Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Salah satu cara yang dianjurkan untuk menjaga agar kita tidak tertular virus corona selama pandemi ini adalah dengan mengenakan masker saat berada di luar rumah. Ya, masker kini sudah menjadi barang yang wajib dikenakan saat kita pergi ke luar rumah untuk melindungi diri kita dan orang lain dari penyebaran virus corona.
Sayangnya, masih banyak kesalahan dalam penggunaan masker, baik salah saat mengenakan masker maupun memakai masker yang terbuat dari material yang tidak optimal dalam melindungi kita dari ancaman virus. Contoh masker yang ternyata dinilai tidak efektif untuk mencegah penularan virus COVID-19 adalah masker scuba dan buff.
Baca juga: 8 Kesalahan yang Dilakukan saat Memakai Masker Kain
Imbauan untuk Tidak Memakai Masker Scuba atau Buff di Tempat Umum
Moms mungkin mendengar berita seputar penggunaan masker scuba dan buff beberapa hari belakangan ini, ketika PT Kereta Commuter Indonesia (PT KCI) mengimbau penumpangnya mengenakan masker yang efektif menangkal virus corona selama naik kereta rel listrik (KRL) commuter line. Namun PT KCI menganjurkan agar penumpang tidak menggunakan masker scuba ataupun buff. Alasannya, kedua masker tersebut dinilai tidak efektif untuk mencegah penularan virus COVID-19.
Senada dengan imbauan dari PT KCI tersebut, mengutip laman CNBC Indonesia, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 juga menegaskan tidak merekomendasikan pemakaian masker scuba atau buff di sejumlah fasilitas publik.
Hal itu dinyatakan oleh Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, dalam konferensi pers daring di Kantor Presiden, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta. "Masker scuba ini masker satu lapis dan terlalu tipis, sehingga kemungkinan tembus dan tidak bisa menyaring lebih besar. Maka disarankan menggunakan masker yang berkualitas," jelas Wiku.
Baca juga: Trik Memakai Masker yang Tidak Membuat Sakit Telinga
Selain itu, menurut Wiku, masker scuba biasanya mudah untuk ditarik ke bawah dagu, sehingga penggunaannya jadi tidak berarti dalam mencegah virus. "karena itu, gunakanlah masker dengan cara yang tepat, untuk bisa melindungi menutup area batang hidung sampai dengan mulut dan dagu serta rapat di pipi," ujar Wiku.
Wiku juga menjelaskan bahwa masker yang baik digunakan adalah masker bedah bagi masyarakat yang sedang sakit serta masker kain yang berbahan katun dan memiliki tiga lapisan bagi masyarakat yang sehat dan tidak dalam keadaan sakit. Pasalnya, masker tersebut mampu memfiltrasi atau menyaring partikel virus dengan lebih baik karena memiliki jumlah lapisan yang lebih banyak.
Kelemahan Masker Scuba dan Buff
Seperti disebutkan, masker scuba merupakan masker satu lapis dan terlalu tipis sehingga tidak efektif dan tidak akan bisa menyaring partikel virus dengan baik. Selain itu, dikutip dari Kompas.com, bahan masker scuba bersifat lentur, sehingga saat dikenakan akan terjadi perenggangan bahan sehingga kerapatan dan pori kain membesar serta membuka yang membuat permeabilitas udara menjadi tinggi.
Adapun buff, melansir laman Healthline, disebut juga tidak memberikan perlindungan yang efektif terhadap penyebaran virus corona. Studi yang dilakukan peneliti di Duke University, Carolina Utara, menyimpulkan bahwa buff tak efektif memblokir droplet atau tetesan pernapasan yang keluar dari mulut, yang menjadi salah satu jalur masuk penularan virus COVID-19. Sehingga, saat orang berbicara dan droplet keluar dari mulut, risiko penularan penyakit tetap tinggi.
Baca juga: Tips agar Anak Betah Pakai Masker saat Harus Keluar Rumah
Jadi, hindari memakai masker scuba maupun buff, karena tidak efektif menangkal serbuan virus corona. Gunakan masker dengan bahan yang mampu melindungi Anda dari virus dan pakailah masker dengan cara tepat yang mampu menutup area hidung dan mulut serta rapat di pipi ya, Moms. (M&B/SW/Dok. Freepik)