TOODLER

Perhatikan Kebutuhan Bermain Anak


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Coba Anda perhatikan jadwal kegiatan Si Kecil. Dari pagi hingga siang hari mereka bersekolah, rata-rata 3-4 jam untuk anak pra-sekolah, setelah itu mungkin ada beberapa dari mereka harus mengikuti jam kursus lain. Padahal, berdasarkan data dari U.S. Department of Education (2010), anak yang terlalu berpusat pada kegiatan belajar akademis yang membutuhkan tuntutan kognitif tingkat tinggi (waktu panjang tanpa jeda bermain), justru lebih mudah mengalami stres, gangguan konsentrasi dalam belajar, kelelahan, serta meningkatkan keluhan fisik, seperti sakit perut dan sakit kepala.


Untuk menghasilkan anak yang cerdas sebenarnya tidak melulu harus berpusat pada kegiatan akademis. Si Kecil justru dapat belajar banyak hal melalui kegiatan bermain. “Dengan bermain, ia bisa mengasah kemampuan fisik dan sensoris-motoris, kognitif (terutama yang berkaitan dengan kecerdasan, kemampuan berbahasa, dan kreativitas), serta perkembangan psikososial,” jelas Roslina Verauli, M. Psi, pada acara peluncuran kampanye Rinso Kids Today Project, di SD Negeri Menteng 01, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Menurut Verauli, anak usia 2-6 tahun setidaknya membutuhkan waktu bermain sekitar 5 jam. Jadi, apakah jumlah waktu bermain anak Anda sudah sesuai berdasarkan kebutuhan usianya? (Karina/DMO/Dok. M&B)