pertumbuhan janin? Itu didapat dari tulang ibunya, kalau ibunya tidak mendapat asupan kalsium atau suplemen. Jadi itu yang kita khawatirkan, ibu akan mengalami osteopenia dan osteoporosis secara dini, sementara ia berkoban untuk janinnya," papar Prof. Tati.

Bagaimana jika tubuh ibu tidak bisa memenuhi kebutuhan kalsium janin? Menurut Prof. Tati, maka janin tidak akan bisa tumbuh dengan optimal. Dan ketika bayi sudah lahir hingga tumbuh dewasa, potensi pertumbuhan tulangnya selalu lebih rendah dibandingkan anak lain yang ibunya memiliki kecukupan kalsium saat hamil dulu.

Cegah dengan 3S

Sangat penting untuk memperhatikan kebutuhan kalsium ibu hamil dan menyusui. Karena itu, Prof. Tati menyarankan untuk mencegah osteoporosis sejak dini dengan melakukan langkah 3S yang sangat mudah, yaitu:

1. Saatnya mulai dari dini

Ingat, nutrisi ibu saat hamil sangat memengaruhi kepadatan tulang anak saat usianya dewasa kelak lho, Moms. Saat akhir pubertas (usia 18-19 tahun) maka puncak penulangan sudah mencapai 95 persen, yang akan terus berlanjut dan berhenti di usia 30 tahun. Setelah usia 40 tahun, akan terjadi kehilangan massa tulang sekitar 0,5 persen setiap tahunnya. Inilah yang memicu terjadinya patah tulang karena osteroporosis jika Moms tidak mulai mencegahnya sejak dini.

2. Sediakan nutrisi

Prof. Tati menyarankan untuk menerapkan pola makan gizi seimbang dengan makanan segar, untuk mendapatkan asupan nutrisi yang mendukung kesehatan tulang. Makanan yang sangat baik untuk tulang contohnya adalah sayuran hijau, susu, keju cheddar, telur, tuna, salmon, dan sereal yang telah difortifikasi vitamin D dan kalsium. Jangan lupa lakukan aktivitas fisik secara teratur ya, Moms.

3. Suplementasi kalsium dan vitamin D

Dibutuhkan asupan sekitar 600-1.200 mg kalsium per hari, terutama saat masa pertumbuhan cepat. Pada ibu menyusui pun kebutuhan kalsiumnya tinggi, bisa mencapai 1.300 mg per hari. Maka sangat penting untuk memenuhi kebutuhan ini, salah satu cara mudahnya adalah dengan mengonsumsi suplemen kalsium dan vitamin D. (Tiffany/SW/Dok. Freepik)