Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Persalinan lewat operasi Caesar sering menjadi pilihan banyak ibu yang ingin melahirkan tanpa rasa sakit. Operasi Caesar juga harus dijalani para ibu dengan kehamilan atau persalinan yang bermasalah, seperti plasenta previa atau posisi bayi yang sungsang. Kondisi-kondisi inilah yang menimbulkan pertimbangan medis dilakukannya persalinan Caesar.
Dilansir M&B UK, persalinan Caesar sering kali tidak direncanakan. “Caesar biasanya diputuskan setelah diketahui adanya komplikasi dan masalah pada kehamilan atau persalinan,” ungkap Siobhan Quenby, klinisi dari Wellbeing of Women.
Saat ini, persalinan Caesar memang bisa dilakukan tanpa adanya alasan medis tertentu. Artinya, seorang ibu memang berhak memilih jenis persalinan berbantu ini jika memang menginginkannya, misalnya untuk sekadar menghindari rasa sakit saat melahirkan. Namun, Anda tetap perlu mengonsultasikannya kepada dokter untuk melakukannya. Anda perlu mengetahui pro dan kontra dari persalinan Caesar dibandingkan persalinan normal.
Saat menjalani Caesar, Anda akan diberi bius epidural dan spinal, yang memungkinkan Anda untuk tetap terjaga selama operasi dilakukan. Perut Anda juga akan ditutupi kain, untuk menutupi sayatan yang dibuat tepat di atas garis rambut kemaluan Anda.
Beberapa orang menyatakan bahwa dirinya merasakan ada sensasi seperti dorongan dan tarikan pada bagian perut yang akan reda setelah bayi dikeluarkan dari perutnya. Persalinan Caesar biasanya membutuhkan waktu sekitar 10-15 menit. Setelah Sang Bayi lahir, ia akan melakukan inisiasi menyusu dini (IMD), dengan menempatkan tubuh bayi di dada Anda dengan posisi berpelukan. Setelah menikmati pelukan pertama, perut Anda akan dijahit dengan panjang jahitan 6-15 cm. Setelah itu, Anda akan dibawa ke ruang perawatan sementara sampai efek bius mereda.
Prosedur Caesar relatif mudah, tetapi rasa sakit jenis persalinan ini akan terasa setelah operasi hingga beberapa minggu ke depan. Anda akan diharuskan untuk beristirahat total segera usai menjalaninya. Jika semuanya baik-baik saja, Anda akan diizinkan pulang setelah menginap beberapa malam di rumah sakit.
Dalam masa penyembuhan, dokter akan memantau bekas luka Anda. Pada umumnya, waktu pemulihan memerlukan waktu sekitar 6 minggu. Saat masa pemulihan, Anda disarankan untuk tidak mengangkat atau mendorong barang-barang yang terlalu berat.
Selain itu, batuk, bersin atau tertawa akan membuat luka operasi di perut terasa nyeri. Ambillah bantal untuk mendukung perut. Hal ini dapat membantu mencegah nyeri, karena aktivitas tersebut. Bantal ini dapat memberi tekanan pada otot-otot perut yang dipotong ketika operasi dan membantu memerangi rasa sakit yang berasal dari kontraksi otot. Kondisi terburuk dari nyeri akibat kontraksi otot perut ini akan berlangsung hingga 1 minggu setelah melahirkan, tetapi secara bertahap akan membaik setelah beberapa minggu. (Aulia/DMO/Dok. M&B)