Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Banyak perubahan terjadi pada tubuh saat Anda menjalani kehamilan, Moms. Perubahan ini juga bisa membuat Anda jadi rentan mengalami alergi. Memang, tidak semua ibu hamil otomatis mengalami alergi. Akan tetapi kemungkinan untuk mengalami hal itu selalu ada. Jadi jika sebelum hamil Anda tidak punya alergi terhadap apa pun, bisa jadi tubuh Anda bereaksi terhadap alergen tertentu kala janin hadir di dalam perut Anda.
Meskipun serangan alergi yang mengancam jiwa terbilang langka, kehamilan terbukti bisa memperparah keluhan alergi. Bahkan mereka yang semula tidak pernah memperlihatkan gejala alergi apa pun, selama hamil jadi begitu mudah alergi. Bisa dibilang, alergi pada bumil dapat terjadi untuk pertama kali atau merupakan reaksi berulang yang semakin parah saat hamil.
Penyebab Ibu Hamil Lebih Rentan Mengalami Alergi
Tetapi, apa sih, yang menyebabkan bumil lebih rentan terkena alergi? Menurut dr. Judi Januadi E., Sp.OG, dari Subbagian Fetomaternal Bagian Kandungan dan Kebidanan RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, alergi mungkin terjadi karena sistem imunitas mengalami penurunan selama masa kehamilan.
Alergi sendiri merupakan respons tubuh yang tidak wajar terhadap berbagai hal yang ada di lingkungan sekitar, seperti debu, jamur, serbuk bunga, serangga, bahkan emosi. Pada dasarnya, reaksi tubuh terhadap pemicu alergi merupakan reaksi alami tubuh untuk melindungi janin dari zat asing yang dianggap membahayakan tubuh. Menghadapi ancaman tersebut, tubuh merespons dengan mengeluarkan zat histamin. Hanya saja, ada yang reaksinya wajar dan ada yang berlebihan.
Alergi yang dialami bumil bisa muncul di sejumlah anggota tubuh, seperti mata, telinga, saluran pernapasan, saluran pencernaan, dan kulit, dengan gejala antara lain bersin, hidung berair, mata bengkak, kulit gatal, batuk-batuk, hingga munculnya bercak merah di kulit.
Cara Mengatasi Alergi pada Ibu Hamil
Alergi pada ibu hamil bisa diatasi sama dengan alergi yang dialami orang biasa. Prinsipnya, penanganan utama alergi adalah dengan menghindari paparan dari pemicu alergi atau alergen. Untuk itu, Moms sebaiknya mengenali dan menghindari pemicu alergi untuk mencegah munculnya gejala alergi. Selain itu, Moms bisa mencegah terjadinya alergi dengan beberapa tips berikut ini:
⢠Telusuri riwayat keluarga. Jika ada yang terkena alergi, kenali pencetusnya dan hindari.
⢠Perbaiki pola makan dengan asupan nutrisi berkualitas. Perbanyak konsumsi buah dan sayur.
⢠Hindari asap rokok, senyawa kimiawi, dan zat-zat iritan yang umumnya menjadi faktor pemicu alergi.
⢠Istirahat cukup dan teratur. Bukan hanya istirahat secara fisik, melainkan juga psikis.
⢠Jalani gaya hidup yang baik, tidak begadang, berhenti merokok, dan tidak minum alkohol.
⢠Membilas tubuh dan ganti pakaian setelah beraktivitas di luar rumah untuk menghindari alergen yang mungkin menempel.
⢠Membersihkan lingkungan rumah secara teratur.
Jika saat hamil ibu terkena alergi, maka bayi yang dilahirkan akan alergi juga. Hanya saja, jenis dan tingkat keparahannya tidak selalu sama dengan alergi sang ibu. Jika Si Kecil tidak mendapatkan ASI, bukan tak mungkin alerginya semakin kompleks dan tingkat keparahannya kian tinggi. Alergi bisa mereda dengan ASI karena kandungan zat kekebalan imunoglobulin A di dalamnya.
Alergi yang Anda alami memang bisa disembuhkan dengan pemberian obat-obatan. Namun, saat Anda hamil, pastikan Anda berkonsultasi dulu dengan dokter sebelum mengonsumsi obat-obatan tersebut.
Salah satu jenis obat alergi yang umum adalah antihistamin seperti cetirizine. Mengonsumsi antihistamin memang dianggap aman saat hamil, namun pastikan dosisnya sudah sesuai dengan saran dokter kandungan ya Moms, agar tidak berdampak pada janin Anda. (M&B/SW/Dok. Freepik)