TOODLER

Tips Melatih Anak Berpikir Kritis yang Perlu Moms Ketahui


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Balita pada dasarnya memiliki rasa ingin tahu yang besar. Namun tentu saja, keingintahuannya tersebut perlu diarahkan agar Si Kecil nantinya bisa berpikir secara kritis dengan menggunakan logikanya.

Tahukah Moms? Kemampuan berpikir kritis bisa dilatih sejak dini, lho! Seperti dilansir @paudpedia yang merupakan akun Instagram resmi Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, ada lima cara untuk melatih anak berpikir kritis, yaitu:

1. Dorong Anak untuk Menjelaskan Sesuatu

Ketika anak sedang bermain membangun sesuatu seperti rumah-rumahan, Moms dan Dads bisa bertanya kepadanya mengapa ia membangun rumah tersebut. Anda juga bisa memintanya untuk menjelaskan mengapa Si Kecil membangun rumah dengan dua jendela dan menggunakan balok dengan warna tertentu.

2. Dorong Anak untuk Dapat Melakukan Evaluasi

Guru atau Anda sebagai orang tua dapat memberikan kesempatan pada anak untuk mengevaluasi hasil karyanya sendiri. Misalnya, ketika anak selesai menggambar bunga, Anda bisa menanyakan kepadanya bagaimana pendapatnya tentang bunga tersebut apakah sudah sesuai dengan aslinya atau sesuai dengan ekspektasinya? 

3. Beri Komentar dan Ajukan Pertanyaan yang Mendorong Anak untuk Membuat Prediksi

Ketika membacakan cerita, Moms dan Dads bisa meminta Si Kecil untuk menebak kelanjutan isi cerita sebelum menceritakannya secara utuh. Misalnya, Anda bisa bertanya "Kira-kira apa ya, yang akan terjadi pada si kucing jika ia tercebur ke sungai tersebut?"

4. Dorong Anak untuk Membangun Hipotesis

Tanyakan kepada anak, "Jika kita melakukan ini, apa yang kamu pikir akan terjadi?"

5. Dorong Anak untuk Menyelesaikan Masalah yang Dihadapinya

Ketika anak menemui masalah, ajukan pertanyaan seperti "Apakah kamu punya ide lain yang bisa kita coba?" atau dorong anak untuk memikirkan pilihan-pilihan lain dengan mengatakan "Mari kita pikirkan semua cara yang mungkin bisa dilakukan".

Kunci Keberhasilan

Selain rajin melatih dan memberikan dorongan, berikut adalah 6 kunci kemampuan berpikir kritis anak:

• Menjelaskan/explain: Kemampuan anak untuk menjelaskan sesuatu atau mengemukakan idenya terhadap suatu objek yang diamati, peristiwa yang terjadi, atau dialami sendiri.

• Evaluasi/evaluate: Kemampuan untuk melakukan evaluasi atau penilaian terhadap sesuatu berdasarkan sudut pandangnya.

• Memprediksi/predict: Kemampuan untuk melakukan prediksi apa yang akan terjadi berdasarkan apa yang telah diketahui sebelumnya.

• Membuat proyek: Ketika anak-anak dilibatkan dalam sebuah topik atau kegiatan, maka hal tersebut akan membuka peluang bagi mereka untuk melakukan eksperimen dan mengeksplorasi pengetahuannya.

• Mengembangkan hipotesis: Meluangkan waktu untuk membentuk hipotesis selama bermain adalah bagian dari latihan berpikir kritis yang akan membantu mengembangkan keterampilannya.

• Menyelesaikan masalah: Melatih kemampuan anak untuk menemukan solusi dari masalah yang ditemuinya sehari-hari. (Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)