BUMP TO BIRTH

Terjadi Pendarahan Setelah Inseminasi, Normalkah?


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Bagi pasangan yang tengah bergelut dengan infertilitas, inseminasi adalah salah satu program hamil yang layak dicoba. Walau angka keberhasilannya tidak setinggi program bayi tabung atau IVF (in-vitro fertilization), prosedur inseminasi buatan terbilang lebih sederhana dan tidak menyakitkan.

Proses pengerjaan inseminasi sangat singkat, mungkin sekitar 15-30 menit saja. Setelah selesai, Moms mungkin akan diminta berbaring selama 45 menit sampai 1 jam agar hasilnya optimal. Setelah itu, Moms boleh pulang dan beraktivitas seperti biasa (disarankan tidak terlalu berat). Lalu, bagaimana jika ada flek darah yang keluar dari vagina setelah inseminasi, apakah pendarahan tersebut menandakan hal yang berbahaya?

Penyebab Pendarahan

Bagi Moms yang baru menjalankan inseminasi, terjadinya pendarahan atau sekadar flek tentu membuat Anda panik karena takut gagal. Tenang dulu Moms, karena keluarnya darah tidak selalu mengindikasikan menstruasi, awal kehamilan juga bisa menimbulkan flek atau pendarahan, lho. Pendarahan yang keluar pasca inseminasi bisa jadi merupakan pendarahan implantasi, yaitu proses melekatnya embrio pada dinding rahim.

Ketika sel sperma berhasil membuahi sel telur, maka ini akan berkembang menjadi embrio. Embrio akan melakukan perjalanan menuju rahim dan mencari tempat untuk menempel. Nah, ketika embrio berhasil menempel di dinding rahim, maka itulah yang disebut dengan implantasi. Lalu, normalkah jika keluar bercak darah setelah inseminasi? Tenang, karena ini hal yang normal terjadi dan tidak membahayakan kesehatan Anda dan bakal janin kok, Moms.

Bedanya Pendarahan Implantasi dan Menstruasi

Wajar jika Anda khawatir, karena pendarahan implantasi dan menstruasi memang mirip dan sulit dibedakan. Walau mirip, tetap ada perbedaan di antara keduanya, yaitu:

1. Warna: Umumnya darah menstruasi berwarna merah terang atau merah gelap kecokelatan. Sedangkan darah implantasi awalnya berwarna putih kemerahan, yang perlahan berubah menjadi kecokelatan.

2. Jumlah: Umumnya darah karena implantasi hanya berupa bercak atau flek. Jauh berbeda dengan darah menstruasi yang semakin lama semakin banyak dan bisa menggumpal.

3. Nyeri: Ditinjau dari sisi nyeri, menstruasi kerap menimbulkan rasa nyeri yang cukup hebat atau sekadar kram perut selama beberapa hari. Berbeda dengan nyeri karena pendarahan implantasi yang umumnya hanya kram ringan, berlangsung singkat, dan tidak berhari-hari.

4. Durasi: Menstruasi umumnya terjadi selama 3 hingga 7 hari. Sedangkan pendarahan implantasi hanya keluar beberapa kali saja dengan jeda waktu, tidak terus-menerus seperti menstruasi.

5. Waktu keluar: Pendarahan implantasi umumnya terjadi sekitar 5 sampai 10 hari setelah inseminasi, sedangkan darah menstruasi keluar di perkiraan siklus menstruasi. (Tiffany/SW/Dok. Freepik)