Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Hamil memang bukan hambatan untuk tetap aktif. Bagi Moms yang sudah terbiasa aktif, kehamilan tentu tidak menjadi penghalang untuk tetap melakukan berbagai aktivitas. Mencuci pakaian, membersihkan rumah, dan mengasuh balita seharian? Bukan masalah bagi kebanyakan ibu hamil yang sehat.
Semangat untuk tetap aktif saat hamil memang bagus, namun bukan berarti Anda boleh melakukan aktivitas yang harus mengangkat beban berat lho, Moms! Ada bahaya yang mengintai jika ibu hamil mengangkat beban berat, seperti mengangkat galon air minum atau benda-benda berat lainnya. Waspadai beberapa bahaya berikut ini, Moms!
Apa Bahaya Angkat Beban saat Hamil?
Walau selama ini sudah terbiasa mengangkat beban berat, namun ibu hamil tetap harus membatasi beban yang diangkat. Harus ekstra hati-hati dalam mengangkat beban, dan tentunya harus disesuaikan dengan usia kehamilan Anda.
Mengutip Baby Center, otot dan sendi meregang ketika Anda hamil, membuatnya menjadi tidak stabil seperti sebelum hamil. Maka kehamilan memang membuat Anda jadi lebih mudah cedera.
Seiring bertambah besarnya perut Anda, pusat keseimbangan tubuh pun ikut berubah. Ini memberi lebih banyak tekanan pada punggung Anda, dan membuatnya jadi lebih rentan cedera atau terkilir, terutama ketika mengangkat benda berat. Ibu hamil jadi lebih mudah jatuh, yang kemudian meningkatkan risiko lahir prematur dan bahkan bayi terpisah dari plasenta. Menurut Baby Center, mengangkat beban berat saat hamil meningkatkan risiko keguguran lho, Moms!
Panduan Mengangkat Berat saat Hamil
Jika memang aktivitas Anda mengharuskan Anda untuk mengangkat beban, sangat dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan Anda lebih dulu ya, Moms. Dokter akan memandu Anda untuk memberi tahu berapa kilogram batas beban yang boleh Anda angkat, sesuai dengan kondisi Anda dan janin.
Baby Center menyebutkan kalau National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH) telah memberikan panduan batas aman untuk ibu hamil mengangkat beban. Batasan tersebut harus disesuaikan dengan seberapa sering Anda mengangkatnya, usia kehamilan, dan posisi benda berat yang harus Anda angkat. Ini panduan NIOSH untuk berat beban yang bisa Anda angkat saat hamil, berdasarkan tingkat panggul:
Infrequent Lifting (kurang dari sekali setiap 5 menit):
⢠Usia kehamilan kurang dari 20 minggu: 16 kilogram
⢠Usia kehamilan lebih dari 20 minggu: 11 kilogram
Kurang dari 1 jam angkat beban dalam sehari:
⢠Usia kehamilan kurang dari 20 minggu: 13 kilogram
⢠Usia kehamilan lebih dari 20 minggu: 9 kilogram
Lebih dari 1 jam angkat beban dalam sehari:
⢠Usia kehamilan kurang dari 20 minggu: 8 kilogram
⢠Usia kehamilan lebih dari 20 minggu: 5 kilogram
Namun harus diingat, angkat beban harus disesuaikan dengan kondisi tiap ibu hamil dan janin, ya. Rekomendasi di atas hanya ditujukan untuk ibu hamil yang sehat dan sebelumnya sudah sering angkat beban berat. Pastikan Anda telah mendapat lampu hijau dari dokter kandungan sebelum mengangkat benda berat. Sangat disarankan juga untuk tidak mengangkat beban langsung dari lantai. Coba angkat beban dari tinggi sekitar 17 inci (sekitar 40 cm) dari lantai.
Cara Angkat Beban saat Hamil
Jika ibu hamil sehat, tanpa komplikasi, dan sebelumnya sudah terbiasa mengangkat benda berat, maka cara ini harus dilakukan ketika bumil akan mengangkat beban:
⢠Berlutut
⢠Punggung tetap tegak
⢠Angkat dengan kaki, bukan otot punggung
⢠Kencangkan perut dan tarik napas saat mengangkat beban
⢠Angkat benda berat sedekat mungkin dengan tubuh
⢠Jika benda berat membuat Anda sakit, jangan lanjutkan
⢠Hindari mengangkat benda di atas kepala.
(Tiffany/SW/Dok. Freepik)