FAMILY & LIFESTYLE

Cara Bijak Pilih Sekolah Si Kecil


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Tanya
"Saat ini, banyak sekali sekolah yang menawarkan beragam fasilitas. Bagaimana ya, cara bijak memilih sekolah anak?“ (Zefania Tiar, ibu dari Niki Al Ahdian, 2 tahun 5 bulan)

Jawab
Internet dan Open House

“Sebelum memilih sekolah untuk anak, saya dan suami selalu browsing internet terlebih dahulu. Kami juga kerap datang ke pameran pendidikan dan open house suatu sekolah, agar bisa membandingkan kelebihan dan kekurangan di tiap sekolah. Setelah itu, kami membuat daftar sekolah yang sepertinya 1 visi dengan kami. Lalu, sambil mengajak Ephraim, kami mendatangi semua sekolah yang ada dalam daftar untuk langsung melihat situasi dan kondisi setiap sekolah. Saya juga meluangkan waktu mengikuti kelas trial untuk memastikan apakah anak saya nyaman di sana. Tidak masalah jika Ephraim sedikit lelah pada waktu ini, karena memilih sekolah yang sesuai adalah investasi kami untuk Ephraim dan adik-adiknya nanti.“
(Sondang R. Purba, ibu dari Ghaffar Ephraim Tamba, 2 tahun 2 bulan dan Gaoqi Eustacia Tamba, 7 bulan)

No Sekolah Komersil

“Faktor terpenting yang saya perhatikan dalam memilih sekolah Si Kecil adalah guru-guru yang akan mengajarnya nanti. Mereka harus berkarakter baik, misalnya mengasihi murid-murid, memiliki hati untuk menjadikan murid seseorang yang lebih baik dan cerdas, adil dalam memperlakukan murid, sabar, tidak menghukum murid karena emosi, dan lain-lain. Faktor kedua adalah materi pelajaran yang diberikan. Saya ingin pelajaran tersebut dapat membuat anak semakin cermat dalam menganalisa sesuatu dan tidak hanya menghapal. Materi pelajaran harus sesuai dengan kemampuan anak dan dapat menjadikan ia kreatif. Selain itu, faktor biaya juga menjadi bahan pertimbangan. Saya tidak keberatan memasukkan anak ke sekolah yang biayanya lebih mahal, asalkan tenaga pengajarnya berkualitas dan materi pelajarannya bermutu tinggi. Namun, saya keberatan jika harus memilih sekolah yang komersil, yang memberlakukan peraturan-peraturan yang menurut saya tidak perlu, misalnya mewajibkan muridnya untuk ikut berbagai les atau menyeragamkan sepatu, tas, bahkan kaus kaki yang dipakai muridnya.“
(Lusia Aprilia Susilo, ibu dari Jonathan Christofer Harjanto, 27 bulan)

Harus Nyaman dan Aman
“Saya punya beberapa pertimbangan dalam memilih sekolah untuk anak, di antaranya: Kenyamanan dan keamanan anak dalam sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah, mulai dari ruang kelas, media belajar, dan tempat untuk bermain; Kurikulum yang digunakan, apakah sesuai dengan kelompok umur Si Kecil; Penerapan disiplin yang tidak berlebihan dan tepat; Guru atau staf pengajar; Kebersihan lingkungan sekolah.“
(Sofie Ramdhani, ibu dari Reivan Aditya Ramdhani, 2 tahun 3 bulan)

Biaya Nomor Satu
“Pertimbangan utama saya dalam memilih sekolah untuk anak adalah biaya. Jauh sebelum ia masuk sekolah, saya dan suami sudah harus memperkirakan biaya yang akan keluar. Saya juga melihat siapa kepala sekolahnya, pengajarnya, dan lulusan-lulusan sekolah itu. Metode pengajaran dan ekstrakulikuler yang ditawarkan juga perlu diperhatikan, apakah mudah diikuti dan memberi efek yang baik untuk Alif. Satu hal yang pasti, saya suka sekolah yang punya disiplin tinggi, karena berperan penting untuk pembentukan watak anak.“
(Otti Jamalus, ibu dari Yan Alifaldi Manusama, 6 tahun)

(SDS/Sagar/DC/Dok. M&B)