BUMP TO BIRTH

Penyebab Perdarahan saat Hamil Hingga Usai Persalinan


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Bagaimana perasaan Moms saat mendengar kata "Perdarahan"? Sebagian besar dari perempuan, terutama yang sedang hamil mungkin merasa was-was. Kekhawatiran ini timbul karena bahaya yang bisa terjadi saat perdarahan, baik di masa kehamilan maupun setelah persalinan.

Kondisi tersebut pun dialami oleh Chrissy Taigen, istri dari John Legend yang baru-baru ini mengalami perdarahan hingga keguguran pada kehamilan ketiganya. Ia membagikan pengalaman sedihnya kehilangan sang janin yang diberi nama Jack.

Perdarahan dikabarkan juga dialami oleh Rachel Maryam, aktris yang juga seorang politikus. Usai melahirkan putra yang diketahui bernama Eijaz Mata Air, Rachel dikabarkan mengalami perdarahan cukup hebat hingga tak sadarkan diri.

Penyebab Perdarahan

Dari kedua pengalaman tersebut, Bumil perlu memahami bahwa perdarahan bisa terjadi karena beberapa alasan. Hal tersebut ada yang bisa dicegah sejak awal, namun dapat juga terjadi menjelang persalinan. Karenanya, Moms perlu memperhatikan faktor-faktor penyebabnya sebagai berikut:

1. Usia

Seorang perempuan tentu perlu memahami bahwa usia sangat memengaruhi kondisi tubuh saat hamil. Karenanya, secara medis, perempuan disarankan untuk hamil di usia 20 sampai 35. Di atas usia tersebut, ia bisa berisiko mengalami komplikasi kehamilan, seperti preeklampsia hingga perdarahan akibat kondisi buruk pada rahim.

2. Postpartum Hemorrhage (PPH)

PPH atau perdarahan berlebih setelah persalinan ini bisa dialami, dengan kasus kebanyakan adalah ibu yang melakukan proses persalinan caesar. Tindakan operasi ini dilakukan karena beberapa kondisi, seperti terjadinya plasenta previa atau plasenta yang menutup sebagian atau seluruh jalan lahir. Selain permasalahan pada plasenta, gangguan koagulasi atau pembekuan darah, trauma, hingga rahim terbalik menjadi penyebab utama terjadinya perdarahan setelah persalinan.

3. Program Hamil Dibantu Teknologi

Untuk dapat mengalami kehamilan, setiap pasangan memiliki kesempatan untuk bisa melakukan program hamil yang dibantu teknologi. Beberapa contohnya adalah dengan tindakan inseminasi dan bayi tabung (IVF). Seperti diketahui bahwa tingkat keberhasilannya memang hingga 50 persen. Namun, tak bisa dipungkiri bahwa tindakan ini juga bisa berujung pada perdarahan, hingga terjadinya keguguran. Kondisi ini pun mungkin saja terjadi di trimester pertama maupun trimester kedua usia kehamilan.

4. Gaya Hidup

Tidak hanya selama hamil, perempuan juga sudah harus bisa memiliki gaya hidup sehat saat mempersiapkan diri untuk memiliki anak. Kebiasaan minum alkohol, merokok, hingga penggunaan obat sembarangan menjadi penyebab yang tentu bisa dicegah, sehingga Moms bisa menjalani kehamilan dalam kondisi yang sehat.

5. Tidak Rutin Periksa Kehamilan

Kontrol yang dianjurkan dokter kandungan, setidaknya sebulan sekali sangat perlu dilakukan untuk mengetahui kondisi terbaru dari bumil. Tindakan untuk tidak rutin melakukan pemeriksaan dapat membuat Moms terlambat mendapatkan penanganan dari kondisi tertentu, hingga terjadi perdarahan yang bisa mengancam nyawa Anda serta janin.

6. Riwayat Kesehatan

Beberapa penyakit seperti diabetes dan hipertensi yang sudah Anda alami sebelum kehamilan tentu bisa berdampak pada kondisi kehamilan. Jika tidak menjalankan pengobatan yang disarankan oleh dokter, maka perdarahan hingga keguguran mungkin saja terjadi di berapa pun usia kehamilan Anda

Semoga dengan mengetahui penyebab dari perdarahan saat kehamilan dan setelah melahirkan ini, Moms bisa semakin lebih menjaga kondisi kesehatan tubuh. Sebab, ada dua nyawa yang perlu dijaga dengan ekstra hingga kelahiran yang bahagia tiba nantinya. Selamat berjuang, Moms! (Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)