BABY

Begini Cara Menentukan Urutan Kelahiran Anak Kembar


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Moms, selamat atas kelahiran Si Kembar! Kebahagiaan Anda dan keluarga pun rasanya jadi dua kali lebih besar, ya. Punya bayi kembar memang bisa jadi kebahagiaan tersendiri bagi orang tua, ya. Namun, saat si kembar lahir, mungkin bisa timbul pertanyaan di benak Anda, kalau ditanya urutan kelahiran, siapa yang mendapat predikat si kakak dan siapa yang dipanggil si adik?

Terkadang pada kelahiran bayi kembar sulit menentukan siapa yang kakak dan siapa yang adik. Umumnya, orang berpendapat bahwa urutan ini ditentukan dengan siapa yang lahir lebih dulu akan disebut sebagai adik, sedangkan urutan berikutnya adalah si kakak, karena kakaknya mengalah dengan membantu si adik keluar dan lahir lebih dulu.

Menentukan Urutan Si Kembar

Namun, dunia kedokteran sepakat bahwa bayi yang lahir duluan adalah kakak baru kemudian yang lahir berikutnya adalah si adik, karena secara rasional, dilihat dari waktu kelahirannya, bayi yang lahir pertama berusia lebih tua dibandingkan dengan bayi yang lahir berikutnya.

Jika dilihat dari posisi bayi kembar saat masih berada dalam kandungan, maka yang berada di posisi bawah adalah si kakak, meskipun posisi tersebut bisa saja mengalami perubahan mendekati persalinan. Namun, penilaian bayi yang berada di posisi bawah disebut sebagai kakak, karena pada proses persalinan normal, ia yang akan keluar lebih dulu. Demikian juga jika Moms melahirkan bayi kembar secara caesar. Bayi yang posisinya di bawah yang akan diambil dan dikeluarkan lebih dulu, dan ialah kakaknya.

Meskipun demikian, ada juga penilaian yang mengatakan bahwa yang berhak menyandang predikat kakak adalah anak yang lebih dominan, khususnya dalam karakter, dibandingkan saudara kembarnya. Nah, dalam hal ini, orang tua memang perlu melakukan pengamatan mendalam pada kedua anak kembar dalam proses tumbuh kembangnya. 

Sayangnya, banyak orang tua yang berekspektasi di luar kenyataan sebenarnya. Misalnya, orang tua mungkin akan melabeli si A (yang lahir terakhir) sebagai kakak, karena si A sudah memiliki perkembangan motorik dan fisik yang lebih unggul dari si B. Hal ini langsung membuat Anda menganggap si A sebagai kakak, padahal mungkin saja karakter si B cenderung lebih dewasa.

Ekspektasi berlebihan ini bisa saja terbawa hingga anak dewasa dan justru memberikan beban bagi si A yang 'dipaksa' sebagai kakak hanya karena urutan kelahiran berdasarkan tradisi. Atau hanya berdasarkan 'dominan' secara fisik dan motorik, tapi tidak dalam psikis (karakter). Padahal, mungkin saja si B justru lebih matang dan dewasa secara psikis (karakter).

Jadi, apakah urutan kelahiran mempengaruhi karakter si kembar? Jawabannya adalah belum tentu. Untuk itu, Moms dan Dads pun harus bijak dalam memperlakukan si kembar. Dilansir dari laman School of Parenting, setidaknya ada dua hal yang perlu orang tua perhatikan, yakni:

• Terapkan pola asuh secara netral untuk keduanya tanpa berekspektasi berlebihan. Biarkan si kembar mengembangkan karakternya sendiri. Dengan begitu, lambat laun, Moms dan Dads akan mengetahui mana yang lebih dominan di antara yang lain. 

• Hindari stereotip urutan kelahiran anak. 

Dengan mencoba melakukan hal tersebut, setidaknya Anda bisa semakin mengenal si kembar dan dapat seimbang dalam merawat dan mengasuh anak-anak, tanpa berekspektasi berlebihan. (Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)