Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Moms pasti setuju kalau anak tidak boleh dimanja! Tidak boleh apa-apa dilayani dan apa-apa dituruti. Sayangnya, tanpa Anda sadari, ada beberapa kebiasaan orang tua yang membuat anak merasa dimanja. "Anak bersikap seperti yang kita ajarkan, seperti yang kita arahkan untuk berekspektasi. Jika kita serba boleh dan tidak pernah mengajarkan batasan, anak tidak akan mengenal batas yang pantas," jelas Laura Markham, psikolog klinis, pada MSN Lifestyle.
Apakah anak Anda salah satu yang tergolong terlalu dimanja? Untuk mengetahui, kenali tanda-tanda anak terlalu dimanja di bawah ini ya, Moms. Tandanya seringkali tidak disadari, lho.
1. Pantang Dilarang
Semua anak pasti akan mengeluarkan ekspresi kecewa ketika dilarang. Pada anak yang terlalu dimanja, larangan tersebut ditanggapi dengan sangat ekstrem, bahkan dalam hitungan detik bisa membuatnya tantrum.
Kami mengerti, semua balita memang pasti pernah tantrum karena mereka kesulitan mengekspresikan keinginannya agar dimengerti orang lain (khususnya Anda). Namun tidak berarti ia harus tantrum setiap kali dilarang, Moms. Bagi anak yang terlalu dimanja, ia merasa marah besar bisa menjadi solusi untuk mendapatkan keinginannya.
2. Harus Diutamakan
"Semua anak pernah memiliki off-day, begitu juga orang dewasa, namun anak manja berlarut-larut dalam mode serba 'aku' sepanjang masa. Semua hal harus tentang dirinya, kebutuhannya, keinginannya, perasaannya, harapannya, perhatiannya, dan orang lain atau hal lain harus mengikutinya," ujar Michele Borba, psikolog pendidikan dan penulis buku Unselfie: Why Empathetic Kids Succeed in Our All-About-Me-World.
Si Kecil beranggapan dunia ini berpusat padanya, dan ia tidak akan memikirkan perasaan orang lain di sekitarnya. Ia merasa dirinya spesial, lebih unggul dari anak lain, dan layak diutamakan.
3. Tidak Pernah Puas
Anak manja mungkin bisa memiliki semua mainan dan pakaian terkeren di dunia, dan ia tidak akan pernah puas! Ia pasti akan minta dibelikan lagi, lagi, dan lagi. "Karena ia punya banyak, ia cenderung tidak menghargai yang sudah ia miliki, dan ia juga cenderung serakah," jelas Borba.
Baca juga: 7 Manfaat Anak Punya Sedikit Mainan untuk Kepribadiannya
4. Jarang Berterima Kasih
Sedikit berkaitan dengan masalah tidak pernah puas, anak manja juga umumnya jarang berterima kasih. "Umumnya, ia akan lebih jarang mengucapkan 'Terima kasih' dan lebih sering bilang 'Aku mau lagi' pada orang-orang di sekitarnya," ujar LeNaya Smith Crawford, terapis keluarga dan pernikahan, pada MSN Lifestyle.
5. Harus Sekarang Juga
Anak manja biasanya tidak sabar dan pantang diminta menunggu. Apa pun yang ia minta harus terwujud sekarang juga. Bukan, ini bukan karena ia sangat mendambakan hal yang ia minta, namun lebih karena ia tidak suka menunggu dan tidak terima jika permintaannya ditunda.
6. Sulit Menerima Kekalahan
Ketika ada anak lain yang mengungguli dirinya, anak manja akan sangat marah dan menyalahkan orang lain. Parahnya lagi, ia tidak bisa melihat kelebihan orang lain, apa yang membuat nilai temannya lebih baik darinya, dan pelajaran apa yang bisa ia petik dari kekalahan ini.
7. Pantang Menyerah
Sayangnya, sikap pantang menyerah ini tidak diterapkan untuk kebaikan, melainkan untuk mendesak keinginan. Anak manja punya beribu cara untuk memanipulasi dan mendesak semua orang sampai ia mendapatkan yang ia inginkan.
8. Harus Disuap
Si Kecil cenderung menolak segala tugas yang Anda minta untuk dilakukan (bahkan tugas yang sederhana sekalipun), hingga Anda mengiming-imingi dengan sesuatu. Misalnya, Anda meminta ia memasukkan Lego ke dalam kotak penyimpanan setiap kali ia selesai bermain. Anak manja tidak akan menuruti perintah Anda, kecuali Anda menyuapnya dengan cokelat, mainan baru, atau bahkan uang.
"Ingat, tidak ada gen untuk manja. Ini adalah sikap yang ia pelajari, dan bisa diperbaiki. Semakin cepat semakin baik," sara Michele Borba, psikolog pendidikan. (Tiffany/SW/Dok. Freepik)